RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Pelayanan Yang Sejati

Renungan Harian Virtue Notes, 17 Agustus 2011

Pelayanan Yang Sejati



Bacaan: Matius 20: 28


20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."



Adam sebenarnya belum mengerti kehendak Tuhan dengan sempurna. Sebelum tuntas melakukan apa yang diinginkan Bapa dalam mengelola alam semesta ini, ia telah terlebih dahulu jatuh ke dalam dosa. Adam ternyata memilih memberontak meniru langkah Lucifer.


Pemberontakan manusia ini berarti manusia gagal menempatkan diri sebagai ciptaan yang menghormati Penciptanya. Dengan keadaan memang manusia tidak bisa lagi melayani Penciptanya, sebab ia bukan hanya tidak mampu, tetapi juga tidak layak. Dengan demikian manusia tidak bisa menjadi hamba yang melayani ciptaan-Nya secara ideal.


Dalam hal ini, pelayanan tidak boleh dipahami sekadar melakukan kegiatan keagamaan atau kegiatan gereja, tetapi tindakan terus-menerus belajar mengerti kehendak Bapa dan melakukannya, guna memuaskan hati-Nya. Untuk memuaskan hati Bapa, langkah pertama adalah menyangkal diri, sesudah itu kita harus rela memikul salib seperti Tuhan Yesus. Dengan demikian seseorang yang belum menyangkal diri tidak akan sanggup memikul salib. Memikul salib artinya rela menderita dan berkorban demi keselamatan atau keuntungan orang lain. Ini telah diteladankan oleh Tuhan Yesus. Jadi pelayanan yang sesungguhnya berarti memikul salib.


Seperti Tuhan Yesus datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan diri-Nya sebagai tebusan dengan memikul salib, demikian pula kita harus rela mengorbankan apa pun demi keselamatan orang lain. Pelayanan yang sesungguhnya ditemukan manakala seseorang berusaha memuaskan hati Tuhan dengan apa pun yang dapat dilakukannya. Ini tidak bisa digantikan dengan kegiatan gereja, menjadi aktivis bahkan menjadi seorang rohaniwan, seperti pendeta.


Pelayanan yang sesungguhnya tidak ditemukan setelah seseorang mengikuti kursus Alkitab atau menjadi mahasiswa sekolah teologia, juga bukan karena disahkan sinode menjadi pejabat gereja. Pelayanan yang sesungguhnya dapat dilakukan bilamana kita mengerti kehendak Tuhan dalam segala perkara setiap hari dan melakukannya dengan sukacita dan sukarela.


Tanpa dengan serius belajar mengerti kehendak Tuhan, kalau kita ditempatkan di tempat-tempat strategis dalam pekerjaan Tuhan di lingkungan gereja, bisa-bisa kita hanya menjadi penggembira, pengganggu, atau penghambat. Karena itu mari belajar meneladani Tuhan Yesus untuk memikul salib, sehingga kita dapat menjadi pelayan Tuhan yang efektif dan menyukakan hati-Nya.



Pelayanan yang sesungguhnya ditemukan manakala kita memuaskan hati Tuhan dengan apa pun yang dapat kita lakukan.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger