Bacaan: Yehezkiel 28:15
28:15 Engkau tak bercela di dalam tingkah
lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
Sebenarnya kita tidak boleh merasa berhak
memiliki hidup, sebab bukan kita yang menciptakan hidup ini. Keberadaan kita
juga bukan karena kita mau, tetapi ada yang menghendakinya. Untuk itu patut
kita persoalkan apa yang dikehendaki Dia yang menciptakan dan memberikan
kehidupan ini. Ia menghendaki satu hal saja, yaitu agar umat Tuhan menyukakan
hati-Nya. Bagaimana menyukakan hati-Nya. Harus belajar mengenal siapa diri-Nya
dan apa yang disukai-Nya.
Sebagai orang yang
menumpang di dunia ini kita harus bisa menempatkan diri secara benar. Kita
harus mengerti apa yang dikehendaki oleh Pemilik kehidupan ini. Hendaknya kita
tidak seperti malaikat yang jatuh (Lucifer), ia lupa atau tidak sadar bahwa
keberadaannya hanya oleh karena Allah Semesta Alam yang menciptakannya. Tentu
ia diadakan hanya untuk Penciptanya. Ia tidak boleh memiliki agendanya sendiri.
Ia harus tunduk kepada agenda Tuhan. Rupanya ia mau memuaskan keinginannya
sendiri. Dalam Alkitab dikatakan didapati kecurangan dalam dirinya. Kata
kecurangan dalam teks aslinya adalah לֶוֶע (`éwél) yang artinya kejahatan, ketidakadilan,
keras kepala; ketidakbenaran. Adalah ketidakadilan kalau ciptaan tidak hidup
sepenuhnya bagi Penciptanya (Yeh. 28:15).
Orang yang berpikir bahwa
Allah tidak berhak atas hidupnya akan tampak dari sikap hidupnya yang
mengingini segala sesuatu untuk kepuasan dirinya (Yak. 4:1-4). Orang-orang
seperti ini berarti bersahabat dengan dunia. Mereka adalah orang-orang yang
berkhianat kepada Tuhan. Dunia adalah umpan yang digunakan Iblis-Iblis untuk
menjerat manusia agar tidak berbakti kepada Allah (Luk 4:5-8). Kenyataan hari
ini adalah banyak orang merasa berhak memiliki hidupnya dan menaruh berbagai
keinginan dalam dirinya tanpa mempedulikan Tuhan yang memiliki hidup ini.
Renungkan sejenak, bahwa kita diciptakan dari tidak ada menjadi ada. Allah
mengadakannya dengan menghadirkan seorang pribadi yaitu “aku”. Dalam penciptaan
atas kita masing-masing Allah pasti memiliki agenda. Agenda Tuhan itulah yang
seharusnya kita perdulikan dengan serius, dan kita tidak boleh memiliki agenda
sendiri. Orang yang mengumbar segala
keinginan dalam dirinya adalah orang yang merasa berhak memiliki agenda
sendiri. Orang seperti ini sebenarnya berstatus pemberontak. Mereka hidup
di dunia hanya memenuhi hidup mereka dengan segala kegiatan yang berasal dari
agendanya sendiri. Ini salah; Seharusnya hidup kita ini hanya untuk agenda
Tuhan semata-mata.
Ingatlah, Anda tidak berhak atas hidup Anda
sendiri, tetapi Tuhanlah sang pencipta yang memiliki kita.
0 komentar:
Posting Komentar