RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Memenuhi Harapan

Renungan Harian Virtue Notes, 7 Mei 2011

Memenuhi Harapan



Bacaan: Yohanes 17: 1-5


17:1. Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

17:2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.

17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.



Dalam menyelamatkan manusia, Tuhan Yesus Kristus hendak mengembalikan kemuliaan Allah yang hilang atas manusia. Saat menjadi manusia, Ia sungguhsungguh menjadi sama dengan manusia; Ia meninggalkan kemuliaan-Nya yang dimiliki-Nya di hadirat Bapa sebelum dunia ada (ay. 5). Artinya Ia pun harus berjuang untuk menerima kembali kemuliaan-Nya sebagai Anak Allah.


Dengan keberhasilan-Nya dipermuliakan Bapa, maka Ia dapat menjadi jalan bagi manusia yang telah kehilangan kemuliaan untuk dapat menemukan kembali kemuliaannya yang hilang. Untuk menjadi keluarga bangsawan surgawi atau dipermuliakan, dituntut persyaratan yang tidak ringan, yaitu harus menderita bersamasama dengan Tuhan Yesus. Maksudnya kita harus mempermuliakan Bapa di Surga seperti yang dilakukan Tuhan Yesus.


Mempermuliakan Bapa artinya melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan (ay. 4). Inilah sesungguhnya tugas utama manusia saat manusia diciptakan, yaitu mempermuliakan Bapa. Allah menghendaki Adam untuk mempermuliakan-Nya dengan melakukan kehendak-Nya. Kalau Adam taat dan menghormati Allah, maka Adam menyatakan bahwa Allah adalah satu-satunya Penguasa yang layak menerima segala hormat. Bila Adam berhasil memenuhi harapan Bapa di Surga untuk mengalahkan Iblis—barangkali dalam kurun waktu tertentu—maka Tuhan Yesus tidak perlu turun ke dunia untuk mengorbankan diri-Nya.


Tuhan Yesus mengajarkan salah satu kalimat dalam doa Bapa Kami, “Dikuduskanlah (dipermuliakanlah) nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” (Mat. 6:9–10). Dalam hal ini artinya adalah orang-orang yang mempermuliakan Bapa di Surga adalah orang-orang yang menghadirkan pemerintahan Allah dalam hidupnya (datanglah kerajaan-Mu) dan tunduk secara mutlak kepada kehendak-Nya (jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga).


Memang ini mengakibatkan penderitaan dalam kehidupan kita. Kita akan hidup tidak seperti orang lain yang hidup sesukanya sendiri. Namun orang-orang yang mencari kesenangan sendiri hari ini, sama dengan mencari kemuliaan bagi dirinya sendiri; akibatnya mereka tidak akan dapat mempermuliakan Bapa.


Percaya kepada Tuhan Yesus berarti juga bertindak dalam melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Ia ingin kita mempermuliakan Bapa seperti yang diteladankan-Nya. Ia ingin kita memenuhi harapan Bapa di Surga. Mari belajar hidup dengan cara demikian, agar kita memenuhi harapan-Nya.



Tugas manusia saat diciptakan adalah mempermuliakan Bapa, dan kini orang percayalah yang diharapkan mempermuliakan-Nya.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger