Renungan Harian Virtue Notes, 5 Maret 2012
Merasa Sudah Menyenangkan Tuhan
Bacaan: Matius 15:8-9
15:8 Bangsa ini
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma
mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia."
Tahukah Anda, pemberitaan Injil yang berat
sebelah, yang hanya menceritakan kebaikan, kuasa, mukjizat Tuhan dan hanya
hal-hal yang menyenangkan telinga itu, sudah dimanipulasi oleh oknum-oknum
tertentu yang mengatasnamakan Tuhan untuk mencari keuntungan pribadi?
Salah satu ciri dari
oknum-oknum seperti ini adalah berusaha
menekankan bahwa ia dekat Tuhan, bisa bertemu dengan Tuhan, mendengar
suara-Nya, mendapat visi dari Tuhan dan lain sebagainya. Mereka
adalah penipu. Beberapa memang menipu secara sadar demi kekayaan—betapa tidak
takutnya mereka kepada Allah—namun yang lain juga tidak sadar dirinya sesat.
Ciri kedua adalah, oknum-oknum ini mengarahkan umat
untuk memperhatikan ayat-ayat Alkitab yang memuat jaminan berkat dan
pemeliharaan Tuhan—biasanya diambil dari ayat-ayat Perjanjian
Lama. Ini menggiring jemaat pada pemikiran bahwa janji Tuhan kepada bangsa
Israel boleh diklaim oleh orang Kristen. Padahal bangsa Israel fokusnya adalah
Kanaan duniawi dan pemenuhan berkat jasmani (susu dan madu), sedangkan Yesus
membawa umat untuk menjadi warga Kerajaan Surga yang baik, yang dikembalikan
kepada rancangan Allah semula.
Dengan pemberitaan yang
salah tersebut, sejatinya umat diarahkan untuk membangun Firdaus di bumi dan
seakan-akan Tuhan menghendaki demikian. Tuhan yang seperti itu bukanlah Yesus,
sebab Yesus sendiri menyatakan bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini (Yoh.
18:36); orang percaya bukan berasal dari dunia, sama seperti Dia juga bukan
berasal dari dunia ini (Yoh. 17:14); Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk
meletakkan kepala-Nya (Mat. 8:20). Artinya orang percaya harus merasa cukup,
sebab hidup ini hanya untuk melakukan
kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Hari ini telah banyak orang
menjadi korban penyesatan oknum-oknum ini. Mereka merasa telah menyenangkan
Tuhan; mereka merasa telah menjadi umat yang istimewa di mata Tuhan. Istilahnya
“umat pemenang”, umat yang diberkati dan pasti masuk Surga. Tetapi sekalipun
berkata dan bernyanyi “Tuhan berdaulat atas hidupku”, mereka tidak mengerti
artinya. Kalau benar mereka sudah menyenangkan Tuhan dan Tuhan berdaulat atas
mereka, tentu mereka sudah menundukkan diri tanpa batas kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Raja. Jangan membuat kesalahan seperti ini lagi. Kita menyenangkan
Tuhan dengan segenap hidup kita yang tunduk kepada-Nya, tidak cukup dengan
lagu-lagu pujian dan penyembahan.
Jika kita menyenangkan Tuhan, berarti kita sudah
menundukkan diri tanpa batas kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Raja.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar