Renungan Harian Virtue Notes, 3 Mei 2011
Dipermuliakan Bersama Kristus
Bacaan: Roma 8: 17-24
8:17. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Sering kita bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan dipermuliakan bersama dengan Kristus itu (ay. 17)? Pada suatu hari nanti, semua manusia akan bertekuk lutut; segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah Bapa (Flp. 2:9–11). Pada waktu itulah orang percaya yang sejati akan dinyatakan sebagai anak-anak Allah dan akan memerintah bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus. Itulah yang dimaksud dengan dimuliakan bersama Kristus. Pada waktu itu pula dinyatakan dan dibuktikan bahwa Tuhan Yesus menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Yang dimaksud dengan “banyak saudara” di sini tentunya bukan semua orang Kristen, melainkan orang-orang yang berjuang sampai memiliki kualitas seperti Tuhan Yesus dan yang hidup dalam penurutan terhadap kehendak Allah secara mutlak dan dalam kedaulatan Allah secara absolut.
Dengan demikian, pada dasarnya “dipermuliakan” berarti diakui kembali sebagai keluarga Allah. Keluarga Allah adalah keluarga bangsawan Surgawi, sebab kalau Tuhan adalah Raja, maka anak-anak Raja adalah bangsawannya. Betapa hebat kemuliaan anak-anak Allah tersebut (ay. 21). Kemuliaan seperti inilah yang seharusnya memberi nilai diri manusia, bukan pada gemerlapnya pangkat, gelar, kekuasaan, prestise, popularitas, kekayaan dan segala keindahan dari dunia ini. Betapa hebat konfigurasi pengesahan sebagai anak-anak Allah pada waktu Tuhan Yesus menyatakan diri kelak. Itulah kerinduan orang-orang yang beriman dengan benar.
Sejatinya manusia adalah anak-anak Allah yang sangat mulia. Jangan menganggap ini sekadar sebutan atau gelar biasa, namun mari kita dalami pengertiannya. Sejatinya manusia “dilahirkan oleh Allah”, sebab dagingnya memang terambil dari tanah, tetapi isinya terambil dari Diri Allah sendiri, yaitu ketika Tuhan menghembuskan nafas-Nya ke lubang hidung manusia (Kej. 2:7). Selain manusia, tak ada makhluk lain yang diciptakan dengan menerima roh dari Allah ( נִשְׁמַת חַיִּים , nishmath khayyim). Fakta ini menunjukkan bahwa manusia sungguh-sungguh makhluk yang sangat luar biasa. Kemuliaannya hilang akibat pemberontakannya terhadap Allah (Rm. 3:23), seperti Lucifer yang kehilangan kemuliaannya sebagai makhluk surgawi yang luar biasa akibat pemberontakannya terhadap Allah (Yes. 14:12–15). Syukur kepada Allah, sebab Ia menganugerahkan keselamatan dalam Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita yang mau sungguh-sungguh percaya kepada-Nya—bukan hanya dengan kata-kata—akan kembali dipermuliakan bersama dengan-Nya.
Kerinduan orang-orang yang beriman adalah dipermuliakan bersama Kristus, bukan memperoleh kemuliaan di bumi ini.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar