Renungan Harian Virtue Notes, 13 Nopember 2011
Tubuh Manusia
Bacaan: 2 Korintus 5:1-6
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
Manusia terdiri dari manusia lahiriah dan manusia batiniah. Karena orang biasanya melihat yang kelihatan, maka mereka memperhatikan manusia lahiriah lebih daripada yang batiniah. Padahal sebagai makhluk rohani, komponen yang terutama dan yang paling bernilai justru apa yang tidak kelihatan, yaitu roh dan jiwa manusia. Roh manusia adalah entitas yang permanen, tetapi tubuh manusia tidak.
Kita harus mengetahui realita tubuh manusia. Tubuh yang kita miliki ini selalu berubah dari waktu ke waktu; tidak pernah tetap secara permanen. Setiap hari milyaran sel tubuh kita mati, dan digantikan oleh sel-sel yang baru. Rata-rata tubuh manusia memiliki 100 trilyun sel, dan setiap detik 200.000 hingga 3 juta sel mati dalam tubuh seorang dewasa. Maka jelas bahwa dalam tubuh manusia selalu terjadi regenerasi setiap saat. Kematian dalam tubuh manusia selalu berlangsung, dan kelahiran juga terus berlangsung.
Ini menunjukkan bahwa tubuh kita ini fana; yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Maka tubuh tidak bisa memberi nilai diri; yang member nilai adalah manusia batiniahnya. Tetapi kita mengakui bahwa roh dan jiwa manusia membutuhkan pakaian atau tempat tinggal, dan itulah tubuh.
Ketika Paulus berbicara mengenai tekanan atas hidup ini, ia sedang berbicara mengenai kerinduannya mengenakan pakaian baru yaitu tubuh kebangkitan. Tubuh baru itu akan diberikan kepada kita di langit dan bumi baru kelak. Untuk dunia sekarang ini, kita harus masih mengenakan tubuh fana ini. Meskipun demikan kita tetap harus berusaha memperoleh perkenanan Bapa dengan tubuh fana ini.
Dari penjelasan ini, kita dapat mengerti mengapa Tuhan berfirman bahwa tidak ada gunanya seseorang beroleh segenap dunia kalau jiwanya binasa (Mat. 16:26). Kalau seseorang hanya memuaskan sejenak tubuhnya yang fana ini, tetapi roh dan jiwanya yang permanen ditelantarkan dan akhirnya binasa di api kekal, betapa malangnya. Nyatanya di dunia ini lebih banyak orang yang memperhatikan kesenangan !siknya dari pada kehidupan manusia batiniahnya.
Setelah melihat fenomena kehidupan ini, mari kita mewaspadai keinginan daging kita, dan membuang segala keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita harus selalu mengingat bahwa tubuh kita yang sekarang adalah sementara; tubuh kekal akan kita peroleh kelak, untuk menjadi pakaian bagi manusia batiniah kita yang kekal. Karena itu kita harus lebih memperhatikan manusia batiniah kita, dan tidak mudah dihanyutkan oleh keinginan daging.
Kita harus berusaha memperoleh perkenanan Bapa dengan tubuh fana ini.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar