Renungan Harian Virtue Notes, 17 Desember 2011
Sungguh Menakjubkan
Bacaan: Mazmur 145:1-6
145:1 Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau,
145:2 Setiap hari aku hendak memuji
145:3 Besarlah TUHAN
145:4 Angkatan
145:5 Semarak
145:6 Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu
Kemajuan ilmu pengetahuan dewasa ini sungguh membuat manusia terkagum-kagum terhadap kesempurnaan ciptaan Tuhan. Kalau kita melihat alam semesta ini, kita melihat kesempurnaan. Peredaran benda-benda langit sangat menakjubkan, jumlah bintang dan galaksi yang tak terkira membuat kita merasa kecil. Di tempat tinggal kita pun, bumi yang mengelilingi matahari di jarak yang tepat—tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin—sehingga bisa ada kehidupan di bumi ini.
Tubuh kita pun mempunyai kesempurnaan !sik; Allah telah mendesain sampai ke hal-hal paling kecil sekalipun dalam tubuh manusia. Tubuh kita, metabolismenya dan cara kerjanya sangat rumit. Belum lagi unsur rohani, atau jiwa dan roh yang tidak kelihatan; termasuk di dalamnya kecerdasan dan perasaan yang kita miliki.
Ini semua membuktikan bahwa tidak mungkin semua ini ada dengan sendirinya tanpa diciptakan, dan tidak mungkin semua ini diciptakan tanpa ada tujuannya. Ada Pribadi Mahacerdas yang menciptakan semua ini dengan tujuan tertentu, yaitu terjalinnya persekutuan antara Bapa dan makhluk manusia yang dilahirkan-Nya. Semua ini mendatangkan kesenangan dan kepuasan hati-Nya.
Oleh sebab itu hidup ini harus dipahami sebagai pengalaman yang luar biasa. Kalau kita tidak menyadarinya, berarti kita tidak menghargai hidup ini. Mereka tidak mengerti kebenaran ini. Fasilitas kehidupan ini sangat mengagumkan. Apalagi sebagai makhluk yang agung ini, manusia diciptakan dengan segambar dan serupa Penciptanya sendiri. Ini memberikan kita potensi atau kemampuan untuk dapat bersekutu dan berinteraksi dengan Sang Pencipta.
Semua keagungan ciptaan Allah ini sebenarnya hanya merupakan sarana untuk terjadinya suatu perjumpaan antara manusia pribadi demi pribadi dengan Tuhan Semesta Alam yang Mahaagung. Oleh sebab itu alam semesta dengan segala kekayaannya tidak boleh menjadi tujuan.
Kuasa kegelapan telah menyesatkan banyak orang dengan membujuk mereka agar memandang bahwa kekayaan alam semesta ini menjadi tujuan. Itu dilakukannya untuk menarik sebanyak mungkin manusia menjadi sekutunya. Dengan ini kita teringat saat di awal pelayanan Yesus, Iblis membujuk-Nya untuk menyembahnya dengan memberi imbalan keindahan dunia. Jadi kalau seorang terpikat untuk memiliki alam semesta dan keindahan yang ada di dalamnya, berarti ia telah menyembah Iblis (Luk. 4:5–8). Menanglah terhadapnya, seperti Yesus telah menang.
Semua keagungan ciptaan Allah merupakan sarana untuk terjadinya perjumpaan antara manusia dengan Tuhan.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar