RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Perjalanan Kekal

Renungan Harian Virtue Notes, 9 Agustus 2011

Perjalanan Kekal



Bacaan: Kejadian 1: 31


1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.



Kita harus menganggap dan menjadikan perjalanan hidup hari ini bagian dari perjalanan kekal kita. Kita harus menganggap bahwa kita sudah memulainya dan sedang menjalaninya, karena memang demikianlah kenyataannya. Jangan berpikir bahwa perjalanan kekal baru dimulai ketika seseorang sudah mati. Orang yang berpikiran demikian pasti tidak mempersiapkan diri untuk hidup di kekekalan tersebut. Akibatnya fatal: mereka bisa binasa, terhilang untuk selamanya. Betapa mengerikan, padahal inilah pikiran sesat yang ada pada banyak orang hari ini.


Perjalanan kekal harus dimulai sekarang, di sini, di bumi ini. Ini terjadi karena manusia adalah makhluk kekal. Roh dan jiwanya adalah komponen abadi yang tidak bisa lenyap. Begitu kita lahir di bumi, maka kita sudah memulai perjalanan kekal kita. Itu terjadi baik kita mau maupun tidak mau.


Banyak orang berpikir bahwa manusia memiliki tubuh hanya sekarang di bumi ini. Padahal di dunia yang akan nanti manusia juga akan memiliki tubuh, yakni tubuh kebangkitan. Tubuh manusia di dunia yang akan kita kenakan kelak adalah seperti tubuh kita hari ini, bedanya tidak bisa binasa. Dan dunia yang akan kita miliki nanti adalah dunia seperti yang kita miliki hari ini, berkeadaan seperti Eden sebelum manusia jatuh dalam dosa.


Karena pengertian yang salah, maka banyak orang berpikir bahwa manusia memiliki kesempatan hidup hanya di bumi ini, sekarang ini dan tidak ada kehidupan lain. Kalau ada kehidupan lain maka itu adalah suatu kehidupan yang berbeda sama sekali dengan kehidupan yang dimiliki manusia hari ini di bumi ini. Untuk diingat, bahwa Tuhan menciptakan manusia dan segala keadaan alam fisik ini adalah ciptaan yang ideal, ciptaan yang terbaik, Tuhan tidak akan menggantikannya dengan jenis lain.


Alam semesta ini telah diciptakan Tuhan dalam keadaan yang sempurna, sungguh amat baik. Dunia yang akan datang adalah pengulangan dunia yang sudah pernah di rusak oleh manusia itu sendiri karena kejatuhannya dalam dosa. Oleh sebab itu kita harus menjalani hidup hari ini sebagai bagian dari perjalanan hidup di kekekalan nanti. Penghayatan hidup seperti ini harus melekat kuat dalam diri kita, sehingga kita selalu dalam kesadaran bahwa kita ada dalam perjalanan kekekalan. Hal ini akan membangun kehidupan iman yang benar untuk meraih perkenanan Bapa di Surga.



Bagaimana cara kita hidup hari ini akan berdampak pada kekekalan.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger