Renungan Harian Virtue Notes, 30 Desember 2011
Kecerdasan Roh
Bacaan: Matius 23:26-27
23:26 Hai orang Farisi
yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya
juga akan bersih.
23:27 Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya
memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan
pelbagai jenis kotoran.
Mungkin kita mengenal orang yang rajin ke
gereja, dan tampaknya merupakan orang Kristen yang baik, tetapi sering pula
mengkritik kesalahan orang lain. Mereka dengan mudahnya menuduh orang lain
bersalah berdasarkan apa yang kelihatan dari luar saja, dan mungkin pula
gosip-gosip.
Tetapi orang-orang seperti
ini biasanya tidak merasa diri perlu bertobat. Mereka merasa diri sudah menjadi
orang Kristen yang baik. Sikap tidak ingin mengoreksi diri dengan jujur semacam
ini mengakibatkan mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka juga perlu
pembenahan diri yang sangat signifikan, dan mereka masih jauh dari tingkat
kedewasaan yang dikehendaki Tuhan.
Orang-orang yang tidak peka
terhadap kehendak Allah ini berarti tidak peka pula terhadap keadaan diri yang
sebenarnya melukai hati Tuhan. Ini sangat mirip dengan orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat yang dikecam oleh Tuhan Yesus. Ia mengatakan bahwa para pemuka
agama Yahudi itu dari luar tampak bagus, seperti kuburan yang dicat putih,
namun di dalamnya penuh tulang-belulang yang busuk.
Namun mengapa mereka bisa
kelihatan baik? Memang mereka bisa bertumbuh secara moral umum. Seiring
bertambahnya usia, tak heran pula bila orang semakin bisa menguasai diri, sopan
dan tampak bijaksana. Namun tidak demikian dengan batinnya, sebab secara iman
Kristiani yang murni, untuk semakin menjadi manusia yang sesuai dengan
rancangan Allah, seseorang tidak otomatis menjadi semakin dewasa bila usianya
bertambah.
Ini menimbulkan pertanyaan
penting: Bagaimana
membuat seseorang menyadari keadaannya yang sangat berbahaya tersebut? Tidak
ada cara lain kecuali mengonsumsi kebenaran Firman Tuhan yang murni.
Kesalahan dan pelanggaran umum dapat dihindari sebab banyak tuntunan hukum yang
dapat mencelikkan pengertian orang. Tetapi untuk mengerti kualitas manusa
batiniah yang benar, dibutuhkan kecerdasan roh yang dituntun oleh Firman Tuhan.
Tanpa ini, kita tidak akan dapat mengenali kesalahan dan dosa dari sikap
batiniah kita, sehingga tidak memiliki proyeksi kehidupan kita di masa
mendatang.
Kecerdasan roh dibangun
dari pengertian-pengertian terhadap Firman Tuhan berupa hasil dari eksplorasi
terhadap Alkitab dan pengalaman hidup setiap hari. Roh Kudus mengajar kita
untuk mengaktifkan logika dan nurani kita. Maka bila kita menyadari telah
bersalah, kita harus pula berkomitmen untuk berubah. Jika kita mau, Tuhan mau
menggarap kita untuk menjadi manusia yang sesuai dengan gambar-Nya.
Untuk mengerti kualitas manusia batiniah yang
benar, kecerdasan roh kita berperan.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar