Bacaan: Filipi 2:5-7; 12
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia.
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih,
kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih
hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa orang
percaya tidak bisa mengabdi kepada dua tuan (Mat 6:24), sejatinya Tuhan mengajak
orang percaya untuk menemukan suatu model hidup yang harus dikenakan sebagai
umat pilihan. Itulah model hidup warga Kerajaan Sorga. Model hidup seperti itu
bukan sesuatu yang mudah dikenakan, Oleh karena itu, maka hal menjadi warga
Kerajaan Sorga harus menjadi prioritas utama (Mat 6:33). Ketika seseorang
menunda belajar mengenakan model hidup itu, maka ia akan semakin terbelit oleh
model hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, akhirnya sampai menutup
mata tidak pernah mengenal model hidup tersebut.
Seperti seseorang yang
mempersiapkan diri mengikuti test dan memenuhi semua persyaratan untuk menjadi
warga negara suatu negara. Ia berusaha untuk dapat memenuhi semua
persyaratannya dan belajar dengan serius, agar ia bisa lulus test. Ia belajar
bahasa negara tersebut, ia belajar sejarah bangsa itu, dan lain sebagainya.
Demikian pula kalau kita mau menjadi warga Kerajaan Surga. Kita harus
mengusahakannya dengan serius. Kiranya kata anugerah yang sering kita ucapkan
dan dengar tidaklah menutup mata kita terhadap tanggung jawab yang harus dipenuhi
untuk berusaha mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, artinya
tetap mengusahakan bagaimana memiliki model hidup yang diteladankan oleh Tuhan
Yesus (Fil 2:5-7,12). Itulah panggilan mengikut Tuhan Yesus. Orang Kristen yang
tidak mengerti model hidup yang dikenakan oleh Tuhan Yesus, bukanlah orang
Kristen yang benar. Mereka adalah orang Kristen palsu yang akhirnya tidak akan
diterima di dalam Kerajaan Bapa di Surga.
Kesempatan untuk menjadi
warga Kerajaan Surga adalah anugerah yang tidak bisa kita usahakan sendiri,
semua itu diusahakan oleh Tuhan Yesus. Kita bisa memiliki hal itu bukan karena
kebaikan kita tetapi anugerah Tuhan semata-mata. Agar anugerah itu tidak
sia-sia, kita harus meresponinya dengan benar. Respon ini bukan jasa sama
sekali. Itu adalah tanggung jawab. Oleh sebab itu anugerah Tuhan harus dipahami
sebagai anugerah yang dipertanggung jawabkan. Hidup kekristenan kita haruslah
menjadi anugerah yang bertanggung jawab. Banyak orang Kristen yang tidak
bertanggung jawab atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Mereka merasa bahwa
mereka telah terpilih sehingga tidak mengusahakan keselamatannya tersebut.
Mereka menjadi Kristen hanya karena mengingini berkat jasmani.
Jangan sia-siakan kesempatan untuk menjadi warga
Kerajaan Sorga, tidak akan ada kesempatan kedua.
0 komentar:
Posting Komentar