Renungan Harian Virtue Notes, 7 Desember 2011
Kesadaran Baru
Bacaan: Yohanes 3:1-9
3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus,
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi,
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh
3:9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?
Oleh karena seseorang tidak akan bisa mengalami perubahan dalam jiwanya secara mendadak, untuk mengalami perubahan, harus ada usaha terus-menerus guna perubahan tersebut. Perubahan jiwa atau pewarnaan jiwa harus terjadi secara bertahap dan berkesinambungan; tidak bisa seketika. Tahapan-tahapan tersebut merupakan proses yang sangat alami, bukan melalui suatu mukjizat.
Jangan sampai kita tidak mau mengerti atau tidak mau tahu tentang hal ini, sebab ini berbahaya. Kalau kita puas dengan keberagamaan yang telah kita miliki, padahal kita masih berkedaan jauh dari apa yang diinginkan Tuhan, bisa jadi kita belum mengalami kelahiran baru. Jika kita merasa telah berubah, tetapi perubahannya bukan ke arah yang dikehendaki Allah, kita juga harus mencurigai diri kita sendiri. Jika kita merasa mengalami pembaruan, tetapi di mata Allah sesungguhnya justru pengrusakan, bisa jadi kita membinasakan diri kita sendiri.
“Kamu harus dilahirkan kembali,” demikian Yesus berkata kepada Nikodemus (ay. 7). Kalau kita seorang Malaysia yang ingin menjadi warga negara Indonesia, kita harus memenuhi ketentuan hukum Indonesia untuk menjalani naturalisasi. Kalau kita ingin menjadi warga negara Kerajaan Allah, juga ada ketentuan hukum Kerajaan Allah yang harus kita penuhi. Untuk mengalami kelahiran baru, bukan proses yang instan dan terjadi sekejap mata. Pemikiran bahwa kelahiran baru adalah sesuatu yang ajaib adalah keliru. Ada persyaratannya.
Pemikiran yang salah tentang kelahiran baru yang ajaib dan instan membuat seseorang tidak merasa bertanggung jawab untuk bertumbuh di dalam Tuhan. Mereka merasa sudah mengalami kelahiran baru karena sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, padahal kelahiran baru adalah keadaan baru dari warna jiwanya; cara berpikir atau memandang hidup ini yang baru. Jadi, kelahiran baru pada dasarnya adalah kesadaran baru. Kalau cara pandang seseorang belum berubah, berarti ia belum mengalami kelahiran baru. Dalam hal ini banyak orang Kristen telah tersesat, tidak mengenali dirinya dengan benar. Mereka merasa sudah lahir baru, padahal belum sama sekali.
Jadi apakah persyaratan untuk mengalami kelahiran baru itu? Persyaratannya adalah mengalami pertumbuhan pengertian akan kebenaran, dan mengalami pertobatan terus-menerus sampai cara kita memandang dunia berubah sama sekali, dan menjadi tidak sama dengan dunia ini (Rm. 12:2).
Kelahiran baru adalah kesadaran baru yang memberikan cara pandang yang baru.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar