Renungan Harian Virtue Notes, 21 Agustus 2011
Harus Berjuang Serius
Bacaan: Lukas 13: 24
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Penyangkalan diri adalah perjuangan berat, pergumulan yang menyita seluruh kehidupan kita. Ini lebih dahsyat dari peperangan manapun. Peperangan fisik menghasilkan kekuasaan dan wilayah musuh atau memperoleh pampasan perang, tetapi penyangkalan diri menghasilkan hidup yang kekal yang nilainya tiada terhingga.
Selama ini banyak orang menganggap penyangkalan diri suatu proses yang mudah dan otomatis terjadi setelah orang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus. Itu konsep yang salah. Pandangan ini terlampau menyederhanakan penyangkalan diri sebagai sikap menolak perbuatan yang melanggar hukum dan tidak sesuai dengan etika dan norma; padahal menyangkal diri adalah usaha terus-menerus untuk memenuhi dan melakukan apapun yang Tuhan inginkan. Untuk mengerti apa yang dapat memuaskan hati Tuhan itu tidak cukup diwakili oleh huruf-huruf hukum dan peraturan. Orang harus memiliki kecerdasan roh dan kepekaan untuk dapat mengerti kehendak Tuhan, apa yang baik, yang menyenangkan-Nya dan yang sempurna. Untuk hal ini harus ada usaha yang sangat serius dan penuh perjuangan.
Kalau hanya mau mengerti hukum dan peraturan, memang tidak perlu pergumulan berat. Membaca dan mempelajari hukum dan peraturan bisa dalam waktu singkat. Kalau hanya demikian, tidak perlu kita menggali kebenaran Alkitab yang memuat kebenaran Allah, sebab dari informasi di luar Alkitab pun kita bisa menemukan apa yang baik menurut umum. Tetapi ini saja sebetulnya tidak cukup. Kita harus memahami kekayaan Injil untuk mengerti kebenaran-kebenaran. Pengertian akan kebenaran-kebenaran itu yang akan mencerdaskan kita dan mempertajam kepekaan kita untuk mengerti kehendak Tuhan.
Mengerti kebenaran Tuhan dan mempertajam kepekaan tidak bisa diraih dalam sekejap, membutuhkan sebuah proses bertahap yang sangat ketat. Kita harus menganggap bahwa memahami kebenaran Tuhan sebagai kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Selain belajar kebenaran terus-menerus, kita harus menyediakan waktu untuk menyendiri dengan Tuhan, agar kita dapat menyerap kehadiran Tuhan yang memberi hikmat. Dalam perjumpaan tersebut pasti Tuhan berbicara, dan kita mendapat nasihat yang sangat kuat. Momentum ini tidak bisa digantikan dengan apa pun. Melalui perjumpaan pribadi tersebut kita akan mengalami pengalaman-pengalaman luar biasa, yang tidak bisa diungkapkan kepada orang lain.
Berjuanglah menyangkal diri dengan cara menggali kebenaran Alkitab dan memiliki perjumpaan terus-menerus dengan-Nya.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar