RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Makanan Jiwa

Renungan Harian Virtue Notes, 14 Desember 2011

Makanan Jiwa



Bacaan: Matius 4:4


4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."



Apa maksud Tuhan Yesus dengan pernyataan-Nya bahwa manusia hidup bukan saja dari roti, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah? Tentu ini menunjukkan dengan jelas bahwa manusia bukanlah makhluk fisik semata-mata. Manusia juga makhluk rohani, yang membutuhkan konsumsi makanan untuk jiwanya.


Kalau makanan jiwanya benar, maka sehatlah jiwanya, tetapi kalau makanan jiwanya salah, maka rusaklah rohaninya. Masalahnya makanan jiwa yang disediakan oleh dunia hari ini sebagian besar justru tidak sehat dan membinasakan. Makanan jiwa yang tidak sehat itu dialirkan melalui berbagai saluran dan media, antara lain budaya dan pergaulan hidup, film, lagu-lagu, Internet dan lain sebagainya. Menyedihkannya, banyak juga yang disajikan dengan bungkusan Kristen. Tidaklah mengherankan jika tidak sedikit orang percaya memiliki pola pemikiran yang salah, karena telah mengonsumsi makanan jiwa yang tidak sehat itu.


Dunia mengatakan apa yang disediakannya baik, dan banyak orang lain juga mengatakan memang makanan jiwa dari dunia itu baik. Ya, memang mungkin itu baik menurut perspektif dunia, namun belum tentu baik menurut perspektif Allah. Inilah sesungguhnya pergumulan hidup yang paling utama yang dihadapi manusia.


Seharusnya manusia memahami apa yang baik dan jahat dari perspektif Allah, tetapi rupanya manusia memilih memahami apa yang baik dan jahat dari perspektif Iblis. Akibatnya manusia memiliki pandangan yang salah dalam segala aspeknya. Sebagai contoh, tatkala manusia memilih cara pandang Iblis, mereka merasa malu dengan ketelanjangan mereka, padahal sebelumnya mereka sudah lama telanjang tanpa malu. Jadi yang membuat malu bukanlah fakta ketelanjangan itu, melainkan pikiran mereka.


Demikian pula dengan kehidupan kita hari ini. Sudahkah kita memandang dunia dan hidup ini melalui cara pandang Tuhan, atau cara pandang anak dunia? Bila kita dikehendaki-Nya agar tidak serupa dengan dunia ini, maksud-Nya agar kita tidak memandang dunia dan hidup sama dengan anak dunia (Rm. 12:2). Untuk itulah kita harus selalu mengalami pembaruan pikiran setiap hari.


Seperti kita memilih apa yang kita makan dan minum agar manusia lahiriah kita sehat, demikian pula kita perlu memilih apa yang kita baca, dengar, tonton dan percakapkan agar manusia batiniah kita sehat. Pilihlah dengan bijaksana; standarnya adalah Firman Tuhan yang murni.



Tuhan menghendaki kita untuk tidak serupa dengan dunia ini, agar cara pandang kita berbeda dengan anak dunia.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger