Renungan Harian Virtue Notes, 19 Agustus 2011
Memindahkan Fokus
Bacaan: Matius 19: 23-26
19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.
Kesediaan kita untuk menyangkal diri adalah keharusan yang tidak boleh dihindari dan ditunda, karena waktu kita dalam hidup ini sangat singkat, dan apabila waktu ini tidak kita manfaatkan untuk menyangkal diri, kesempatan tersebut akan semakin habis dan kita bisa-bisa memasuki kekekalan dengan tangan hampa, tanpa membawa kemuliaan apa pun.
Banyak orang menunda penyangkalan diri karena memang mereka tidak mengerti keharusan itu, dan juga tidak sedikit orang merasanya tidak penting. Toh Tuhan Yesus sudah mati dan bangkit, saya selamat, selesai; kalau mati saya masuk surga. Itulah pandangan yang menyebabkan orang tidak mau menyangkal diri.
Penyangkalan diri adalah proses untuk menundukkan diri dibawah kedaulatan Allah sepenuhnya. Ini tidak bisa kita lakukan dengan cepat, karena selain memiliki dosa warisan yaitu karakter yang diwarisi dari orang tua, kita sudah sangat lama berirama hidup yang salah, yaitu hidup untuk kesenangan bagi diri sendiri.
Penyangkalan diri juga berarti proses dan usaha kita untuk mengalihkan fokus hidup, dari diri sendiri beralih menjadi berpusat kepada Tuhan. Jelas ini butuh waktu yang tidak singkat. Kalau anugerah waktu yang kita miliki kita siasiakan, tidak ada kesempatan lagi sebab hidup kita di dunia hanya sekali.
Penyangkalan diri juga merupakan proses dan usaha untuk memindahkan fokus hidup, dari kerajaan dunia kepada Kerajaan Surga. Bagi manusia yang berdosa, ini mustahil sebab hati manusia sudah terpasung atau tertawan oleh percintaan dunia ini. Tetapi puji Tuhan, bagi Bapa tidak ada yang mustahil! Oleh pertolongan Tuhan, kita bisa mengalihkan fokus itu. Hanya saja kita juga harus meresponinya dengan serius, dengan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukannya.
Dengan memindahkan fokus kepada Tuhan dan kerajaan-Nya, kita adalah orang-orang yang kaya di hadapan Tuhan. Ini berbeda dengan orang-orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri di bumi ini; mereka tidak kaya di hadapan Tuhan (Luk. 12:21). Orang yang kaya di bumi—maksudnya merasa kepentingan diri sendiri adalah terpenting, dirinya tidak harus menaati Tuhan—sulit masuk ke dalam kerajaan Surga, sebab di hadapan Tuhan sesungguhnya mereka miskin dan akan menghadap Bapa dengan tangan hampa.
Jadi untuk sementara waktu di bumi ini kita memasuki sekolah kehidupan untuk bisa melakukan kehendak Allah dengan sempurna agar dilayakkan menempati Kerajaan-Nya.
Fokus dan tujuan hidup kita akan menentukan cara kita mengerjakan keselamatan yang sudah disediakan Kristus.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar