Renungan Harian Virtue Notes, 1 Maret 2012
Pemberitaan Yang Tidak Lengkap
Baca: Galatian 1:6–10
1:6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia,
yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil
lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang
mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang
memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami
beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan
sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang
berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
1:10. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia
atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih
mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Di Gereja modern dewasa ini, Yesus
hanya diperkenalkan sebagai Gembala yang lemah lembut, Tuhan yang tidak
pemarah, panjang sabar, pengampun, pemurah, penuh pengertian dan setia. Para
pengkhotbah mengajarkan bahwa umat dapat memperoleh keuntungan pemenuhan
kebutuhan jasmani dan pemuasan keinginan-keinginan mereka selama hidup di dunia
ini. Sekilas, ini tampak baik, penuh kasih dan perhatian bagi jemaat,
seakan-akan beritanya berasal dari Allah. Tetapi sebenarnya pemberitaan semacam
itu adalah bagian dari penyesatan kuasa kegelapan, agar orang Kristen tidak
memperoleh berita yang lengkap dari Injil.
Gereja-gereja juga menyanyikan lagu-lagu yang mempromosikan
kebaikan Allah, kedahsyatan-Nya dan kuasa-Nya. Allah kita peduli, Ia sumber
berkat, dan sebagainya. Dengan nuansa yang tidak dewasa, lagu-lagu berirama
mellow secara emosional bisa mempengaruhi orang yang galau menjadi berurai air
mata, terharu bahwa Allah bisa mengatasi segala masalah dan sanggup memberikan
berkat sebanyak-banyaknya untuk kehidupan di dunia ini. Allah digambarkan
sebagai solusi pemuas keinginan daging bagi orang-orang konsumtif dan
materialistis, yang hidup di dunia yang sedang mengerang karena dilanda
berbagai masalah kehidupan.
Pemberitaan seperti itu semua tidak lengkap. Ketidaklengkapan
membuat orang salah tangkap, sehingga menjadi sesat. Itulah pemutarbalikan
Injil, menjadi Injil palsu. Harus diperhatikan, bahwa selama di dunia ini,
Tuhan Yesus tidak hanya mengurusi masalah hidup jasmani umat Israel. Ya, Ia
memang memberi makan, menyembuhkan penyakit, mengusir setan dan membuat
berbagai mukjizat lainnya, tetapi Ia melakukannya agar orang mendengar apa
yang diajarkannya, sebab Ia datang untuk memberitakan Kabar Baik, yaitu
agar umat bertobat dan menemukan Kerajaan Allah, bahwa manusia dapat
dikembalikan menjadi milik Allah yang hidup menuruti kehendak-Nya. Itulah
sebabnya Ia selalu mengajar.
Masihkah kita menjadikan Allah hanya sebagai pemuas kebutuhan
jasmani? Masihkah kita berurusan dengan-Nya dengan asas manfaat, yaitu Ia
berguna sebab memberi manfaat bagi kita? Dengan kebenaran ini, kita harus sadar
bahwa jika kita mau menjadi anak Tuhan yang benar, asas manfaat ini tidak boleh
dikenakan lagi. Sudah saatnya kita menjadi dewasa. Kita harus mulai mengenal Tuhan Yesus sebagai Raja dan Penguasa,
bukan pesuruh. Kita belajar mengenal-Nya melalui kebenaran Firman Tuhan
yang dimengerti secara memadai agar pemberitaan yang kita peroleh itu lengkap.
Isinya harus kita konsumsi, bukan cuma bungkusnya
Anak Tuhan yang benar mengenal Tuhan
Yesus sebagai Raja dan Penguasa.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar