RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Dikuasai Tuhan


Renungan Harian Virtue Notes, 19 Desember 2011
Dikuasai Tuhan


Bacaan: Ibrani 12:12-17

12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.


Manusia telah jatuh sebagai makhluk yang bukan saja tidak memiliki hak sama sekali, tetapi juga hidup di bawah kuasa jahat. Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai tawanan; bukan tawanan Roh Tuhan, tetapi tawanan dagingnya yang dimotori oleh hasrat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Keadaan ini menggiring manusia masuk ke dalam kegelapan abadi. Manusia yang seharusnya ada di bawah subordinasi Tuhan atau dikuasai oleh Tuhan, karena dosa dan pemberontakannya dibawahi oleh kuasa lain. Sungguh sangat tragis dan memilukan.

Kedatangan Tuhan Yesus hendak menebus kembali apa yang hilang tersebut. Manusia yang telah dibawahi oleh kuasa kegelapan itu diarahkan untuk hidup di bawah kekuasaan Tuhan kembali. Ini sesuai dengan Doa Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Untuk itu Tuhan Yesus harus membuktikan diri sebagai “Anak Manusia” yang dapat menaati Bapa di Sorga.

Sebenarnya tugas untuk melakukan kehendak Tuhan dalam menaklukkan dunia ini sudah dipercayakan kepada manusia; tetapi manusia telah gagal. Adam pertama telah gagal, sebagai akibatnya seluruh keturunannya ikut terjual di bawah kuasa dosa (Rm. 7:14). Adam kedua yaitu Tuhan Yesus Kristus berhasil menaklukkan Iblis. Oleh karena keberhasilan-Nya, maka semua orang yang menerima-Nya akan memperoleh semua fasilitas untuk menang sama seperti Dia menang, yaitu kemampuan untuk taat seperti Dia taat sampai mati di kayu salib.

Tuhan Yesus melepaskan segala hak-Nya untuk merebut hak yang sudah diambil oleh tangan kuasa kegelapan. Tuhan Yesus menang, dan segala kuasa di sorga dan bumi dalam tangan-Nya (Mat. 28:18). Kemenangan Tuhan Yesus diawali dengan pengosongan diri-Nya, dan puncaknya adalah ketaatan-Nya kepada Bapa di Surga. Suatu hari nanti semua lutut bertelut dan semua lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa.
Cara hidup atau gaya hidup seperti yang telah ditunjukkan oleh Tuhan Yesus  selama Ia hidup di bumi itulah yang harus kita teladani. Sejatinya mengikut Tuhan Yesus hanyalah untuk hidup seperti gaya hidup-Nya. Caranya ialah dengan melepaskan semua kebanggaan dan segala sesuatu yang bertendensi pada pemuliaan diri. Dengan melepaskan semua hak dan kebanggaan ini, kita dilatih Tuhan untuk “mengosongkan diri” sebagaimana Tuhan Yesus telah melakukannya. Langkah-langkah untuk meneladani Dia inilah sebagai Kekristenan yang sejati.


Mengikut Tuhan Yesus berarti harus hidup seperti gaya hidup Tuhan Yesus.


Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger