RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Menyalibkan Daging

Renungan Harian Virtue Notes, 13 Mei 2011

Menyalibkan Daging



Bacaan: Galatia 5: 24


5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.



Setelah kemenangan Tuhan Yesus, kita hidup pada zaman anugerah. Di masa ini pemisahan antara terang dan gelap lebih tajam dan sampai klimaks. Manusia harus memilih mau berdiri di pihak Tuhan atau di pihak setan, dimiliki Tuhan atau dimiliki setan. Seorang yang tidak berniat mengambil keputusan untuk memilih diantara keduanya, berarti ia telah memilih untuk jatuh kepada pihak setan dan dimiliki kuasa kegelapan.


Maka malanglah orang yang tidak mengambil keputusan atau menundanya. Mereka tidak ingin berpikir mau berpihak kepada siapa, sebab hidup mereka dihanyutkan dengan banyak perkara, atau disibukkan dengan banyak kesenangan hidup. Inilah perangkap Iblis yang berusaha membuat manusia bersikap pasif dan tidak bertindak cepat. Sebab Iblis tahu, kalau manusia menunda terus, seiring berjalannya waktu, hatinya menjadi keras dan tidak akan sanggup memilih untuk dimiliki Tuhan. Orang yang sudah tidak bisa memilih untuk dimiliki Tuhan inilah yang disebut sebagai menghujat Roh Kudus (Mrk. 3:29), sebab ia tidak memperhatikan penggarapan Roh Kudus dan menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan.


Kalau kita mau dimiliki Tuhan, kita harus memasuki proses penyaliban daging dengan segala hawa nafsunya. Maksudnya adalah meninggalkan pola pikir yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ingatlah bahwa pikiran seseoranglah yang mengontrol dirinya. Kalau kita mau memiliki diri kita sendiri, maka Tuhan tidak bisa memiliki kita. Itulah sebabnya daging kita harus disalib, harus dimatikan, barulah kita dapat dimiliki Kristus.


Untuk menyalibkan daging, kita harus menjadikan prinsip-prinsip kebenaran Injil sebagai prinsip-prinsip hidup kita. Pikiran yang dipenuhi kebenaran Injil akan membelenggu kita, sehingga kita menjadi hamba kebenaran (Rm. 6:18). Sebaliknya ketika pikiran kita dipenuhi dengan berbagai kesenangan dan filosofi dunia, maka kita dibelenggu oleh pikiran tersebut sehingga dimiliki kuasa kegelapan.


Proses ini membutuhkan waktu yang tidak singkat, sebab seseorang tidak bisa menjadi baik mendadak atau menjadi rusak mendadak. Dalam dunia yang sudah rusak ini manusia lebih mudah rusak; lebih mudah dimiliki setan daripada dimiliki oleh Tuhan. Namun apabila kita percaya kepada Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita, kita harus sadar bahwa dosa tidak boleh berkuasa lagi dalam diri kita, sehingga kita harus berjuang agar daging kita sungguh-sungguh disalibkan.



Untuk menyalibkan daging, kita harus berprinsip kepada kebenaran Injil agar sungguh-sungguh dimiliki Tuhan.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger