Renungan Harian Virtue Notes, 28 Mei 2011
Kuasa Kehidupan
Bacaan: 1 Petrus 1: 13-19
1:13. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Meninggalkan cara hidup yang salah sama dengan apa yang dikatakan oleh Petrus sebagai “ditebus dari cara hidup yang sia-sia”. Proses ini hanya bisa berlangsung atas kita yang memiliki fasilitas keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus dan meresponinya atau memanfaatkan fasilitas tersebut dengan benar. Fasilitas yang diberikan oleh Tuhan itulah kuasa kehidupan. Itulah kuasa yang menghidupkan kembali natur ilahi dalam diri manusia, agar natur hewan tidak bertengger dalam diri manusia lagi.
Kuasa kehidupan itu menyangkut empat hal, yakni kuasa penebusan-Nya, kuasa Roh Kudus yang memimpin manusia kepada segala kebenaran, kuasa Firman Tuhan yaitu prinsip-prinsip kebenaran dalam Injil dan penggarapan Tuhan dalam hidup kita melalui segala masalah yang terjadi.
Kuasa kehidupan ini adalah anugerah yang tiada tara. Kalau tidak dimanfaatkan, kita tidak akan menikmatinya untuk selamanya. Jangan menggeser anugerah ini dengan kesenangan duniawi yang hanya sementara. Kuasa itu akan membuat kita mampu bertahan menghadapi serangan gencar tiada henti dari Iblis yang seperti singa berjalan berkeliling (1Ptr. 5:8). Setan cerdas, kuat dan intensif menyerang. Orang yang tidak memanfaatkan kuasa kehidupan yang Tuhan berikan tidak akan mampu bertahan, apalagi memulihkan diri bertumbuh secara benar untuk menjadi manusia Allah.
Oleh sebab itu Kekristenan harus menyita seluruh kehidupan kita ini. Hidup ini adalah untuk memulihkan diri menjadi manusia Allah. Kita harus berani mempertaruhkan segenap hidup ini agar kita dapat menjadi manusia Allah. Hal sekolah, kuliah, berkarir, bekerja mencari nafkah, menikah dan memiliki anak-anak dan lain sebagainya bukanlah tujuan hidup. Semua itu dilakukan hanya untuk sarana mewujudkan tujuan utama kita.
Marilah terus belajar untuk memahami cara hidup anak-anak Allah yang benar itu, dan memiliki atau melihat teladan konkret di dalam pelayan-pelayan Tuhan. Kalau tidak belajar kebenaran dan tidak melihat keteladanan, maka hal-hal mengumpulkan harta di Surga seakan-akan hanya fantasi. Mereka tidak pernah melakukan dan memilikinya, ini berarti tidak pernah dipulihkan.
Kita harus berkomitmen untuk memanfaatkan kuasa kehidupan dengan menyiapkan akal budi kita, waspadalah dan berharap sepenuhnya pada anugerah yang akan diberikan pada saat Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak.
Kuasa kehidupan Kristus memungkinkan natur ilahi dalam diri kita hidup kembali.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar