Renungan Harian Virtue Notes, 8 Desember 2011
Domba Dan Kambing
Bacaan: Matius 25: 32-46
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku,
25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.
Manusia pertama sebenarnya belum sampai tingkat mengalami kesadaran terhadap apa yang baik, yang berkenan dan dikenan oleh Tuhan. Manusia terkunci oleh Iblis saat mendengarkan konsep-konsep penuh tipu muslihat yang dikatakan oleh si ular. Itu semua tidak berasal dari Bapa.
Saat jatuh ke dalam dosa, manusia gagal mencapai kehidupan yang mengenakan kodrat ilahi dan tidak mampu menjangkau kesempurnaan Bapa. Meskipun demikian, Iblis tidak bisa berlaku sewenang-wenang terhadap manusia. Iblis diberi wilayah yang terbatas oleh Tuhan; ia tidak bisa memaksa orang untuk berbuat jahat.
Terhadap nyawa manusia pun, jika Tuhan tidak mengizinkannya, Iblis tidak boleh mengambilnya. Ini tampak jelas dalam pengalaman Ayub. Iblis diizinkan untuk mencobai Ayub dengan berbagai malapetaka dan kesusahan: harta bendanya musnah, anak-anaknya mati, hingga tubuhnya rusak. Tetapi Ayub tetap setia kepada Tuhan. Kehidupan Ayub ini menjadi berita bahwa Tuhan juga mengasihi semua manusia tanpa melihat suku bangsa; Ia mengasihi Ayub-ayub di segala tempat dan di sepanjang zaman.
Ini jelas membuktikan bahwa orang yang belum pernah mendengar Injil, atau tertutup dari Injil yang benar, masih bisa menjadi orang yang mengasihi Tuhan dan menjauhi kejahatan. Apakah Tuhan mengasihi mereka? Tentu, kita tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan akan begitu saja membuang mereka ke api kekal karena mereka tidak mengetahui Injil. Tuhan yang adil tidak akan mengadili seseorang berdasarkan sesuatu yang tidak diketahuinya.
Dalam bacaan hari ini, kita menemukan perumpamaan mengenai domba dan kambing. Perhatikan bahwa domba adalah orang-orang yang mengasihi sesamanya, sementara kambing adalah orang-orang yang tidak mengasihi sesamanya. Bagi yang tidak mendengar Injil, kesempatan untuk masuk dunia yang akan datang ditentukan oleh sikap hatinya terhadap sesama, dan juga terhadap Tuhan. Allah akan mengadili mereka berdasarkan perbuatannya, bukan berdasarkan imannya.
Hendaknya melalui renungan ini kita jangan sombong rohani, bahwa kita yang sudah mengenal Injil yang benar pasti masuk surga, sementara orang lain yang tidak pernah mengenal Injil pasti masuk neraka, tak peduli seberapa baiknya orang itu. Kristus mati bukan hanya untuk orang percaya; Ia mati untuk semua orang (2Kor. 5:15). Orang percaya mempunyai hak istimewa untuk menjadi bangsawan kerajaan Allah, tetapi orang yang tidak percaya juga masih bisa menjadi rakyatnya.
Tuhan yang adil tidak akan mengadili seseorang berdasarkan sesuatu yang tidak diketahuinya.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar