Renungan Harian Virtue Notes, 29 Maret 2012
Kesempurnaan Pertanda Keselamatan
Bacaan: 1 Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia
tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Memang keselamatan orang percaya bukan karena
perbuatan baik, tetapi bukan berarti perbuatan baik tidak bernilai. Memang
tanpa penebusan dalam Tuhan Yesus Kristus perbuatan baik seseorang tidak
berarti sama sekali. Tetapi setelah menjadi anak tebusan Tuhan dan sungguh-sungguh
bertumbuh mengenakan pribadi Kristus dan menghidupkan gairah Anak Allah dalam
hidup ini, maka perbuatan baik menurut standar Allah pasti terdemonstrasikan
dalam hidup seseorang. Harus diterima bahwa memang orang percaya dipanggil
untuk sempurna seperti Bapa (Mat 5:48). Tindakan sempurna seperti Bapa itu
ditunjukkan dalam Matius 5:17-48, yang didalamnya termasuk panggilan untuk
mengasihi musuh. Oleh sebab itu yang terpenting harus dialami oleh orang
percaya adalah bagaimana mengalami proses pendewasaan yang benar terlebih
dahulu, barulah perbuatan baik sebagai ekspresi dari karakter ilahi yang ada dalam
dirinya. Hasil dari pendewasan tersebut adalah semuanya sesuai dengan pikiran
dan perasaan Allah. Harus dimengerti bahwa semua tindakan yang tidak sesuai
dengan keinginan Bapa bukanlah kasih. Karena Allah adalah kasih (1Yoh 4:8). Dan
semua tindakan yang tidak berdasarkan kasih adalah sia-sia (1Korintus 13:1-8).
Dalam hal ini yang terpenting adalah seseorang harus mengenakan pribadi Anak
Allah. Bila seseorang mengena¬an pribadi Anak Allah maka ekspresi dalam kehidupannya
adalah tindakan kasih kepada orang-orang miskin secara akurat.
Jika seseorang belum
memiliki kedewasaan rohani yang memadai, maka perbuatan baik, seperti
perhatiannya kepada orang miskin akan berunsur intrik-intrik yang keruh. Bukan
tidak mungkin kegiatan pelayanan pekerjaan Tuhan pun juga dimanipulasi untuk
kepentingan pribadi. Memang orang yang memanipulasi pelayanan atau sebuah
tindakan amal tidak menyadari hal itu, sebab ia sendiri diliciki oleh dirinya
sendiri. Ia tidak tahu bahwa ia tidak tahu. Akhirnya perbuatan baik yang
dianggap sebagai persembahan yang terbaik, menjadi dosa di hadapan Tuhan. Dalam
hal ini juga harus diperhatikan, bahwa perbuatan baik dalam bentuk amal dan
lain sebagainya yang kita lakukan akan menjadi tidak berarti sebelum kita
memiliki perubahan status yang jelas. Dari status anak dunia menjadi anak
Tuhan, dari hidup dalam cara hidup nenek moyang kepada cara hidup anak-anak
Allah. Ini bukan sesuatu yang sederhana. Hal ini harus diperjuangkan dengan
serius. Bila proses ini berlangsung dengan benar, maka orang percaya bukan saja
mampu berbuat baik tetapi juga sempurna seperti Bapa. Jadi, kalau seseorang
tidak semakin sempurna, maka itu berarti tidak memiliki keselamatan.
Ciri orang yang memiliki keselamatan antara lain ia
menjadi semakin sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar