RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Awas Kabar Baik Palsu!

Renungan Harian Virtue Notes, 25 Agustus 2011

Awas Kabar Baik Palsu!



Bacaan: Galatia 1: 6-10


1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.



Jika kita menjadi orang percaya, berarti kita menjadi orang yang dirancang untuk mencapai tingkat-tingkat kesempurnaan tanpa batas yang disediakan oleh Tuhan. Tidak ada kabar baik lebih dari kabar yang satu ini, yaitu manusia dapat dikembalikan menjadi seperti manusia yang dirancang oleh Tuhan. Sehebat apa pun dan bagaimana pun seseorang, tetapi jika tidak menjadi manusia seperti yang dirancang Tuhan, percuma dia menjadi manusia. Inilah satu-satunya yang memberi nilai atas manusia.


Jadi yang memberi nilai atas manusia bukan pada penampilan lahiriahnya, bukan pada kekayaan atau harta yang dihimpunnya, pangkat atau kekuasaan yang diraih, pendidikan yang dicapainya dan segala hal yang selama ini dipandang bernilai. Kalau selama ini kita berpikir seseorang diberkati oleh Tuhan berdasarkan nilai-nilai yang keliru tersebut, sekaranglah waktunya bagi kita untuk mengubah pandangan tersebut.


Selama kita hidup di dunia ini, kebutuhan akan berkat jasmani tidak perlu diragukan lagi. Tuhan pasti mencukupi kita, sejauh kita bertanggung jawab. Yang harus diutamakan adalah bagaimana kita mengalami tingkat kesempurnaan yang dikehendaki oleh Allah.


Oleh karena itu kalau kita menyampaikan Kabar Baik ini dari Tuhan, hendaknya tidak kita selewengkan dengan isi yang salah. Kabar Baik di sini bukan hanya berisi kabar bahwa manusia bisa terhindar dari neraka. Apalagi kalau Kabar Baik dipahami sebagai pemulihan ekonomi, kesehatan, keluarga dan sebagainya yang tidak menyangkut pemulihan gambar Allah dalam kehidupan kita masing-masing, itu sesungguhnya sama sekali bukan kabar baik, melainkan kabar yang menyesatkan dan membinasakan.


Paulus menulis bahwa orang yang memberitakan Injil yang berbeda dengan yang telah diberitakannya, “Terkutuklah dia” (ay. 8). Jadi jangan mudah memercayai suatu kabar yang diberitakan di gereja. Ukuran megahnya gedung gereja dan jumlah jemaat sama sekali bukan ukuran bahwa sebuah gereja diberkati oleh Tuhan. Bahkan fasilitas dan aset gereja bukanlah ukuran bahwa suatu gereja disertai oleh Tuhan. Perlu kita pelajari sejarah gereja. Tidak sedikit gereja yang umurnya ratusan tahun dengan berbagai kemajuan secara fisik ternyata adalah ajaran yang bertentangan dengan kebenaran Allah. Karena itu yang penting adalah Kabar Baik yang benar, bukan penampilan fisiknya. Jangan mudah tertipu.



Injil yang tidak mengembalikan manusia kepada rancangan awal Allah semula adalah Injil yang diselewengkan.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger