Renungan Harian Virtue Notes, 19 Mei 2011
Kesenangan Sesaat
Bacaan: Kolose 3: 5-6
3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
Dunia ini dipenuhi dengan berbagai kesenangan sesaat yang sangat memikat. Bisa berupa hiburan, hobi, hasrat untuk memiliki benda tertentu—mobil, rumah, dan seterusnya. Sesungguhnya ini dapat digunakan oleh Iblis sebagai perangkap bagi orang percaya.
Setiap kesenangan ada dampaknya bagi manusia. Kalau kesenangan-kesenangan itu benar-benar hanya sesaat dan tidak mengikat, dampaknya akan kecil. Namun kalau menjadi ikatan—selalu ingin diulangi terus-menerus sehingga menyita waktu, pikiran dan perasaan—maka kesenangan sesaat akan berubah menjadi kesenangan permanen. Suatu kesenangan yang menjadi permanen dan mengikat adalah berhala. Misalnya, tidak salah bagi kita untuk sekali-kali menonton film yang baik; tetapi apabila kita menjadi kecanduan kalau tidak nonton film merasa hatinya kosong, maka film telah menjadi kesenangan permanen. Ini akan memindahkan perhatian kita dari Tuhan dan Kerajaan-Nya kepada hal yang lain. Kita harus memandang hal ini sebagai sesuatu yang berbahaya.
Demikian pula, hasrat untuk memiliki telepon seluler (handphone) baru. Tidak bermasalah apabila kita memiliki ponsel baru dan menikmatinya sebagai kesenangan sesaat. Tetapi kalau segera sesudah itu, saat melihat iklan model baru lantas kita bosan dan ingin memiliki ponsel model yang lebih baru lagi, maka memiliki ponsel baru sudah menjadi suatu kebutuhan yang mengisi kekosongan jiwa. Hasrat gonta-ganti ponsel itu telah menjadi berhala.
Faktanya, banyak orang terjebak dalam belenggu ini, apalagi mereka yang berduit. Pada umumnya orang-orang tidak menganggap hal ini sebagai sesuatu yang berbahaya atau mengganggu keselamatan serta hubungannya dengan Tuhan; namun sejatinya ini merupakan cara Iblis untuk memperlemah gairah orang percaya untuk mencari Tuhan secara proporsional.
Orang percaya yang terbujuk untuk menikmati kesenangan sesaat tersebut biasanya awalnya tidak bermaksud hendak mengkhianati Tuhan. Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, apabila ia mulai terikat, ia akan terbelenggu oleh kesenangan-kesenangan tersebut sampai tidak bisa lepas dari jeratnya. Oleh sebab itu, dengan hati yang tulus dan jujur mari kita memeriksa diri: adakah kesenangan-kesenangan dalam hidup kita yang mulai menjadi kesenangan permanen sehingga menggeser fokus kita dari hal-hal surgawi menjadi hal-hal duniawi? Jika ternyata memang ada gejala tersebut, segeralah melarikan diri darinya.
Jangan terjebak dengan kesenangan-kesenangan sesaat, sebab Iblis dapat menggunakannya untuk memperlemah gairah kita mencari Tuhan.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar