tag:blogger.com,1999:blog-19579793338156677082024-02-21T08:43:34.799+07:00Your virtue notesRenungan harian untuk kita semuaUnknownnoreply@blogger.comBlogger755125tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-74558109277602883122012-04-25T23:48:00.002+07:002012-04-25T23:48:28.682+07:00Berkat Bagi Orang Yang Takut Akan Tuhan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 25 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Berkat Bagi Orang Yang Takut Akan Tuhan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Amsal 1:7<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>1:7</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Takut akan TUHAN</i><n id="1"><x id="j"><i>
adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat</i><x id="k"><i> dan
didikan.</i><o:p></o:p></x></x></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><n><x><x><br /></x></x></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><n><x><x><br /></x></x></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Takut</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> akan Tuhan adalah perangkat penting
dalam jiwa manusia sehingga ia dapat memperlakukan Tuhan dengan pantas, benar
dan terhormat. Takut akan Tuhan ini pula yang memberikan keberanian kepada
seseorang untuk mengarungi perjalanan hidup dengan segala tantangan dan
benturan-benturannya. Takut akan Tuhan inilah yang memberikan keberanian kepada
seseorang untuk berkata “Tidak!” bagi dosa dan “Ya!” bagi kehendak Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;">
Bagi para praktisi hukum, panggilan untuk menegakkan keadilan. Bagi para
pengusaha, panggilan untuk menghadirkan pemerintahan Allah dalam bidang usaha
mereka. Bagi para pejabat pemerintah, panggilan untuk menghadirkan pemerintahan
Allah yang nyata dalam kiprah mereka di pemerintahan. Setiap orang yang takut
akan Tuhan akan menghadirkan Tuhan dalam seluruh bagian hidup mereka
masing-masing.</div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Tuhan menjanjikan bila
seseorang memiliki takut akan Tuhan, maka Tuhan memberi hikmat bagi mereka. Ini
merupakan hukum kehidupan: “Permulaan hikmat adalah takut Tuhan” – The fear of
the LORD is the beginning of wisdom. Seorang tidak akan berhikmat tanpa
memiliki takut akan Tuhan. Kata hikmat dalam teks Ibraninya adalah <i>khokmah</i> (</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">הָמְכָח</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">)
yang dapat diterjemahkan dengan <i>skilful,
wisdom</i> dan <i>wisely</i>. Hikmat di sini
bukan sekedar masalah kecerdasan intelektual atau IQ yang cemerlang belaka,
tetapi juga kepada kesanggupan seseorang untuk bersikap tepat dalam
memperagakan kebenaran. <b>Seseorang yang
memiliki hikmat ini pasti menjadi orang yang cerdas dalam setiap bidang
kehidupan yang digelutinya.</b><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Sikap dan perkataan hikmat ini pun akan memberkati sesamanya, artinya membuka
mata manusia lain untuk menyadari keberadaan Allah, sehingga mereka bisa
diselamatkan. Tentu oleh sikap dan perkataan orang yang takut akan Allah
membuat nama Tuhan dimuliakan dan pemerintahan Tuhan dihadirkan. Dengan
demikian orang yang berhikmat tersebut dapat menjadi hamba-hamba Tuhan yang
seluruh hidupnya adalah mimbar kebenaran untuk kepentingan kerajaan Tuhan. Dan
seorang hamba Tuhan yang menjadi terang bagi sesamanya akan menjadi hamba Tuhan
di Kerajaan Bapa di Sorga nanti. Inilah awal dari perjalanan seseorang yang
takut akan Tuhan, yaitu hidup untuk melayani Tuhan.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Buktikan bahwa Anda takut akan Tuhan dalam setiap
sisi kehidupan Anda,</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> </span></i><em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">apapun profesi Anda.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/berkat-bagi-orang-yang-takut-akan-tuhan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-36119206315034234262012-04-24T19:30:00.000+07:002012-04-24T19:30:00.509+07:00Fobiesthe<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 24 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Fobiesthe</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Matius 10:28<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>10:28</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> <span class="red">Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia<x id="c"> yang berkuasa
membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka<n id="1">.</n></x></span></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Tuhan</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Yesus membangkitkan perasaan takut akan
Allah yang positif ini dengan pernyataan di Matius 10:28. “Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takut¬lah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik
jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” Kata takut dalam teks ini, bahasa Yunaninya
adalah <i>fobiesthe</i> dari akar kata <i>fobeo</i> yang artinya takut, atau juga
berarti memberi penghormatan secara mendalam. Menjadi masalah yang harus
dipersoalkan dengan serius adalah apa landasan takut akan Tuhan ini? Tentu
takut akan Tuhan bukan karena melihat suatu obyek yang bisa mengancam atau
memberi teror (Ibr. <i>morah</i>). Tentu
pula bukan seperti takutnya pencuri melihat polisi atau seorang terdakwa di
depan hakim. Tetapi takut karena menghormati dan mengasihi Tuhan. Bagaimana
seseorang dapat menghormati Tuhan? Jika ia meletakkan Tuhan pada urutan pertama
dalam hidupnya. Tuhan Yesus berkata dalam Lukas 4:8, “Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Kata menyembah dalam
teks aslinya adalah <i>proskuneo</i> yang
arti sempitnya adalah tunduk tetapi arti luasnya adalah memberi nilai tinggi.
Kalau seseorang dapat memberi nilai tinggi Tuhan ia dapat menyembah Tuhan, dan
inilah dasar seseorang untuk takut akan Allah. <b>Tetapi bagaimana seseorang dapat memberi nilai tinggi Tuhan? Ia harus
terus menerus mengalami pencerahan dari Tuhan atau pertumbuhan pengenalan akan
Tuhan secara benar.</b> Dalam Roma 12: 2 digunakan kata transformasi <i>(metamorfousthe)</i>, yaitu pembaharuan
pikiran. Dari pertumbuhan pengenalan akan Tuhan inilah seseorang menemukan
bahwa Tuhan itu sangat mulia dan berharga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Paulus setelah mengenal Tuhan Yesus memberi pernyatan, “Tetapi apa yang dahulu
merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan
segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku,
lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan
semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Fil.
3:7-8). Bertalian dengan ini Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang seorang
pedagang yang menemukan harta terpendam di dalam suatu ladang. Demi untuk
memperoleh harta yang terpendam di ladang tersebut ia rela menjual seluruh hartanya.
Segalanya menjadi tidak berarti demi pengenalan yang benar akan Tuhan.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Takutlah akan Tuhan dengan tindakan nyata dalam
hidupmu.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/fobiesthe" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-25802063312788503092012-04-23T19:30:00.000+07:002012-04-23T19:30:00.526+07:00Tidak Harus Spektakuler<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 23 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Tidak Harus Spektakuler</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Yohanes 20:29<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>20:29</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Kata Yesus kepadanya: <span class="red">"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.<x id="w">
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.<x id="x">"</x></x></span></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Menjadi</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> pengertian dan konsep yang mengakar
dalam pikiran orang Timur, bahwa mengalami Tuhan harus secara spektakuler,
karena Allah adalah Allah yang spektakuler; yang dahsyat dan luar biasa. Hal
ini dipicu oleh konsep agama-agama kafir yang selalu menghubungkan pengalaman
mereka dengan Allah mereka yang hampir selalu secara spektakuler, secara khusus
melalui ritual atau upacara agama mereka. Untuk hal-hal yang spektakuler yang
bisa atau diharapkan terjadi dalam ritual tersebut biasanya harus ada pemimpin
atau tokoh agama yang menjadi pemandunya atau mediator antara umat dan dewa
atau allah yang disembah. Hal-hal spektakuler menjadi sebuah keharusan untuk
dapat terjadi bagi sebagian mereka. Itulah sebabnya tidak sedikit ritual mereka
disertai demonstrasi untuk menunjukkan kekuatan Allah mereka.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Konsep kafir ini rupanya “diimport” oleh orang-orang Kristen yang tidak
mengenal kebenaran dalam gereja Tuhan. Itulah sebabnya dalam acara-acara kebaktian
di beberapa gereja, diharapkan terjadi mukjizat atau hal-hal yang dahsyat.
Sehingga terjadi proses pemaksaan diri untuk mengalami Tuhan. Di sebagian gereja,
emosilah yang dipompa sedemikian rupa, seakan-akan mereka mengalami Tuhan.
Akhirnya terjadi penipuan atau pemalsuan hadirat Tuhan. Liturgi gereja atau
misa dibuat sedemikian rupa agar jemaat sakan-akan merasakan hadirat Tuhan dan
bertemu dengan Tuhan. Sejatinya hal ini adalah penipuan terhadap jemaat. Tetapi
hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun sehingga menjadi irama wajar
dan standar. Tidak mungkin dalam suatu kebaktian pemimpin puji-pujian dan
pendeta serta jemaat benar-benar bisa mengalami Tuhan kalau memang setiap
harinya mereka tidak berurusan dengan Tuhan secara normal dan natural. Normal
artinya sebagaimana mestinya, natural artinya tidak dibuat-buat atau wajar
saja.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Mengalami Tuhan bukan berarti harus mengalami kejadian-kejadian yang
spektakuler. Sebagaimana bila kita berurusan dengan seseorang secara utuh,
demikian pula jika kita berurusan secara utuh dengan Tuhan. Secara utuh artinya
dalam segala keadaan kita berurusan dengan Tuhan. Baik pada waktu keadaan
ekstrim, misalnya masalah berat, juga dalam masalah ringan. Pada waktu suka maupun
duka. Pada waktu membutuhkan mukjizat maupun tidak. Dalam hal ini perlu
ditambahkan bahwa tidak semua orang yang mengalami mukjizat takut akan Allah.
Tetapi orang yang bergaul dengan Tuhan atau mengalami Tuhan setiap hari pasti
ia membangun sikap takut akan Allah secara benar.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Alami Tuhan secara normal dan natural, dalam segala
keadaan,</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> </span></i><em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">baik suka maupun duka, itulah hidup bersama Tuhan yang benar.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/tidak-harus-secara-spektakuler" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>,dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-34423524591321092432012-04-22T19:30:00.000+07:002012-04-22T19:30:10.776+07:00Yirath<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 22 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Yirath</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Amsal 1:7<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>1:7</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Takut akan TUHAN</i><n id="1"><x id="j"><i>
adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat</i><x id="k"><i> dan
didikan.</i><o:p></o:p></x></x></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Kata</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> takut dalam frase “takut akan
Tuhan” dalam teks aslinya berasal dari kata <i>yi’rat</i>
yang dalam Bahasa Inggris diterjemahkan dengan <i>fear</i> (bnd. Ams. 1:7 (NIV), <i>The
fear of the Lord is the beginning of knowledge</i>). Kata <i>yi’rat</i> ini juga dapat berarti “perasaan penuh kengerian” <i>(dreadfull)</i>, maksudnya perasaan yang
menyadari kedahsyatan Tuhan. Selain itu ada kata lain yang dapat diterjemahkan
dengan takut, yaitu <i>morah</i>, kata ini
berarti ketakutan karena suatu teror <i>(terrible¬ness,
terror)</i>. Pemazmur menunjukkan bahwa umat Tuhan harus takut akan Allah bukan
karena ancaman, seakan-akan Tuhan itu pribadi atau makhluk yang jahat yang
mendatangkan teror. Lalu bagaimana bisa memiliki sikap takut akan Tuhan yang
benar? Jawabnya adalah dengan memiliki pengenalan yang benar akan Dia, dan
memiliki pengalaman yang riil dengan-Nya, bahwa sungguh Dia adalah Pribadi yang
tidak membahayakan kita.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Di banyak agama sekalipun disebutkan bahwa Allah adalah Pengasih dan Penyayang,
tetapi doktrin mengenai Allah yang diajarkan menunjukkan bahwa Dia adalah Allah
yang berbahaya juga. Salah satu doktrin mengenai Allah yang tidak tepat menurut
Alkitab yang membuat kesan demikian adalah doktrin mengenai takdir. Seakan-akan
Tuhan dalam kesewenang-wenangan-Nya membuat manusia menderita tanpa tujuan.
Pengajaran ini, secara tidak langsung menunjukkan seakan-akan Allah memiliki
sisi gelap. <b>Padahal Allah adalah Allah
yang penuh kasih yang segala tindakannya pasti tidak akan lepas dari
hakekat-Nya tersebut.</b> <b>Dia Maha Bijak
sehingga tindakannya pasti berazaskan keadilan yang sempurna. Ia sempurna dalam
kekudusan dan kebenaran. Allah bukan Allah yang ambivalen seperti banyak allah
lain yang bisa berbuat baik tetapi juga bisa berbuat jahat.</b></div>
</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Allah memiliki <i>rule</i> atau aturan dalam
diri-Nya, dan semua tindakan-Nya pasti berdasarkan aturan tersebut. Itulah
sebabnya yang penting adalah mengenal Allah dengan benar. Kalau dalam banyak
kitab suci agama lain memuat hukum-hukum dan peraturan-peraturan serta sejarah
hidup para tokohnya, tetapi di dalam Alkitab dipenuhi dengan kisah perbuatan
Allah agar umat mengenal dengan benar siapa Allah mereka. Kalaupun ada hukum-hukum
prosentasenya sangatlah kecil, setidaknya hanya ada di Kitab Imamat, dan
ditujukan hanya bagi bangsa Israel. Sementara di Perjanjian Baru tidak terdapat
syariat sama sekali, yang ada hanyalah perkataan-perkataan Tuhan yang memuat
kebenaran agar umat mengerti apa isi hati Tuhan yang sesungguhnya. Bukan hanya
mengenal Allah tetapi mengerti kehendak-Nya, yaitu apa yang baik, yang berkenan
dan yang sempurna.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Kita harus berusaha keras untuk mengenal Allah
dengan benar, pengertian yang benar akan membuat kita takut akan Allah dengan
benar.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/yirath" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-27908382745071386582012-04-21T23:55:00.000+07:002012-04-22T12:59:15.686+07:00Buah Penyesatan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 21 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Buah Penyesatan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Wahyu 12:11<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>12:11</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Dan mereka mengalahkan</i><x id="r"><i> dia</i><n id="1"><i>
oleh darah Anak Domba,</i><x id="s"><i> dan oleh perkataan kesaksian</i><x id="t"><i> mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.</i><o:p></o:p></x></x></n></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penyesatan</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> pikiran bukan hanya berbuah kepada
teologi yang salah, tetapi juga kepada cara hidup yang salah pula. Kesalahan
cara hidup ini terkristal dalam kehidupan yang tidak berstandar Allah.
Kehidupan berstandar Allah adalah kehidupan yang diperagakan oleh Tuhan Yesus.
Kehidupan yang diperagakan oleh Tuhan Yesus adalah kehidupan yang sepenuhnya
dipersembahkan untuk kepentingan Kerajaan Allah, yaitu hidup dalam kesucian
yang benar, yaitu melakukan kehendak Allah dalam segala hal dan melayani
pekerjaan Tuhan dengan pengorbanan tanpa batas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bukan
tidak mungkin banyak orang yang merasa sudah belajar kebenaran dan mengerti
kebenaran tetapi hidupnya masih belum berstandar Allah.</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Hal ini terjadi karena kebenaran
yang dipahami belum memadai. Orang yang mengerti kebenaran secara memadai akan
dapat memahami tipu muslihat iblis yang hendak menyesatkannya dari kesetiaan
yang sejati. Jadi, kebenaran yang memadai akan membawa seseorang kepada
kesetiaan yang sejati kepada Kristus, kesetiaan yang sejati ditandai dengan kehidupan
“mengikuti jejak-Nya”. <b>Selama seseorang
belum memiliki kehidupan yang mengikuti jejak-Nya berarti ia belum memiliki
kesetiaan sejati. </b>Sebab mengenakan kehidupan seperti kehidupan-Nya itulah
yang memuaskan hati-Nya. Untuk itulah Ia datang agar manusia dikembalikan
kepada rancangan semula atau tujuan awal manusia diciptakan. Hanya itulah yang
dapat mengalahkan iblis (Wah. 12:11). Orang-orang yang memiliki kesetiaan yang
sejati adalah orang-orang yang rela kehilangan nyawa (Mat. 10:39). Ini sama
dengan yang dikatakan oleh Yohanes di Pulau Patmos sebagai orang yang “…tidak
mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut….”<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak orang Kristen yang dibuat puas dengan kehidupan rohaninya padahal
sebenarnya mereka belum sampai kepada kesetiaan yang sejati kepada Kristus.
Mereka ke gereja bahkan bisa mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, namun
mereka tidak memiliki kebenaran yang memadai. Mereka masih hidup wajar
sebagaimana orang pada umumnya yang tidak mengikuti jejak Tuhan Yesus. Mereka
ada di wilayah mediokritas. Mereka termasuk orang yang ada dalam penyesatan.
Iblis begitu cerdiknya sampai membuat mereka tidak merasa sesat. Hidup mereka
pasti tidak memberkati orang dalam arti yang sebenarnya. Mereka pasti tidak
akan dapat menulari orang untuk dengan setia berkorban tanpa batas bagi Tuhan.
Mereka hanya bisa menarik orang masuk dalam kegiatan gereja tetapi mereka tidak
bisa mengubah orang untuk militan bagi Tuhan.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Janganlah puas dengan kehidupan rohani Anda hari
ini, sebab jangan-jangan Anda hanya berfantasi, atau merasa percaya diri saja,
belajar dan bertobatlah terus .</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/buah-penyesatan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-4640102878466918802012-04-20T19:30:00.000+07:002012-04-20T19:30:04.289+07:00Arena Waktu<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 20 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Arena Waktu</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Efesus 5:15-17<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>5:15</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Karena itu, perhatikanlah dengan
saksama, bagaimana kamu hidup,<x id="j"> janganlah seperti orang bebal, tetapi
seperti orang arif, <o:p></o:p></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>5:16</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> dan pergunakanlah waktu<x id="k">
yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.<x id="l"> <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>5:17</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Sebab itu janganlah kamu bodoh,
tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak</i><x id="m"><i> Tuhan.</i><o:p></o:p></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Kita</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> tidak tahu berapa lama jarak antara
makan buah yang dilarang tersebut sampai matanya terbuka menyadari
ketelanjangan mereka (Kej. 3). Penyesatan pikiran bisa terjadi melalui proses,
demikian pula dengan proses kejatuhan Adam. Seperti yang dikatakan oleh Paulus
dalam suratnya bahwa ia takut kalau-kalau pikiran orang percaya disesatkan dari
kesetiaan yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdaya oleh ular.
Penyesatan dalam pikiran tentu terjadi melalui perjalanan waktu yang tidak
singkat. Hal ini bisa dipahami kalau kita memandang kisah mengenai Adam dan
Hawa dengan kacamata dewasa, artinya memahami bahwa buah pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat serta buah kehidupan sebagai konsumsi bukan bagi fisik
tetapi bagi jiwa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;">
Implikasinya bagi kita hari ini adalah, bahwa waktu seperti sebuah arena, di
mana kita diperhadapkan kepada lawan yang harus kita kalahkan atau mengalahkan
kita. <b>Peperangan itu merupakan sebuah
kongkurensi dan kompetisi (persaingan), antara Tuhan dan kuasa jahat.
Peperangan itu dimulai dari pikiran.</b> <b>Siapa
yang paling banyak mewarnai pikiran kita dialah pemenangnya.</b> Apakah
seseorang memberi peluang Tuhan sebagai pemenang untuk memiliki kehidupan ini
atau kuasa lain yang memilikinya, tergantung masing-masing individu. Kalau kita
memberi diri untuk dimiliki oleh Tuhan, berarti kita harus mengisi pikiran kita
dengan kebenaran Firman Tuhan sehingga kita mengerti kehendak Allah. Ini adalah
prestasi yang baik untuk kekekalan. Dalam hal ini waktu adalah anugerah, modal
kehidupan untuk mencapai prestasi rohani yang memiliki nilai kekal.</div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Allah masuk dalam arena
waktu yang disediakan bersama dengan kita, untuk itu kita juga harus serius
memperhatikan dan menghargai waktu yang diciptakan Tuhan tersebut. Sangat besar
kemungkinan bahwa Adam tidak dengan tertib dan teliti memperhatkan jadwal
Tuhan. Ia bertindak di luar jadwal Allah, ia ingin segera seperti Allah sesuai
dengan jadwalnya sendiri. Padahal, Tuhan menghendaki agar manusia menerima
pengertian mengenai kebenaran dari sumber yang benar yaitu dari Allah sesuai
dengan jadwal-Nya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Atau kemungkinan kedua,
Adam lebih mengisi pikirannya dengan suara yang bukan berasal dari Bapa. Inilah
yang membawa diri manusia kepada dosa atau kemelesetan, sehingga manusia tidak
mampu mencapai standar kesucian yang Allah kehendaki.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Ingat, Allah masuk ke arena waktu dimana kita
berada,</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> </span></i><em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">bijaksanalah dalam hidup ini.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/arena-waktu" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-63781518395793195682012-04-19T21:46:00.000+07:002012-04-20T10:46:49.918+07:00Waktu Yang Memiliki Batas<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 19 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Waktu Yang Memiliki Batas</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Kejadian 1:14<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>1:14</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Berfirmanlah Allah: "Jadilah
benda-benda penerang</i><x id="l"><i> pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.</i><x id="m"><i>
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda</i><x id="n"><i> yang menunjukkan</i><n id="1"><i>
masa-masa</i><x id="o"><i> yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,</i><o:p></o:p></x></n></x></x></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><x><x><x><n><x><br /></x></n></x></x></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><x><x><x><n><x><br /></x></n></x></x></x></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> dahsyat yang tidak pernah
diperhatikan oleh banyak orang adalah Allah menciptakan waktu (Kej. 1:14).
Benda-benda penerang yang Allah ciptakan bukan hanya berfungsi sebagai penerang
tetapi juga berfungsi “…menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan
hari-hari dan tahun-tahun….” Hal ini menunjukkan adanya realitas perjalanan
waktu. Kalau Tuhan menciptakan perjalanan waktu hal ini mengisyaratkan bahwa
Tuhan memberi waktu kepada manusia untuk melakukan tugas dari Allah dan
meyelesaikannya. Tidak mungkin perjalanan waktu tidak memiliki makna penting
pada zaman sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Perjalanan waktu juga
mengisyaratkan adanya batas waktu yang disediakan untuk suatu tugas tertentu.
Harus diingat bahwa Sabat telah diciptakan Tuhan sebelum manusia jatuh dalam
dosa. Ini berarti Adam dan Hawa harus tertib dan ketat memperhatikan perjalanan
hari, sebab pada hari ke tujuh mereka harus berhenti bekerja atau beristirahat.
Jadi Allah juga dengan tertib bergaul dengan manusia dalam perjalanan waktu
yang bergulir. Hal ini dikemukakan oleh pengkhotbah dengan kalimat “…segala
sesuatu ada masanya….”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan adanya perjalanan
waktu ini, maka mau tidak mau Allah juga masuk ke dalamnya. Walau sebenarnya Ia
ada di luar waktu dan bisa tetap ada di luar waktu, tetapi Ia berkenan masuk
dalam pergumulan manusia. Hal itu semata-mata untuk membinasakan pekerjaan
iblis (1 Yoh. 3:8). Jadi sejak Adam, <b>Allah
sudah menentukan waktu yang disediakan bagi manusia untuk belajar mengenal
kebenaran-Nya dan berusaha ikut mengalahkan iblis.</b> Jadi, Adam bukan tidak
hidup dalam perjalanan waktu. Adam ada dalam perjalanan waktu, hanya tidak
dihitung oleh manusia, tentu Allah yang menghitungnya. Bukan tidak mungkin
bahwa Allah mematok waktu untuk Adam menyelesaikan tugasnya demi mengalahkan
Lusifer. Sampai titik tertentu ternyata Adam tidak bisa mencapai kesucian dan
kebenaran yang Allah kehendaki, terpaksa harus diusir dari Eden. Adam telah
meleset (Rm. 3;23). Memang hal ini tidak tersurat secara tegas, tetapi bila
dianalisa secara teliti hal ini sangat logis untuk dimengerti dan diterima.
Implikasi dari penjelasan ini adalah bahwa sekarang ini manusia juga menghadapi
realitas limitasi waktu yang diberikan oleh Tuhan kepada masing-masing
individu. Kalau dalam kurun waktu yang tersedia manusia tidak mencapai apa yang
dikehendaki oleh Allah, masing-masing harus menanggung resikonya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Ingatlah, waktu yang Anda miliki ada batasnya,
inilah realitas kehidupan</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/realitas-limitasi-waktu" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-72028404021184489182012-04-18T19:30:00.000+07:002012-04-18T19:30:05.350+07:00Pencuri Waktu<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 18 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Pencuri Waktu</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Yohanes 10:10<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>10:10</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> <span class="red">Pencuri datang
hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup,<x id="u"> dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.</x></span></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><span class="red"><x><br /></x></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><span class="red"><x><br /></x></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Proses</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> bertahap ini juga terjadi pada Adam
dan Hawa. Proses pertumbuhan fisik Adam dan Hawa tidak jelas dikatakan dalam
Alkitab, tetapi hal yang berkaitan dengan proses pendewasaan mental masih lebih
beralasan. Hal ini mengacu pada pengertian gambar dan rupa Allah. Kata-kata
yang digunakan untuk gambar dan rupa di dalam teks asli Alkitab dalam bahasa
Ibraninya adalah <i>tselem</i> (</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">םֶלֶצ</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">) dan <i>demuth</i>
(</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">תוּמְדּ</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">). <i>Tselem</i> hendak menunjuk gambar dalam arti unsur-unsur dasar yang
dimiliki Allah yang juga dimiliki manusia, yaitu pikiran, perasaan, kehendak,
kekekalan dan hakikat kerja. Kata <i>tselem</i>
lebih menunjuk kepada bentuk gambaran, rupa atau <i>image</i>. Adapun <i>demuth</i>
adalah keserupaan yang menunjuk kepada kualitas atas unsur-unsur tersebut. <i>Demuth</i> lebih menunjuk kepada kemiripan <i>(fashion, like (-ness, as), similitude)</i>.
Keserupaan dengan Allah yang dimiliki manusia bukan sesuatu yang statis tetapi
progresif. Kemiripan ini bisa terus dikembangkan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Bukan tidak mungkin kegagalan Adam dan Hawa adalah karena ketidaksabarannya mengikuti
proses yang bertahap ini. Mereka ingin mengetahui apa yang baik dan yang jahat
secara instan dari sumber yang salah, sehingga mereka jatuh dalam dosa. Allah
Bapa bukan tidak ingin Adam dan Hawa memahami apa yang baik dan yang jahat,
tetapi harus melalui sebuah proses waktu sehingga seseorang memiliki kepekaan
dalam mengerti kehendak Allah. Selain memang mereka menerima asupan filosofi
dari sumber yang salah, sehingga rencana Allah untuk menjadikan mereka serupa
dengan Bapa menjadi rusak, tetapi juga nampak bahwa mereka ingin mengetahui apa
yang baik dan yang jahat secara cepat atau mendadak. Mengapa mereka mau makan
buah itu? Alasannya adalah karena mereka merasa belum tahu apa yang baik dan
yang jahat. Namun sayangnya mereka ingin tahu bukan dari Allah Bapa sendiri.
Dapat ditangkap di sini, bagaimana mereka merasa belum diberi tahu oleh Bapa
apa yang baik dan yang jahat itu.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
<b>Karena ketidaksanggupannya memahami apa
yang baik dan jahat menurut Tuhan, maka banyak orang Kristen hari ini yang
mengajukan konsep yang salah yang diserapnya dari dunia, sampai konsep itu
seakan-akan merupakan kebenaran mutlak yang menjadi miliknya.</b> Ia akan makin
terbelenggu kalau konsep tersebut tidak diubah melalui proses pembaharuan
pikiran yang bertahap dan ketat setiap hari. Ini sama dengan Adam dan Hawa yang
tidak sabar menekuni kebenaran Tuhan yang harus diserap setiap hari. Iblis akan
berusaha mencuri waktu perdetik, permenit, perjam, perhari sampai pertahun,
sampai seseorang kehilangan kesempatan sama sekali.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Jangan sia-siakan waktu yang anda miliki,</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">
</span></i><em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">gunakan dengan efektif dan efisien untuk berjuang
mengerjakan keselamatan.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/ia-juga-mencuri-waktu-kita" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-79187214891842674662012-04-17T19:30:00.000+07:002012-04-17T19:30:00.199+07:00Proses Bertahap Dalam Kemerdekaan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 17 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Proses Bertahap Dalam Kemerdekaan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Yohanes 8:31-32<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>8:31</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Maka kata-Nya kepada orang-orang
Yahudi yang percaya kepada-Nya: <span class="red">"Jikalau kamu tetap dalam
firman-Ku<n id="1">,<x id="e"> kamu benar-benar adalah murid-Ku</x></n></span> <o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>8:32</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> <span class="red">dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan<x id="f"> kamu<n id="1">."</n></x></span></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><span class="red"><x><n><br /></n></x></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><span class="red"><x><n><br /></n></x></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Merupakan</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> titik misteri yang tidak mudah
dimengerti, kapan seseorang benar-benar dinyatakan sebagai memiliki iman yang
menyelamatkan setelah seseorang mendengar Firman (Rm. 10:17). Walaupun misteri,
tetapi pengalaman menemukan iman dan mengalami kelahiran baru ini sesuatu yang
sangat nyata. Buah dari kehidupan seseorang yang benar-benar memiliki iman dan
mengalami kelahiran baru akan dapat dirasakan oleh dirinya sendiri dan orang
lain di sekitarnya. Banyak orang Kristen yang tidak memiliki perasaan krisis terhadap
dirinya. Ia tidak peduli apakah ia telah memiliki iman yang benar. Ia hanya
merasa sudah percaya, merasa sudah memiliki iman dan menjadi orang Kristen yang
baik. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa dirinya sudah selamat, padahal semua
itu hanya dalam fantasi. Sejatinya ia belum memiliki iman yang menyelamatkan.
Orang yang memiliki iman akan menunjukkan buah-buah kehidupan yang sangat luar
biasa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Pengalaman di atas ini sejajar dengan kemerdekaan Kristen dari kodrat dosa.
Kodrat dosa ini meliputi tiga hal, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan
keangkuhan hidup. Kalau kita masih dilingkupi oleh ketiga hal ini berarti
seseorang belum merdeka. Memang kemerdekaan juga merupakan sebuah proses yang
bertahap, sampai di mana tahapnya dibutuhkan kejujuran dalam mengintrospeksi
diri masing-masing.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Kemerdekaan tersebut akan dialami seseorang kalau ia tetap dalam Firman. Hanya
orang yang tetap di dalam Firman, artinya terus menerus menekuni Firman Tuhan
yang murni atau original, menjadi murid-murid-Nya. Sehingga mereka mengenal
kebenaran dan kebenaran itu barulah akan memerdekakan mereka (Yoh. 8:31-32).
Berapa lama tetap dalam Firman itu? Tentu tidak terbatas. Seiring dengan jumlah
atau tingkat kebenaran yang dipahami dan dikenakan seseorang maka setaraf atau
setingkat itu pula seseorang mengalami kemerdekaan. Ini merupakan proses bertahap
yang sangat ketat yang harus dijalani tiada henti. Hal ini sejajar dengan Roma
12:2, dikatakan dalam teks ini agar orang percaya tidak serupa dengan dunia
ini, seseorang harus mengalami pembaharuan pikiran. Melalui proses pembaharuan
pikiran, seseorang dapat mengerti kehendak Allah dengan sempurna. Dengan
mengerti kehendak Allah seseorang menunjukkan perbedaanya dengan dunia. Masih
banyak lagi hal yang sejajar dengan hukum di atas ini, tetapi pada prinsipnya
hukum proses yang bertahap tidak bisa disangkali.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Hukum proses bertahap tidak dapat dihindari, segala
sesuatu tidak ada yang instan, kita harus bertanggung jawab melaluinya,
termasuk meraih kemerdekaan yang sejati.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/proses-bertahap-dalam-kemerdekaan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-50201455468940764412012-04-16T19:30:00.000+07:002012-04-16T19:30:04.866+07:00Perjuangan Memiliki Iman Yang Murni<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 16 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Perjuangan Memiliki Iman Yang Murni</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Filipi 2:12<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>2:12</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Hai saudara-saudaraku yang kekasih,
kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu</i><n id="1"><i>
dengan takut dan gentar</i><n id="2"><i>,</i><x id="o"><i> bukan saja seperti waktu aku masih
hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,</i><o:p></o:p></x></n></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Ketatnya</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> proses bertahap untuk menjadi
dewasa ini sejajar dengan proses bertahap dalam segala aspek hidup manusia.
Proses ini juga dapat digambarkan sebagai proses pertumbuhan fisik manusia atau
makhluk hidup pada umumnya. Seorang anak manusia tidak dapat menjadi besar
mendadak walau diberi makan dan minum sebanyak apapun. Pertumbuhan harus
melalaui proses yang sangat ketat. Dengan kenyataan proses ini, maka betapa
pentingnya arti perjalanan waktu dan momentum-momentum yang berharga yang
berguna bagi pertumbuhan. Bagi anak manusia, betapa pentingnya susu ibu pada waktu
usia awal. Bagi anak remaja betapa pentingnya kesempatan studi dan lain sebagainya.
Mengabaikan kesempatan-kesempatan tersebut berarti membangun kegagalan di masa
yang akan datang. Mengabaikan momentum-momentum untuk mengerjakan keselamatan
berarti membawa diri kepada kebinasaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Demikian pula dengan proses keselamatan orang percaya. Iman adalah dasar
keselamatan, sebab orang percaya diselamatkan oleh iman, bukan karena perbuatan
baik. Iman datang oleh pendengaran terhadap Firman Kristus (Rom. 10:17). Iman
itu harus ditimbulkan oleh mendengar Firman Kristus atau Injil. Di sini dibutuhkan
waktu yang tidak ada batasannya guna mendengar Firman sampai pada tahap bisa
mengerti Firman Kristus. Di samping itu kebenaran dari Firman Kristus harus diserap
sehingga seseorang memiliki iman itu. Banyak orang Kristen berpikir bahwa kalau
mereka sudah mendengar khotbah, maka mereka sudah mengerti Injil, mereka sudah
memiliki iman. Padahal iman bukanlah sesuatu yang mudah dimiliki oleh
seseorang. Harus ada perjuangan untuk memilikinya. Kesesatan banyak orang hari
ini adalah merasa dirinya sudah memperoleh “karunia iman”, padahal ia belum
mendengar Firman Tuhan secara memadai.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Selain dibutuhkan kerelaan untuk menyediakan waktu mendengar Firman secara memadai,
meninggalkan kesibukan dan segala kesenangan hidup, perjuangan yang paling
berat adalah ketika kita harus menanggalkan pola pikir yang tidak sesuai dengan
Injil dan menggantikannya dengan Firman Kristus. Meninggalkan konsep berpikir
yang sudah mengakar ibarat seperti seseorang yang mau melepaskan nyawa. Ini
sama dengan ketika seseorang harus meninggalkan suatu kesenangan yang selama
ini telah dinikmati dan mengakar dalam jiwanya. Tetapi hal ini harus dilakukan,
sebab barang siapa tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya ia tidak dapat
menjadi milik-Nya (Luk. 14:33).</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Berjuanglah memiliki iman yang murni melalui Firman
Kristus yang murni</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/perjuangan-memiliki-iman-yang-murni" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-81476602290125744192012-04-15T19:30:00.000+07:002012-04-15T19:30:01.343+07:00Proses Bertahap Menjadi Dewasa<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 15 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Proses Bertahap Menjadi Dewasa</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Matius 16:21-23<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>16:21</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Sejak waktu itu Yesus mulai
menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem<x id="j">
dan menanggung banyak penderitaan<x id="k"> dari pihak tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat,<x id="l"> lalu dibunuh<x id="m"> dan dibangkitkan<x id="n">
pada hari ketiga.<x id="o"> <o:p></o:p></x></x></x></x></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>16:22</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal
itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." <o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>16:23</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Maka Yesus berpaling dan berkata
kepada Petrus: <span class="red">"Enyahlah Iblis.<x id="p"> Engkau suatu
batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."</x></span></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Proses</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> bertahap kehidupan dan pelayanan
Tuhan Yesus tercatat dalam Injil dengan jelas sekali. Tuhan Yesus harus
mengajar selama tiga setengah tahun, Ia harus mati di kayu salib pada waktu
yang ditentukan oleh Allah Bapa. Ia harus naik ke Sorga dan orang percaya harus
meneruskan karya keselamatan-Nya sampai ke ujung bumi. Injil harus sampai ke
ujung bumi barulah Tuhan menyudahi sejarah dunia ini. Karena adanya proses
bertahap ini, maka urut-urutan tindakan yang akan dilakukan oleh Tuhan menjadi
penting. Tuhan Yesus menyatakan kepada Maria, ibu-Nya, ketika Maria menghendaki
agar Tuhan Yesus menolong keluarga pengantin yang mengadakan pesta saat air
anggurnya habis: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
(Yoh. 2:4). Dari pernyataan ini diisyaratkan bahwa semua harus berjalan sesuai
dengan urutan jadwal dalam bingkai proses yang bertahap.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Dalam mengajar dan mendewasakan murid-murid-Nya pun Tuhan Yesus pun juga
dilelahkan oleh murid-murid-Nya sendiri yang tidak kunjung menjadi dewasa.
Pernyataan yang cukup keras dilontarkan Tuhan ketika Ia turun dari gunung
tempat Ia dipermuliakan. Ia menjumpai seorang anak yang sakit ayan tetapi murid-murid-Nya
tidak bisa menyelesaikannya. Tuhan berkata, “Hai kamu angkatan yang tidak
percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?
Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
(Mat. 17:17). Kebodohan murid-murid juga nampak dalam berbagai peristiwa,
seperti misalnya: ketika Tuhan Yesus berbicara mengenai ragi orang Farisi.
Murid-murid-Nya beranggapan bahwa Tuhan Yesus mempersoalkan roti. Padahal Tuhan
berbicara mengenai pengaruh buruk orang-orang Farisi. Rupanya pikiran
murid-murid-Nya adalah roti semata-mata (Mat. 16:1-12). Juga ketika Petrus
menghalangi kepergian Tuhan Yesus ke Yerusalem, mereka masih tidak mengerti
bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk membangun Kerajaan Allah bukan Kerajaan Israel
Raya (Mat. 16:21-23; Kis. 1:4-6). Walaupun mereka sudah diajar langsung oleh
Tuhan Yesus, tetapi mereka pun tidak sekejap menjadi dewasa. Bahkan di antara
mereka ada yang menjadi pengkhianat. Banyak lagi tindakan murid-murid yang
menunjukkan bahwa mereka belum dewasa, walaupun mereka selalu bersama-sama
dengan Tuhan Yesus setiap hari. Tuhan Yesus tidak dapat membuat murid-murid-Nya
dewasa dalam waktu sekejap. Dalam hal ini <b>tidak
ada proses instant untuk menjadi dewasa. Semua harus melalui proses bertahap
yang sangat ketat.</b></div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Kedewasaan hanya bisa didapat melalui proses
bertahap yang ketat.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/proses-bertahap-untuk-menjadi-dewasa" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-13488439311254758862012-04-14T23:13:00.000+07:002012-04-15T14:15:38.759+07:00Proses Bertahap Anak Tunggal Allah<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 14 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Proses Bertahap Anak Tunggal Allah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Lukas 2:52<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>2:52</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Dan Yesus makin bertambah besar dan
bertambah hikmat-Nya</i><n id="1"><i> dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan
manusia.</i><o:p></o:p></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><n><br /></n></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><n><br /></n></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hukum</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> proses bertahap yang ditetapkan
Allah juga dikenakan dalam kehidupan Tuhan Yesus. Tuhan Yesuspun dalam karya
penyelamatan-Nya mengalami proses bertahap ini secara ketat. Ia harus menjadi
manusia, melalui proses kelahiran yang juga dialami manusia pada umumnya. Dalam
hal ini, nampak sekali bahwa dalam segala hal Ia disamakan dengan manusia (Ibr.
2:7). Proses pendewaasaan dan pertumbuhan fisik-Nya pun juga melalui proses
yang normal seperti manusia lain. Dalam Lukas 2:52 tertulis, “Tuhan Yesus makin
bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia.” Kalimat “bertambah besar” teks aslinya adalah προ</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">έ</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">κοπτεν</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<i>(proekopten)</i> dari akar kata προ</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">έ</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">κ</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">ό</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">πτω</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">, <i>(proekopto)</i> yang artinya proses maju atau berkembang <i>(progress)</i>. Apanya yang berkembang?
Pertama hikmat-Nya atau kebijaksanaan-Nya (σοφ</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">ίᾳ</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">),
kedua unsur yang bersangkut paut dengan fisik (Ing. <i>body stature</i>) dan kedewasaan (Ing.<i> maturity</i>) (Yun. Helikia – </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">ἡ</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">λικ</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">ίᾳ</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">) dan yang ketiga bertambah dalam anugerah atau kasih
karunia (χ</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">ά</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ριτι</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">).</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal yang benar-benar
menakjubkan dalam kehidupan Tuhan Yesus adalah bahwa Tuhan Yesus pun juga
mengalami perkembangan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. <b>Ia tidak menjadi otomatis berkenan kepada
Allah Bapa sekalipun Ia adalah Anak Tunggal-Nya. Jadi, kalau Tuhan Yesus
bersikap tidak benar, Bapa pun bisa tidak berkenan kepada Tuhan Yesus.</b>
Tetapi seperti yang dikemukakan Kitab Ibrani, bahwa dalam segala hal Ia
disamakan dengan manusia (Ibr 2:7), dan sekalipun Ia adalah Anak (Anak Allah)
tetapi Ia belajar taat kepada Bapa dari apa yang diderita-Nya (Ibr 5:8).
Rupanya Allah tidak nepotisme, walaupun Tuhan Yesus adalah anak Tunggal-Nya
sendiri, tetapi Ia tidak memperlakukan Anak-Nya secara istimewa. Tegas sekali
Alkitab menunjukkan bahwa Ia tidak mendapat dispensasi khusus. Kalau Tuhan
Yesus akhirnya menjadi istimewa dan berkenan di hadapan Bapa, hal itu
dikarenakan Ia berusaha untuk istimewa dan berkenan di hadapan Allah Bapa dalam
keputusan dan tindakan-Nya sendiri (Fil. 2:5-7; Ibr. 5:8). Adalah ketidakadilan
dan ketidakjujuran kalau Allah Bapa menyatakan berkenan kepada Tuhan Yesus,
Anak Tunggal-Nya, sementara Anak-Nya tidak sungguh-sungguh berkenan kepada-Nya.
Dalam Lukas 2:52 tertulis bahwa Tuhan Yesus semakin berkenan kepada Allah
dibuktikan dalam tindakan-Nya untuk rela dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Mat.
3:1-16). Kerendahan hati Tuhan Yesus mengundang pernyataan Bapa, bahwa Ia
berkenan kepada-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Meskipun Tuhan Yesus adalah Anak,</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></i><em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Ia pun harus melalui tahapan proses dalam segala
hal.</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/proses-bertahap-anak-tunggal-allah" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-73458899491475212892012-04-13T19:30:00.000+07:002012-04-13T19:30:00.283+07:00Melelahkan Tuhan<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<b>Renungan Harian Virtue Notes, 13 April 2012</b></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<b>Melelahkan Tuhan</b></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Bacaan: Ibrani 3:18-19</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<i><b>3:18</b> Dan siapakah yang telah Ia
sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah
mereka yang tidak taat? </i>
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<i><b>3:19</b> Demikianlah kita lihat,
bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.</i></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<b>Dalam</b> sejarah keluarnya
bangsa Israel dari Mesir, Tuhan juga menggunakan proses bertahap,
sampai bangsa itu menginjak tanah Kanaan. Sebagai konsekuensi dari
hukum proses yang bertahap ini sebagian besar bangsa itu tewas di
padang gurun. Inilah konsekuensi yang tidak bisa dihindari. Mengapa
harus menggunakan proses bertahap ini? Bukankah sebenarnya Tuhan
berkuasa memindahkan bangsa Israel generasi Musa tersebut dengan
mukjizat. Sehingga mereka dapat menjangkau tanah Kanaan tanpa
perjuangan yang sangat berat dan melelahkan selama 40 tahun di padang
gurun (sekitar tahun 1440 SM sampai 1400 SM). Proses bertahap bangsa
Israel menjangkau Kanaan ini sungguh-sungguh melelahkan bagi bangsa
itu, juga bagi Tuhan sendiri. Kata lelah dalam bahasa Ibraninya
adalah halowt (תוֹאְלַה),
dari akar kata laah (האל).
Kata ini juga berarti grieve dalam Bahasa Inggris (berduka).</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /><b>Allah tidak pernah bisa
lelah dalam segala karyanya, tetapi mengurusi manusia, Allah merasa
lelah (perasaan) dalam arti berduka (Ing. grieve).</b> Karena keras
kepala dan tegar tengkuknya bangsa itu, sampai suatu saat, membuat
Tuhan nyaris meninggalkan bangsa itu. Musa tampil sebagai juru
syafaat bangsa itu dan berusaha melunakkan hati Tuhan, sehingga Tuhan
kembali berkenan menyertai bangsa itu. Seandainya Tuhan tidak
menggunakan proses bertahap, maka tidak ada di antara bangsa Israel
yang tewas di padang gurun. Berarti semua bangsa itu sampai tanah
Kanaan. Bukankah ini lebih taktis dan praktis? Sekilas tindakan Tuhan
membawa bangsa Israel berputar-putar di padang gurun sebagai suatu
kebodohan, sebab sebagian besar bangsa itu sudah sangat menderita
sebagai budak di Mesir, kemudian mereka juga menderita di padang
gurun dan akhirnya tewas sehingga tidak pernah menginjak tanah
Kanaan. Betapa tragisnya hal itu! Tetapi inilah tindakan Tuhan yang
memiliki rule di dalam diri-Nya, dan Ia konsekuen dengan hukum-Nya
sen-diri. Dalam beberapa teks baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru nampak kesan kuat bahwa Allah laah (lelah dalam perasaan) karena
atau terhadap umat pilihan-Nya (Yes. 7:13; Ibr. 3:8-19; Rom. 10:21;
1 Kor. 10 dan lain sebagainya). Dari realita ini menunjukkan jelas
sekali bahwa Allah tidak bisa menghindarkan Diri-Nya dari hukum itu.
Allah yang menetapkan dan Ia sendiri konsekuen terhadap hukum itu
untuk ditegakkan, bahkan terhadap Dirinya sendiri. Seakan-akan Tuhan
sendiri terjerat atau terikat oleh ketetapan-Nya sendiri. Di sini
kita menemukan integritas Tuhan yang sempurna.</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<em><span style="font-style: normal;">Tuhan
memiliki “rule” di dalam diri-Nya, dan Ia sangat konsekuen dengan
hal itu.</span></em></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<em><span style="font-style: normal;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/melelahkan-tuhan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></em></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-9259122669428840052012-04-12T19:30:00.000+07:002012-04-12T19:30:05.208+07:00Proses Bertahap<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Renungan Harian Virtue Notes, 12 April 2012</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Proses Bertahap</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Kejadian 1:1-31</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:1</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:2</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:3</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah:
"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:4</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Allah melihat bahwa terang itu baik,
lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:5</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Dan Allah menamai terang
itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari pertama. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:6</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah:
"Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk
memisahkan air dari air." </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:7</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Maka Allah menjadikan cakrawala
dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di
atasnya. Dan jadilah demikian. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:8</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Lalu Allah menamai
cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari kedua. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:9</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Hendaklah
segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga
kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:10</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Lalu Allah menamai yang
kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:11</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Hendaklah
tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji,
segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji,
supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:12</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas
muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis
pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:13</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari ketiga. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:14</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Jadilah
benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan
masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:15</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> dan sebagai penerang pada cakrawala
biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:16</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Maka Allah menjadikan kedua benda
penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai
siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan
menjadikan juga bintang-bintang. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:17</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Allah menaruh semuanya itu di
cakrawala untuk menerangi bumi, </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:18</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> dan untuk menguasai siang dan malam,
dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:19</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari keempat. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:20</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Hendaklah
dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung
beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:21</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Maka Allah menciptakan
binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang
bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis
burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:22</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Lalu Allah memberkati semuanya
itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta
penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi
bertambah banyak." </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:23</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari kelima. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:24</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Hendaklah
bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak
dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah
demikian. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:25</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Allah menjadikan segala jenis
binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis
binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:26</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi
dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:27</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:28</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi." </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:29</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Berfirmanlah Allah: "Lihatlah,
Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan
segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:30</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Tetapi kepada segala binatang di
bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa,
Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah
demikian. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">1:31</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari keenam.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Dari</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> apa yang dipaparkan Alkitab
mengenai tindakan dan perbuatan Allah, banyak fenomena istimewa yang sangat
penting yang harus dipahami. Hal ini akan membuka mata pengertian kita untuk
menemukan hakekat Tuhan yang khas sekaligus hukum kehidupan yang ditetapkan-Nya.
Salah satunya adalah, bahwa <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tuhan dalam
mengerjakan sesuatu selalu menggunakan prinsip “proses bertahap”. Inilah hukum
kehidupan yang ditetapkan atas semua makhluk, bahwa mereka harus tunduk pada
prinsip ini, bahkan kadang-kadang termasuk Allah sendiri.</b> Suatu tindakan
percepatan bisa saja dilakukan Tuhan dalam pertimbangan khusus, tetapi itu
pasti sebuah pengecualian yang sangat jarang Tuhan lakukan. Lagi pula
percepatan bisa dilakukan dengan dasar-dasar hukum (rule) tertentu yang tidak
bisa kita pahami sekarang ini. Tuhan membuat lima roti dua ikan cukup untuk
lima ribu orang, merupakan mukjizat yang “penuh misteri”. Alkitab tidak pernah
menjelaskan bagaimana prosesnya. Tuhan tidak akan menumbuhkan gandum dan
membiakkan ikan dalam satu malam, kecuali kisah Yunus. Pohon jarak yang
ditumbuhkan itu pun dalam rangka memberikan pelajaran bagi Yunus, bukan
menghilangkan tanggung jawab manusia untuk mengelola tanah atau menanam
tumbuhan. Mukjizat dapat Tuhan lakukan untuk “keadaan khusus” dan biasanya kondisi
yang ekstrim. Jika tidak, Tuhan tidak akan mengumbar mukjizat yang akhirnya
akan merusak ketetapan-Nya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br />
Hukum ini nampak sangat jelas sejak penciptaan alam semesta yang dibagi dalam
enam hari. Usai melakukan penciptaan pada hari pertama, penciptaan berikut hari
ke dua. Usia hari ke dua, Tuhan meneruskannya di keesokan harinya, dan
seterusnya sampai hari terakhir. Logika manusia yang wajar dapat memandang
tindakan Tuhan tersebut sebagai pemborosan waktu dan tindakan yang kurang
taktis. Bukankah oleh kemahakuasaan-Nya, dalam sekejap Allah bisa menciptakan
alam semesta dengan segala isinya ini tanpa berlarut-larut atau berhari-hari.
Dalam beberapa legenda yang dapat ditemukan di Jawa, terdapat kisah mengenai
seorang “sakti” yang bisa membangun candi dalam semalam. Cukup satu malam saja.
Allah yang dipandang lebih berkuasa tentu bisa berbuat demikian juga. Kalau
mau, bisa selesai dalam sekejap, tidak perlu berhari-hari, Kenyataannya, Allah
Semesta Alam menciptakan segala sesuatu dengan proses yang bertahap. Di balik
fenomena riil dari apa yang dikerjakan Tuhan ini terdapat pesan yang sangat
penting untuk dicermati, dipahami dan terima. Pengertian ini menjadi kekayaan
yang tidak ternilai, bahwa segala sesuatu harus melalui proses bertahap.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal;">Segala sesuatu diciptakan Tuhan dalam proses yang
bertahap</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> </span></i><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal;">sesuai kebijaksanaan dan kedaulatan-Nya.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/proses-bertahap-hukum-kehidupan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-6978780856798709722012-04-11T19:30:00.000+07:002012-04-11T19:30:02.614+07:00Mencari Tuhan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 11 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Mencari Tuhan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Yesaya 55:6<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>55:6</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Carilah</i><x id="h"><i> TUHAN</i><n id="1"><i>
selama Ia berkenan ditemui;</i><x id="i"><i> berserulah</i><x id="j"><i> kepada-Nya selama Ia
dekat!</i><o:p></o:p></x></x></n></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><x><n><x><x><br /></x></x></n></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><x><n><x><x><br /></x></x></n></x></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Pagi</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> hari menjadi saat dimana kita
memulai menggelar sekolah kehidupan untuk mengenal apa yang Dia ingini untuk
dilakukan. Sebab inilah satu-satunya langkah kehidupan yang harus kita miliki
seperti yang menjadi prinsip hidup Anak Tunggal Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus:
<i>“Makanan-Ku adalah melakukan kehendak
Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”</i> Itu berarti setiap pagi kita harus
mulai bertanya: <i>“Apa yang Engkau inginkan
aku lakukan ya Bapa?”</i> Ini berarti kita sudah tidak mempersoalkan apa yang
baik dan buruk di mata hukum dan manusia. Baginya Tuhan adalah hukumnya. Disini
seseorang barulah dikatakan meletakkan Tuhan di tahta hatinya. Inilah orang
yang ber-Tuhan dengan benar. Bukan menjadikan Tuhan sebagai hulubalang atau
pengawal, tetapi sebagai “The Majesty”, yang Maha Mulia.</span></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak orang yang merasa
sudah memuliakan Tuhan bila mengatakan kepada Tuhan sebagai yang Maha Mulia.
Bibirnya mengatakan Tuhan Maha Mulia tetapi kelakuannya hanya menjadikan Tuhan
sekedar sebagai hulubalangnya. Gerakan pujian dan penyembahan kalau hanya
berhenti sampai menyanyi sama seperti seorang anak TK yang tidak pernah naik
pindah sekolah. Bodohnya tidak sedikit orang Kristen yang merasa sudah hidup di
hadirat Tuhan hanya karena cakap menaikkan penyembahan dan pujian dengan
bibirnya. Mereka berpikir Tuhan sudah cukup puas dipuji sebagai yang Maha Mulia
dan sederetan kata indah lainnya. Padahal </span><b style="font-family: Verdana, sans-serif;">yang penting dalam kehidupan ini
adalah bagaimana menemukan apa yang Tuhan ingini untuk dilakukan dan
melakukannya dengan hati yang menghormati dan mengasihi Dia.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Hidup seperti ini menjadi
rumit, sebab memahami manusia lain saja sangatlah sulit apalagi memahami Tuhan
yang tidak kelihatan. Tetapi tidak jika kita serius. Mengenal manusia bisa
lebih rumit sebab manusia penuh dengan intrik munafik dan sering sangat
terselubung. Berbeda dengan Tuhan yang berkenan di temui oleh orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia (Yes 55:6). Kita harus yakin bisa menemukanNya.
Jangan punya <i>mental block</i>, sehingga
kalah sebelum berperang. Jadi selagi masih berkesempatan untuk mencari dan
menemukan Dia, kita harus berusaha sungguh-sungguh. Orang yang mengutamakan
Tuhan adalah orang yang meletakkan hal mencari dan menemukan kehendak Tuhan
adalah hal yang paling utama dalam kehidupan ini, lebih dari apapun dan siapapun.
Ini salah satu ciri dari orang yang menghormati dan mengasihi Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Carilah Tuhan selagi masih ada waktu, jadikan Dia
sebagai Yang Maha Mulia.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/mencari-dia-sementara-bisa-ditemui" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-74733831001404210442012-04-10T21:19:00.000+07:002012-04-10T21:51:42.375+07:00Memenangkan Jiwa Yang Sejati<br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 10 April 2012</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Memenangkan Jiwa Yang Sejati</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Roma 9:1-3<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span class="vref"><span lang="EN-US"><b>9:1</b></span></span><span lang="EN-US"> Aku
mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut
bersaksi dalam Roh Kudus,</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span class="vref"><b>9:2</b></span>
bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span class="vref"><span lang="EN-US"><b>9:3</b></span></span><span lang="EN-US"> Bahkan,
aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum
sebangsaku secara jasmani.</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span lang="EN-US">Melakukan</span></b><span lang="EN-US"> apa yang diingini Tuhan tidak cukup dengan perilaku yang tidak
melanggar hukum, juga bukan saja baik di mata manusia tetapi juga terhormat,
agung di mata Allah dan pasti memberkati semua orang. Filosofinya bukan “yang
penting tidak merugikan orang lain”, tetapi bagaimana memberkati sesama.
Memberkati sesama artinya bukan sekedar memberi mereka pakaian, makan cukup dan
terlindungi, tetapi bagaimana mereka bisa bersama-sama dengan kita masuk Kerajaan
Bapa di Surga. Hal inilah yang diingini oleh Bapa, sebab satu jiwa manusia
selamat malaikat di Surga bersukacita. Tentu malaikat tidak akan bersukacita
kalau Bapa tidak bersukacita. Betapa indahnya kalau kita memperjuangkan
kepuasan hati Bapa ini. Rumusnya adalah orang yang mengasihi seseorang adalah
orang yang menyediakan nyawanya bagi orang tersebut. Kalau kita mengasihi Tuhan
kita akan mempertaruhkan apa yang kita miliki demi kepentinganNya.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Kepentingan Tuhan adalah keselamatan jiwa-jiwa. Keselamatan jiwa-jiwa
ditentukan oleh pengertiannya terhadap kebenaran.</b> Itulah sebabnya arah
pelayanan kami sudah mulai berubah sejak kami mengenal kebenaran ini, bukan
hanya sekedar membuat berbagai kegiatan untuk menambah jumlah jemaat atau
mengadakan kegiatan penginjilan ke berbagai daerah serta membantu pendeta dan
jemaat yang tidak mampu. Tetapi bagaimana meneruskan kebenaran yang
memerdekakan ini kepada semua orang sampai ke ujung bumi.</span></span></div>
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sayang sekali, banyak orang berpikir bahwa memenangkan jiwa sama dengan menjadikan
seseorang sebagai anggota salah satu gereja. Hal ini dikesankan demikian oleh
sebagian pemimpin gereja dan persekutuan, sebab jumlah jemaat yang besar
mendatangkan keuntungan materi atau paling tidak kesenangan hati. Itulah
sebabnya mereka puas dengan jumlah jemaat tetapi tidak mengupayakan mengajar
mereka kebenaran guna melayakkan menjadi anak-anak Allah. Yang dilakukan adalah
bagaimana anggota gerejanya bertambah banyak, karena itu merupakan ‘baju
kehormatan’ seorang pendeta atau pemimpin agama. Hal ini sebenarnya juga telah
menyesatkan kami dulu, sebelum kami mengenal kebenaran yang murni. Tetapi
sekarang setelah Tuhan membuka banyak kebenaran, menyadarkan kami untuk
memindahkan fokus hidup dan pelayanan. Apapun harus dipertaruhkan supaya satu
demi satu mereka menjadi layak disebut sebagai anak-anak Allah, yaitu dengan
cara mengajarkan kebenaran agar mereka menuju kesempurnaan Kristus. Inilah
pelayanan yang benar.</span></span></div>
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span lang="EN-US" style="font-style: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span lang="EN-US" style="font-style: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><em><span lang="EN-US" style="font-style: normal;">Jadilah
pelaku dan penyambung lidah kebenaran dimanapun anda berada, itulah pelayanan yang
benar.</span></em><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/memenangkan-jiwa-yang-sejati" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-69912951192056508372012-04-09T19:30:00.000+07:002012-04-09T19:30:01.040+07:00Memperkuda Tuhan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 9 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Memperkuda Tuhan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Mazmur 73:12-20<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:12</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Sesungguhnya, itulah orang-orang
fasik: mereka menambah harta benda<x id="p"> dan senang<x id="q"> selamanya! <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:13</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Sia-sia<x id="r"> sama sekali aku
mempertahankan hati yang bersih,<x id="s"> dan membasuh tanganku, tanda tak
bersalah. <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:14</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Namun sepanjang hari aku kena tulah,<x id="t">
dan kena hukum setiap pagi. <o:p></o:p></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:15</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Seandainya aku berkata: "Aku
mau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah berkhianat
kepada angkatan anak-anakmu. <o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:16</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Tetapi ketika aku bermaksud untuk
mengetahuinya,<x id="u"> hal itu menjadi kesulitan di mataku, <o:p></o:p></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:17</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> sampai aku masuk ke dalam tempat
kudus<x id="v"> Allah, dan memperhatikan kesudahan<x id="w"> mereka<n id="1">.<o:p></o:p></n></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:18</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Sesungguhnya di tempat-tempat licin<x id="x">
Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.<x id="y"> <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>73:19</b></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> Betapa binasa mereka dalam sekejap
mata,<x id="z"> lenyap,<x id="a"> habis oleh karena kedahsyatan! <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>73:20</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Seperti mimpi</i><x id="b"><i> pada waktu
terbangun,</i><x id="c"><i> ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.</i><o:p></o:p></x></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Mudah</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"> untuk mengatakan bahwa ketenangan
hanya diperoleh dalam Tuhan. Tetapi tahukah kita: bagaimana memperoleh
ketenangan dalam Tuhan itu. Jangan membayangkan ketenangan dalam Tuhan adalah
ketika memperoleh pertolongan dari Tuhan atas segala masalah yang terjadi
dalam hidup kita. Kita menyatakan memiliki ketenangan dalam Tuhan, karena Tuhan
dijadikan andalan untuk bisa lolos dari segala masalah dan memperoleh pemenuhan
dari segala kebutuhan. Ini sikap yang salah terhadap Tuhan. Bahkan ini sikap
yang tidak menghormati Tuhan. Sebab sikap ini berarti sikap memanfaatkan Tuhan
atau “memperkuda” Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
<b>Memperoleh ketenangan dalam Tuhan bukan
karena Tuhan berkuasa menghindarkan kita dari masalah dan dengan kekuatan-Nya
dapat memenuhi segala kebutuhan kita. Memperoleh ketenangan dalam Tuhan artinya
bisa menikmati Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan.</b> Masalahnya
sekarang adalah bagaimana menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber
kebahagiaan? <i>Pertama,</i> sadari betapa
rentannya hidup kita ini. Hari ini kita sehat, besok belum tentu keadaan kita
seperti sekarang. Hari ini masih hidup, kita tidak berani memastikan apakah
besok masih hidup. Hari ini kita memiliki segala sesuatu, besok kita tidak
memiliki segala sesuatu. Hari ini menghirup udara kebebasan, besok sudah di
terali besi. Kita hidup di dunia yang serba tidak menentu. Adalah bodoh kalau
kita berharap bisa tidak mengalami kesulitan atau sedikit mengalami masalah
dalam hidup ini. Segala kesulitan pasti ada, tetapi semua itu diubah Tuhan
menjadi sarana untuk membentuk dan mendewasakan kita. <i>Kedua,</i> sadari bahwa manusia hidup berkisar hanya tujuh puluh tahun.
Setelah itu, semua yang dimiliki harus ditanggalkan. Bukan hanya itu saja,
tetapi setelah itu harus menghadapi tahta pengadilan Allah. <i>Ketiga,</i> sejatinya sukacita di dalam
Tuhan adalah sesuatu yang riil, bukan sekedar dipercakapkan dan dirasakan
sesaat dengan perasaan dalam liturgi gereja.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><div style="text-align: justify;">
Tentu hal ini bukan sesuatu yang otomatis bisa terjadi atau berlangsung mudah
dalam hidup kita. Orang yang tidak mengerti kebenaran diatas ini akan semakin
jauh dari Kerajaan Allah. Iblis dalam kelicikannya membuat mereka merasa sudah
ada di dalam kehidupan Kristen yang benar. Mereka merasa sudah menjadi orang
Kristen yang wajar dan normal di mata Allah. Padahal sebenarnya mereka
tergiring ke dalam pembuangan abadi, sebab mereka tidak dikenal oleh Tuhan.</div>
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Ketenangan sejati bukan karena Tuhan selalu
menolong kita ketika dalam kesulitan, tetapi ketika kita hidup bersama Tuhan
dalam segala keadaan.</span></em><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/memperkuda-tuhan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-10705510776950639632012-04-08T19:30:00.000+07:002012-04-08T19:30:00.883+07:00Harta Bukanlah Sumber Ketenangan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 8 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Harta Bukanlah Sumber Ketenangan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Mazmur 73:25-26<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>73:25</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Siapa gerangan ada padaku di sorga
selain Engkau?<x id="j"> Selain Engkau<x id="k"> tidak ada yang kuingini di
bumi. <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>73:26</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Sekalipun dagingku dan hatiku</i><x id="l"><i>
habis lenyap,</i><x id="m"><i> gunung batuku</i><x id="n"><i> dan bagianku</i><x id="o"><i> tetaplah
Allah selama-lamanya.</i><o:p></o:p></x></x></x></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sering</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> kita mendengar orang berkata bahwa
yang penting hidup dalam ketenangan. Ketenangan yang dimaksud pasti keadaan
dimana tidak ada perselisihan, tidak ada ancaman dan masalah yang mengganggu
jiwa. Pada umumnya atau bahkan bisa dikatakan hampir semua orang berusaha untuk
memiliki kehidupan seperti itu. Jalan yang dipahami oleh hampir semua orang
untuk mencapai ketenagan seperti itu adalah uang atau kekayaan materi, karena
kekayaan materi dipandang sebagai kekuatan yang prima di dunia hari ini. Uang bisa
membeli aparat, uang bisa membeli keputusan hakim, uang bisa mengubah hukum,
uang bisa membeli kedudukan, uang membuat seseorang terhormat dan disegani
orang, uang bisa membeli dukungan politik dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidaklah heran kalau fokus manusia tertuju kepada usaha bagaimana memiliki uang
sebanyak mungkin. Semakin banyak uang, maka diperkirakan bisa menjadi lebih
tenang, atau semakin besar kemungkinan untuk memiliki ketenangan. Menurut
Firman Tuhan bisa dipastikan orang seperti itu tidak akan pernah memperoleh
ketenangan dalam arti yang sesungguhnya. Tuhan Yesus berkata agar kita
berjaga-jaga dan waspada terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya
itu” (Luk 12:15). Perkataan Tuhan Yesus ini tidak mungkin meleset. <b>Orang yang menggantungkan kekuatannya pada
uang pasti akan binasa, artinya terpisah dari Allah.</b> Kalau Tuhan
berkemurahan kepada orang-orang tertentu, maka Tuhan menegor orang tersebut
dengan berbagai tegoran atau pukulan yang membuat ia sadar dan bertobat, tetapi
kalau Tuhan membiarkan orang tersebut tanpa pukulan yang menyadarkan dirinya
berarti orang itu pasti binasa. Hal ini dikemukakan dalam Mazmur 73:1-20.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Kalau Tuhan menegor dengan atau melalui
suatu keadaan dimana uang tidak bisa menyelesaikan masalah bahkan sering
menjadi sumber masalah berarti Tuhan menghendaki kita pulang kembali dalam
pelukan persekutuan dengan diri-Nya. </b>Oleh sebab itu di perayaan Paskah
tahun ini, mari kita bertobat, kita jangan menunggu ditegor Tuhan dengan
tegoran yang berat barulah mau mengakui bahwa hidup manusia tergantung pada
Tuhan. Walau hari ini kita merasa bisa hidup tanpa Tuhan, tetapi harus
memandang Tuhan dan mengakui bahwa kita tidak bisa hidup tanpa persekutuan dengan
Tuhan. Kita harus selalu bergantung kepada Tuhan dalam segala hal dan mengakui
bahwa segala kekuatan yang dapat kita miliki tidak bisa menjadi tempat
perlindungan.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Ketenangan sejati bukanlah pada harta dunia ini,
tetapi hidup dengan Tuhan.</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/sumber-ketenangan-bukan-harta" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-336566849972754462012-04-07T09:00:00.000+07:002012-04-07T09:00:01.988+07:00Keinginan-keinginan Yang Membinasakan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 7 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Keinginan-keinginan Yang Membinasakan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Galatia 5: 24-25<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>5:24</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging<x id="z"> dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.</x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><x><i><br /></i></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>5:25</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Jikalau kita hidup oleh Roh,</i><x id="b"><i> baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,</i><o:p></o:p></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perjuangan</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> untuk menjadi budak Tuhan adalah perjuangan dalam mengisi pikiran, apakah pikiran kita diisi oleh hal-hal duniawi atau kebenaran Firman Tuhan. Paulus mengatakan bahwa Hawa diperdaya oleh ular dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus. Sewaktu masih di Eden, Iblis memakai ular; sekarang ia memakai pembicara di mimbar yang tidak mengenal kebenaran. Dalam hal ini kita mengerti mengapa mengenai si penyesat ini Paulus berani mengatakan tegas, “Terkutuklah mereka!” (Gal. 1:6-10). Perhatikanlah hal ini dengan serius. Tidak perlu takut dianggap menghakimi, dan tidak perlu bertoleransi berlebihan karena tradisi Timur sehingga sering membiarkan “ular-ular” berkeliaran menyesatkan dan membinasakan banyak orang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau boleh jujur, semua yang kita ingini dari dunia ini akan lenyap seperti uap. Namun ironisnya, hidup manusia terus bergulir dan bergerak demi suatu cita-cita, rencana-rencana pribadi, serta keinginan-keinginan yang tidak pernah berhenti. Inilah penyesatan hebat yang sedang dilakukan oleh kuasa kegelapan. Keinginan (ε</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">̓</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">πιθυμι</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">́</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">α</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">, epithym</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Í</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">a) daging, keinginan mata dan keangkuhan (</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">α</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">̓</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">λαζονει</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">́</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">α</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">, alazon</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ī</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">a) hidup bukan berasal dari Bapa. Dan orang yang melakukan hal-hal tersebut akan binasa (1Yoh. 2:15-17). Merekalah orang-orang yang semasa hidup di dunia ini hanya digerakkan dari satu keinginan ke keinginan yang lain tanpa sungguh-sungguh mau mengerti apa yang diingini Allah dalam hidupnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bila kita melakukan kehendak Allah atau yang diingini Allah, berarti kita menjadi budak-Nya. <b>Sejatinya keinginan-keinginan dalam pikiran manusia adalah belenggu bagi dirinya.</b> Ini akan sangat sulit dilepaskan kalau dibiarkan mengakar bertahun-tahun, karena pikiran itulah yang menggerakkan hidup manusia. Jadi, bukan tanpa alasan kalau Tuhan menghendaki kita mengalami pembaruan pikiran dari hari ke hari. Pembaruan pikiran itu dimaksudkan agar kita mengarahkan pikiran kepada kehendak Bapa, sebab inilah target yang dikehendaki Bapa untuk dapat kita capai. Tentu untuk target ini kita diberi-Nya kemampuan untuk dapat mencapainya. Inilah kabar baik, anugerah Tuhan yang tidak terbeli dengan uang.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Waspadalah terhadap pemberitaan di mimbar gereja yang seolah-olah benar, padahal ular. Semua pemberitaan yang menggiring umat Tuhan agar bersahabat dengan dunia adalah ular (Yak. 4:4). <b>Untuk bisa menang melawan ular, kita harus berani memasuki perhentian Tuhan (Mat 11:28-29). Orang yang masuk perhentian Tuhan berarti mematikan keinginan (epithymÍa).</b></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Berhentilah dari berbagai keinginan, maka kita akan masuk ke tempat perhentian Tuhan yang melegakan.</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/keinginan-keinginan-yang-membinasakan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-839270876224957642012-04-06T09:30:00.000+07:002012-04-06T09:30:01.555+07:00Kemerdekaan Yang Sejati<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 6 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><b>Kemerdekaan Yang Sejati</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bacaan: Galatia 5:1<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i><b>5:1</b></i></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><i> Supaya kita sungguh-sungguh
merdeka, Kristus telah memerdekakan</i><x id="m"><i> kita. Karena itu berdirilah teguh</i><x id="n"><i>
dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.</i><o:p></o:p></x></x></span></div>
<x id="o">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Bagaimanakah</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> sebenarnya kebebasan atau
kemerdekaan itu? Sebab sering kita mendengar pembicara di mimbar berbicara
mengenai kebebasan atau kemerdekaan dalam Kristus, tetapi sebenarnya tidak ada
kejelasan mengenai proses kemerdekaan tersebut. Kita dinyatakan sudah merdeka
tetapi kita tidak mengalami dan merasakan sesuatu yang luar biasa dari
kemerdekaan itu. Kalau begitu apa bedanya kita dengan mereka yang ada di luar
anugerah keselamatan Tuhan Yesus Kristus? Jangan sampai terjadi penipuan
terhadap jemaat. Jemaat dinyatakan sudah merdeka padahal belum benar-benar
merdeka. Bagaimanakah kemerdekaan dalam Kristus itu sebenarnya?</span></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Memang Tuhan Yesus telah
mati di kayu salib menebus dosa manusia. Penebusan itu memerdekakan. Seperti
seorang budak yang telah digadaikan atau dijual sehingga menjadi milik seorang
tuan. Sekarang tuan pemilik aslinya membelinya kembali dan memberi kesempatan
apakah budak tersebut mau dimiliki oleh Tuannya sendiri atau tidak. Kalau budak
pada umumnya diperjualbelikan oleh orang lain, tetapi kalau hal itu dikenakan
pada manusia yang memiliki kehendak bebas masalahnya menjadi berbeda. <b>Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang harus
dimiliki Tuhan sebagai “budak-Nya” diberi kebebasan apakah ia mau menjadi budak
Tuhan atau menjadi milik kuasa lain.</b><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;">
Manusia di taman Eden menghadapi perjuangan apakah memberi diri menjadi budak
Tuhan atau budak setan. Ternyata manusia disesatkan oleh iblis sehingga ia
menjual diri dan gagal menjadi budak Tuhan. Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia
untuk membeli kembali manusia milik-Nya tersebut. Sekarang setelah Ia membeli
kita, kita diberi kebebasan untuk menjadi milik Tuhan atau milik setan. Kembali
perjuangan yang pernah terjadi di Eden juga terjadi dalam kehidupan kita. Kalau
kita merasa otomatis sudah merdeka padahal belum, betapa menyedihkan. Untuk
menjadi milik Tuhan atau budak Tuhan, kita dituntut untuk berjuang dengan
serius. Itulah sebabnya Paulus dalam tulisannya mengatakan: Supaya kita
sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah
teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Gal 5:1).</div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<!--[endif]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Jadi, kalau diajarkan bahwa
kebebasan itu otomatis dimiliki oleh orang Kristen, itu adalah ajaran yang
sesat. Tuhan Yesus memang telah mati di kayu salib untuk membeli kita, tetapi
selanjutnya apakah kita mau dimiliki Tuhan atau tidak tergantung respon setiap
individu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Untuk mengalami kemerdekaan yang sesungguhnya, kita
harus meresponi keselamatan dalam Tuhan Yesus.</span></em><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><o:p>Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/kemerdekaan-yang-sejati" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </o:p></span></div>
</x>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-68155884381710566012012-04-05T23:02:00.000+07:002012-04-06T00:13:28.366+07:00Kesempatan Mahal<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 5 April 2012</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><b>Kesempatan Mahal</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;">Bacaan: Efesus 5:14-17<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><b>5:14</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> Itulah sebabnya dikatakan:
"Bangunlah, hai kamu yang tidur<x id="g"> dan bangkitlah dari antara orang
mati<x id="h"> dan Kristus akan bercahaya atas kamu.<x id="i">"</x></x></x></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span class="vref" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><b>5:15</b></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> Karena itu,
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,</span><x id="j" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif,</x></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span class="vref" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><b>5:16</b></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> dan pergunakanlah
waktu</span><x id="k" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.</x></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><b>5:17</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi
usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak<x id="m"> Tuhan.</x></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;">Betapa</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"> lebih bijaksananya kalau setiap pagi begitu kita
bangun tidur, kita berkata, “Syukur aku masih hidup”. Mengapa? Sebab berarti
kita masih memiliki kesempatan untuk lebih menghormati dan mengasihi Bapa. Hari
yang baru adalah hari untuk belajar bagaimana menghormati satu-satunya Pribadi
yang pantas dihormati. Inilah letak mahalnya waktu yang disediakan bagi manusia
yang akan kembali ke dalam tanah. Satu hari harganya tidak ternilai, sebab satu
hari yang dimiliki seorang anak manusia memiliki dampak di keabadian yang tiada
tara. Kemuliaan menjadi anak Allah bersama dengan Bapa di Kerajaan-Nya adalah
sesuatu yang tak bisa dibeli dengan apapun. Hanya anugerah dalam Tuhan Yesus
Kristuslah yang memungkinkan kita meraihnya. Oleh sebab itu, kita harus menjadikan
kemuliaan itu menjadi milik yang pasti dengan meresponi anugerah Tuhan, yaitu
belajar mengasihi dan menghormati-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 12pt;">Ingat, iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh. Usaha untuk mengasihi dan
menghormati Tuhan bukanlah jasa, melainkan suatu sikap penghargaan terhadap
anugerah keselamatan yang diberikan-Nya. </span><b style="font-size: 12pt;">Satu
hari yang diberikan Tuhan merupakan kesempatan untuk menunjukkan usaha yang
serius untuk mengasihi dan menghormati-Nya. Sebaliknya, satu hari menjadi tidak
berharga, bahkan menjadi bencana, kalau tidak digunakan untuk belajar
menghormati dan mengasihi Bapa. Satu hari yang disia-siakan bisa mengakibatkan
keterpisahan dengan Bapa selamanya.</b></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;">
<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 12pt;">Firman Tuhan menasihati agar kita bangkit dari tidur. Artinya, sadar sepenuhnya
terhadap fakta hidup ini. Harus mempergunakan waktu yang ada karena hari-hari
ini adalah jahat, artinya hari yang tidak digunakan untuk belajar menghormati
dan mengasihi Bapa adalah hari-hari yang membawa kebinasaan; itulah sebabnya
disebut “jahat”.</span></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;">
<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 12pt;">Kata jahat dalam teks aslinya adalah πονηρός (ponērós). Kata ini muncul pula
dalam Doa Bapa Kami, pada kalimat “tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”.
Ponērós merujuk pada kejahatan dalam pikiran, yaitu hasrat yang tidak sesuai
dengan keinginan Tuhan. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Tuhan
adalah kejahatan, sebab manusia hidup memang hanya untuk melakukan keinginan
Penciptanya. Sayangnya, hampir semua orang tidak mau mengerti hal ini; mereka
hidup hanya untuk memuaskan keinginannya sendiri. Jangan terus memelihara kejahatan
dalam pikiran itu; ingatlah, hari ini harganya tiada ternilai</span></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;">
<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;">Setiap waktu yang kita
miliki adalah mahal, pergunakan sebagai kesempatan untuk mengasihi Bapa.</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/setiap-hari-adalah-kesempatan-mahal" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-65244878673818149642012-04-04T19:30:00.000+07:002012-04-04T19:30:04.548+07:00Keturunan Allah<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 4 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Keturunan Allah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Kisah Para Rasul
17:28-29<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>17:28</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Sebab di dalam Dia kita hidup, kita
bergerak, kita ada,<x id="s"> seperti yang telah juga dikatakan oleh
pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. <o:p></o:p></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>17:29</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Karena kita berasal dari keturunan
Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau
perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian<x id="t"> manusia.</x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sadarkah</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Saudara bahwa kita ini keturunan
Allah? Alkitab sendiri mengatakan demikian. Pengertian bahwa manusia adalah
keturunan Allah memiliki arti yang sangat penting. Manusia disebut anak Allah
bukan secara simbolis atau sebutan semata-mata; sesungguhnya demikianlah
kenyataannya. Sejatinya roh yang ada pada manusia adalah roh yang keluar dari
diri Allah (Kej. 2:7). Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk atau
entitas lainnya. Penjelasan ini sama sekali tidak bermaksud melecehkan Allah
atau merendahkan derajat-Nya; sebaliknya, dengan pemahaman ini justru kita
memuliakan Allah yang menciptakan dan menempatkan manusia sebagai
anak-anak-Nya. Di dalam hal ini manusia harus memperlakukan Allah sebagai Bapa
yang patut dihormati secara pantas, dipatuhi secara mutlak, dan dilayani dengan
segenap hati. Manusia memang diciptakan hanya untuk itu. Dan manusia menerima
dirinya sebagai anggota dari keluarga Allah, bagian dari hidup Allah sebagai
Bapanya. Dengan demikian kita akan selalu berdiri di pihak-Nya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan kesadaran ini, kita
dipanggil untuk dapat menghargai diri kita sendiri secara pantas. Inilah yang
menjadi langkah awal kita untuk mengasihi diri kita sendiri secara benar,
seperti yang dikehendaki Tuhan. <b>Dengan
mengasihi diri sendiri secara benar, kita pun dapat mengasihi sesama dengan
benar pula. Bagaimana mungkin kita mengasihi diri kita sendiri, kalau kita
tidak menyadari betapa berharga dirinya sendiri tersebut? Keberhargaan diri
manusia terbukti dengan kesediaan Bapa mengorbankan Putra-Nya untuk menyelamatkan
kita.</b> Ia sangat merindukan atau mengingini kita; itulah sebabnya dalam Yak.
4:5 dikatakan, “Bukan tanpa alasan kalau Roh yang ditempatkan Allah di dalam
diri kita, diingini-Nya dengan cemburu.” Kata diingini di sini dalam teks
aslinya berakar kata ε</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">̓</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">πιποθε</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">́</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ω</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> (epipoth</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">éō</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">) yang artinya </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">hasrat yang sangat kuat</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">”</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> atau </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">nafsu</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">”</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sungguh, ini adalah sesuatu
yang sangat luar biasa. Dengan pemahaman ini maka kita akan memiliki dimensi
pandangan hidup yang sangat berbeda dengan sebelum kita mengerti hal ini. Sampai
pada penerimaan dan penghayatan di level tertentu, kita tidak akan terikat
dengan harta dunia dan tidak akan mudah jatuh dalam dosa pelanggaran terhadap
kehendak Allah. Dengan menyadari kondisi manusia yang dahsyat ini—bahwa kita
adalah keturunan Allah—tidak heran bila Allah mengingini manusia untuk mengerti
kehendak Allah: apa yang baik, yang dikenan-Nya dan yang sempurna. Inilah
sebenarnya maksud semula Allah menciptakan manusia. Tuhan Yesus menyelamatkan
kita untuk memulihkan rancangan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Kita benar-benar adalah keturunan Allah,</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></i><em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">maka hendaklah kita melayani Bapa kita dengan
benar.</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/keturunan-allah" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-28671955742995046842012-04-03T19:30:00.000+07:002012-04-04T16:48:12.118+07:00Adam Kedua<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 3 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Adam Kedua</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: 1 Korintus 15:45<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>15:45</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Seperti ada tertulis: "Manusia
pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup</i><x id="r"><i>", tetapi Adam yang akhir</i><x id="s"><i>
menjadi roh</i><x id="t"><i> yang menghidupkan.</i><o:p></o:p></x></x></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keyakinan</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> bahwa Tuhan Yesus adalah Anak
Tunggal Bapa yang datang ke dunia untuk menyelesaikan masalah dosa manusia
adalah kunci penting dalam kehidupan iman Kristen. Hanya nama Tuhan Yesus yang
diberikan kepada manusia sehingga manusia beroleh keselamatan (Kis 4:12). Hanya
ada satu jalan untuk memperoleh keselamatan. Inilah yang membangkitkan
kemarahan dan penolakan agama lain sebab mereka tidak bisa menerima Tuhan Yesus
sebagai Juru Selamat. Dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, maka
semua doktrin dan pengajaran menjadi gugur. Inilah yang menjadi keberatan
pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang merasa dengan kesalehan mereka, mereka bisa
menyelesaikan masalah dosa mereka. Keberagamaan mereka menjadi tidak laku kalau
orang-orang menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya cara menyelesaikan
masalah dosa.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selanjutnya lebih sulit
lagi kalau menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah, sebab menurut keyakinan
mereka Allah tidak mungkin memiliki anak. Menjadikan manusia sejajar dengan
Allah, dianggapnya dosa paling besar yaitu menghujat Allah. Mereka
mempersoalkan, kalau Allah memiliki anak siapa istri-Nya? Padahal ternyata
dalam perkembangan ilmu pengetahuan pengembangbiakkan tidak harus melalui
hubungan dua jenis kelamin. Kloning bisa menjadi sarana penggandaan suatu
entitas. Suatu hal yang tidak sulit kalau Allah mengkloning diri-Nya sehingga
lahirlah pribadi lain (Maz 2:7; Kis 13:33). Sama seperti penciptaan manusia,
Allah menciptakan manusia dengan melahirkannya melalui hembusan nafas-Nya (Kej
2:7). Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia dilahirkan oleh Allah. Manusia
adalah keturunan Allah (Kis 17:28-29). Yesus Kristus adalah Anak Tunggal Bapa
yang sudah ada sebelum dunia dijadikan.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tuhan Yesus Kristus datang
ke dunia dikarenakan Adam gagal sebagai Juru Selamat manusia. <b>Sebab seandainya
Adam tidak gagal, tidak jatuh dalam dosa maka Anak Tunggal Bapa tidak perlu
turun ke dunia. Adamlah yang akan mengajar keturunannya mengenai kebenaran dan
Adam juga yang akan menjadi teladan kehidupan yang harus diikuti oleh semua
keturunannya. Sekaligus dengan ketaatan Adam maka iblis bisa dibuktikan bahwa
ia bersalah dan patut dihukum.</b> Tetapi peta sejarah kehidupan telah berubah.
Anak Tunggal Bapa yang harus turun ke dunia sebagai Penebus dan Juru Selamat.
Dan Dia telah menyelesaikan tugas ke-Mesiasan-Nya dengan sempurna. Sudah genap.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Allah mengutus anak-Nya yang tunggal agar kita
mengikuti teladan-Nya.</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/anak-tunggal-itu-adam-kedua" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-17994429339078150372012-04-02T23:15:00.000+07:002012-04-04T16:48:37.902+07:00Ketaatan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 2 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Ketaatan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: Ibrani 5:7-9<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>5:7</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia
telah mempersembahkan doa dan permohonan<x id="k"> dengan ratap tangis<x id="l">
dan keluhan<n id="1"> kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya<x id="m"> Ia telah didengarkan.<x id="n"> <o:p></o:p></x></x></n></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>5:8</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Dan sekalipun Ia adalah Anak,<x id="o">
Ia telah belajar menjadi taat<n id="1"> dari apa yang telah diderita-Nya,<x id="p">
<o:p></o:p></x></n></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>5:9</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> dan sesudah Ia mencapai
kesempurnaan-Nya,</i><x id="q"><i> Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya</i><n id="1"><i>,</i><o:p></o:p></n></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> selama ini kita memahami darah
Yesus yang berkuasa, salib sebagai puncak karya keselamatan dan kebangkitan Tuhan
Yesus sebagai bukti kemenangan-Nya atas maut, kita terpaku pada “kuasa Allah
yang luar biasa” yang membuat semua itu terjadi. Sebenarnya dibalik semua karya
Allah tersebut ada satu kata penting yang menjadi kuncinya. Kata itu adalah
“ketaatan” Tuhan Yesus Kristus kepada Bapa. Iblis tidak takut darah Yesus
sebelum Ia mentaati Bapa sampai mati di kayu salib. Karena ketaatan-Nya kepada
Bapa, maka darah Yesus bisa mengusir iblis dari lingkungan para malaikat di
Sorga (Wah 12:9-11). Salib tidak ada artinya kalau Tuhan Yesus tidak taat
kepada Bapa, dan tidak akan ada kebangkitan dengan kesalehan atau kesucian yang
memenuhi standar Allah. Jadi, disini yang membuat Ia berhasil menyelesaikan
tugas-Nya adalah ketaatan-Nya dan sikap hormat-Nya secara pantas kepada Bapa.
Harus dipahami bahwa bukan karena Tuhan Yesus adalah Anak Allah, maka Bapa
memberikan kemenangan dengan memberikan kemampuan-kemampuan ekstra. Dalam
segala hal Ia disamakan dengan manusia (Ibr 2:17).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika tidak demikian, maka kemenangan Tuhan Yesus bukanlah kemenangan yang adil
tetapi kemenangan yang tidak adil. Dan itu berarti Ia tidak bisa mengklaim
bahwa kemenangan-Nya adalah kemenangan dari perjuangan-Nya sendiri. Alkitab
menulis bahwa sekalipun Ia Allah Anak tetapi Ia belajar taat kepada Bapa dari
apa yang diderita-Nya (Ibr 5:8-9). Dalam Ibrani 5:7 dikatakan bahwa dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Tuhan Yesus memohon kepada Bapa
agar Ia dapat dihindarkan dari maut atau bisa dibangkitkan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Alkitab mencatat, karena kesalehan-Nya doa-Nya didengar atau dikabulkan.
Dikabulkannya doa Tuhan Yesus bukan karena Ia adalah Anak Allah (Ibr 5:8-9),
tetapi karena Ia saleh atau taat kepada Bapa di Sorga.</b> Ini sebuah pertaruhan
yang luar biasa. Kalau Tuhan Yesus tidak taat, maka Ia tidak akan dibangkitkan.
Kalau Ia tidak dibangkitkan berarti Ia menjadi milik kerajaan kegelapan. Tetapi
akhirnya setelah perjuangan-Nya Tuhan Yesus menang. Kemenangan-Nya adalah juga
kemenangan Sorga dan dunia, Kemenangan-Nya adalah keselamatan Sorga dan dunia,
sebab dengan kemenangan-Nya segala kuasa di Sorga dan di bumi dalam tangan
Tuhan Yesus.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Ketaatan kepada Bapa adalah kunci dari kemenangan.</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/kata-kuncinya-adalah-ketaatan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1957979333815667708.post-40793933285937195832012-04-01T08:45:00.000+07:002012-04-04T16:48:47.672+07:00Taman Perjuangan Dan Taman Harapan<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Renungan Harian Virtue Notes, 1 April 2012</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Taman Perjuangan Dan Taman Harapan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bacaan: 2 Korintus 11:1-4<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>11:1</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Alangkah baiknya, jika kamu sabar<x id="e">
terhadap kebodohanku<x id="f"> yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>11:2</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki<x id="g"> untuk membawa kamu<x id="h"> sebagai perawan suci kepada
Kristus. <o:p></o:p></x></x></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>11:3</b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Tetapi aku takut, kalau-kalau
pikiran kamu disesatkan<n id="1"> dari kesetiaan kamu yang sejati kepada
Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.<x id="i">
<o:p></o:p></x></n></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="vref"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>11:4</b></i></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i> Sebab kamu sabar</i><x id="j"><i> saja,
jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami
beritakan,</i><x id="k"><i> atau memberikan kepada kamu roh</i><x id="l"><i> yang lain dari
pada yang telah kamu terima atau Injil</i><x id="m"><i> yang lain</i><n id="1"><i> dari pada
yang telah kamu terima.</i><o:p></o:p></n></x></x></x></x></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selama</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> ini hampir semua orang beragama
yang percaya akan kisah Adam dan Hawa beranggapan bahwa taman Eden dimana
mereka pertama kali ditempatkan Allah adalah taman yang nyaman sekali tanpa
masalah. Hidup mereka bergulir tanpa perjuangan. Itulah surga manusia.
Pemikiran ini muncul karena yang dibayangkan adalah taman yang penuh dengan
buah-buahan yang segar, bunga-bunga yang bermekaran dan wangi, air gemericik
yang bersih untuk diminum tanpa di filter, semua binatang yang tidak
membahayakan sebagai teman dan lain sebagainya. Pandangan ini sebenarnya salah
atau tidak tepat. Sejatinya, di taman itu bukan hanya ada keindahan seperti
yang digambarkan diatas, tetapi manusia juga diperhadapkan pada pergumulan
dalam perjuangan menyelamatkan dirinya dan keturunannya melawan suatu kuasa
yang sangat jahat<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">.</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ternyata Adam di tempatkan di suatu tempat, dimana ia harus berhadapan dengan
iblis, ular tua. Manusia harus menentukan nasib dirinya dan keadaan semua
keturunannya, bahkan nasib bumi ini. Di taman itu manusia harus mengemban tugas
besar dari Bapa. Tugas besar itu adalah membuktikan bahwa iblis bersalah dan
patut dihukum. Dengan cara bagaimana manusia membuktikan bahwa iblis bersalah
kepada Bapa dan patut dihukum? Dengan pembuktian dalam bentuk cara hidup Adam
yang mentaati Bapa dan menghormati Bapa sepantasnya, itulah yang sama dengan
memuliakan Bapa. Dengan kehidupan Adam yang benar, maka terbukti bahwa yang
pernah dilakukan oleh iblis salah. <b>Dengan
demikian, sebenarnya Eden adalah taman perjuangan, dimana manusia harus
bergumul melawan kuasa jahat. Manusia belum bisa hidup nyaman selama oknum
jahat itu belum dihukum. Taman Eden juga adalah taman harapan artinya
diharapkan taman itu tidak ada lagi “oknum jahat” yang berusaha menjatuhkan
manusia.</b></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau manusia menang terhadap iblis dengan ketaatan kepada Bapa maka manusia
bisa berkata bahwa segala kuasa di bumi ada dalam tangan manusia. Jika demikian
barulah taman tersebut menjadi taman yang benar-benar indah tanpa masalah.
Tetapi dalam perjalanan sejarah manusia ternyata manusia jatuh dalam dosa,
manusia kalah. Tuhan Yesuslah yang tampil dan mengalahkan iblis dengan
ketaatan-Nya. Tuhan Yesuslah yang mengatakan segala kuasa di Surga dan di bumi
dalam tangan-Nya (Mat 28:18-20). Bumi ini akhirnya akan menjadi lautan api dan
umat pilihan di tempatkan di taman yang lain (langit baru dan bumi yang baru).</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-style: normal;">Taman yang dipersiapkan untuk kita bukanlah Eden
yang pertama, tetapi sebuah taman di langit baru bumi baru</span></em><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diadaptasi dari <a href="http://www.truth-media.com/taman-perjuangan-dan-taman-harapan" target="_blank">Truth Daily Enlightenment</a>, dengan ijin penerbit. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0