RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Penyebab Kebutaan

Renungan Harian Virtue Notes, 15 Desember 2010

Penyebab Kebutaan



Bacaan: 2 Korintus 4: 3-4; Kolose 3: 1-4


2 Korintus 4: 3-4


4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


Kolose 3: 1-4


3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.



Kekayaan kita dalam Kristus tidak terduga dan sangat luar biasa (Ef. 3:8). Tetapi kita melihat, sulit sekali bagi banyak orang memahami betapa bernilainya kekayaan tersebut. Tanpa menyadarinya, mereka buta. Ada empat penyebab kebutaan orang terhadap nilai kekayaan dalam Kristus.


Pertama, konsep yang keliru tentang harta. Manusia menganggap harta hanyalah hal-hal materi, yaitu segala sesuatu yang dapat diraba oleh tangan dan dinikmati oleh tubuh jasmani. Pandangan ini membutakan orang sehingga tidak dapat menghargai keselamatan. Itulah sebabnya ayat-ayat Alkitab yang menyangkut harta surgawi tidak dapat dimengerti (Mat. 6:19–20). Mereka menganggapnya sekadar memberikan persembahan ke gereja, yang akan dibalas Tuhan dengan berkat jasmani yang berlimpah-limpah. Kalau berkonsep begini, mana bisa kita menjadi manusia surgawi yang mengenakan kodrat ilahi? Sia-sialah Kekristenan kita.


Kedua, dibutakan oleh ilah zaman ini. Ilah zaman ini mengacu kepada segala sesuatu yang ada dalam dunia ini, yang menyingkirkan Allah dari perhatian manusia: dari hiburan sampai teknologi. Kita mengakui, dunia semakin cantik dan membuat manusia mabuk dan kecanduan olehnya. Tetapi akibatnya manusia tidak mampu mengenali Allah yang benar. Banyak orang Kristen yang ikut terseret, sehingga buta terhadap nilai Kristus. Sebaliknya, seorang yang mata rohaninya terbuka dapat melihat nilai Allah dalam hidupnya sehingga dapat berkata, “Yang kuingini Engkau saja” (Mzm. 73:25).


Ketiga, tidak menikmati Kristus. Allah adalah adalah pribadi yang nyata, yang dapat dikecap dan dinikmati dalam segala hal (Mzm. 34:9). Orang Kristen yang tidak menyadari kebaikan Tuhan adalah orang Kristen yang rapuh. Kristus adalah pribadi yang sangat nyata, sampai dengan menikmati-Nya terdapat ketergantungan sedemikian rupa terhadap-Nya. Ketergantungan ini semakin menambahkan kehausan kita terhadap-Nya, sehingga ilah zaman ini tidak berkuasa membutakan kita. Oleh sebab itu kenali Dia dengan mempelajari dan mengenakan kebenaran-Nya terus-menerus.


Keempat, tidak berani barter. Seseorang yang mau memiliki Kristus harus berani barter, artinya berani menukar kecintaannya kepada dunia & segala hal yang bukan Tuhan dengan kecintaan kepada Tuhan Yesus (Flp. 3:7–9). Barter ini merupakan syarat yang tidak dapat ditawar dan ditunda. Bila kita tidak menerima prinsip ini, kita tidak memiliki Kristus. Jangan menunda, sebab orang yang menunda barter tidak pernah diselamatkan.



Waspadalah agar kita tidak dibutakan oleh ilah zaman ini, dan pandanglah kekayaan yang luar biasa di dalam Kristus.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger