Renungan Harian Virtue Notes, 14 Mei 2011
Pemisahan Yang Tajam
Bacaan: Lukas 11: 23
11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Penebusan oleh darah Tuhan Yesus menempatkan manusia untuk memilih: menerima karya salib agar bisa dimiliki Tuhan sepenuhnya, atau menolak karya salib Kristus sehingga ia dapat dimiliki oleh setan sepenuhnya. Berarti zaman anugerah ini adalah zaman pemisahan yang tajam, tidak seperti zaman Perjanjian Lama.
Orang yang memilih Tuhan akan menjadi orang saleh Tuhan yang kesucian hidupnya juga luar biasa. Namun sebaliknya orang yang menolak karya salib akan menjadi orang jahat yang luar biasa. Tuhan Yesus menegaskan bahwa kita harus mengambil sikap, mau bersama Tuhan atau tidak. Hanya dua pihak, Tuhan atau selain Tuhan; kalau selain Tuhan berarti setan. jadi orang yang tidak mengambil sikap berarti berdiri di pihak musuh atau menjadi seteru Tuhan.
Perjuangan untuk berdiri di pihak Tuhan menjadi milik-Nya harus diakui lebih berat daripada di zaman Perjanjian Lama. Di Perjanjian Lama, orang yang perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku dapat memperoleh perkenanan Allah; akan tetapi pada zaman anugerah ini, seseorang yang mau memperoleh perkenanan Bapa di Surga harus memiliki kualitas kesalehan seperti Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Firman Tuhan mengatakan bahwa orang percaya harus sempurna seperti Bapa atau memiliki pikiran dan perasaan Kristus.
Kita tidak bisa menghindari hal ini, sebab kalau kita di pihak Tuhan, sesungguhnya kita ditentukan-Nya untuk menjadi serupa dengan Kristus (Rm. 8:29). Kalau kita berpikir ini sulit, sesungguhnya bukan hanya sulit; itu mustahil. Mustahil bagi orang yang tidak ditebus Kristus; tetapi bagi kita yang ditebus oleh darah Kristus, itu tidak mustahil. Kita bisa mencapainya, sebab melalui penebusan itu kita telah dibeli menjadi milik Tuhan sepenuhnya (1Kor. 6:19–20).
Maka jika kita menjadi anak tebusan Tuhan, Ia memberi kesanggupan kepada kita untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian yang luar biasa. Mari mengerti benar dan menghayati hal ini. Mari sungguh-sungguh menyatakan diri sebagai milik Tuhan, bukan hanya melalui perkataan, tetapi juga dibuktikan dalam perbuatan kita. Kita semestinya mengasihi Tuhan lebih daripada segala hal; berusaha dipisahkan dari dunia untuk menjadi mempelai yang tidak bercacat dan tidak bercela; rela berkorban bagi Kristus tanpa batas, sehingga layak disebut perawan suci bagi Kristus (2Kor. 11:2). Dibandingkan itu semua, harta duniawi tak ada artinya sama sekali.
Bila kita sungguh-sungguh milik Kristus, kita pasti berusaha dipisahkan dari dunia untuk layak menjadi mempelai-Nya.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar