RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Ketamakan Dunia

Renungan Harian Virtue Notes, 16 Desember 2010

Ketamakan Dunia



Bacaan: Amsal 11: 28; Markus 10: 17-27


Amsal 11: 28


11:28. Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.


Markus 10: 17-27


10:17. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.

10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."

10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."

10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."



Ketamakan atau keserakahan mengenai hal-hal duniawi adalah bagian karakter yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang berdosa. Ini berbahaya sekali, sebab inilah yang membuat Yudas Iskariot—salah satu murid Tuhan Yesus— mengkhianati Yesus. Ketamakan inilah yang membuat ibadah seseorang kepada Tuhan tidak berarti (1Tim. 6:6).


Untuk apakah Tuhan Yesus datang ke bumi ini? Untuk menyelamatkan umat manusia, agar mereka memperoleh harta surgawi, mewarisi langit dan bumi baru. Tetapi hari ini ketamakan dunia ternyata telah masuk ke dalam gereja, sebab melalui pengajaran-pengajaran yang salah, di gereja diberitakanlah harapan duniawi seperti agama-agama lain. Tuhan Yesus digambarkan sebagai Juruselamat ekonomi atau Mesias ekonomi, yang menyelamatkan orang dari kemiskinan, memberikan berkat yang berlimpah-limpah di bumi, memberikan hidup yang nyaman di bumi, sehingga orang betah tinggal di bumi, dan dampaknya jadi tidak ingin ke surga.


Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus dapat membuang atau mengkikis karakter dosa ini secara sungguh-sungguh. Kita harus merdeka dari materialisme ini, sebab orang percaya dipanggil untuk mewarisi langit baru dan bumi baru saja. Kita tidak dipanggil untuk memburu harta dunia. Rasul Paulus mengatakan, “Asal ada makanan dan pakaian cukuplah” (1Tim. 6:8). Oleh sebab itu, kalau seseorang mengatakan mau mengikut Yesus tetapi tidak mengingini harta sorgawi saja, sia-sialah ia menjadi Kristen. Kalau kita mengerti apa yang tersedia bagi kita yang setia, maka pandangan kita akan dunia ini pasti berubah.


Bila seseorang lebih mengutamakan materi daripada Tuhan, maka itu berarti ia telah jatuh ke dalam dosa mamonisme (μαμμωνς, mamōnas berarti “kekayaan”). Ini sangat mungkin terjadi atas orang-orang yang tidak memiliki tujuan hidup yang benar. Bila Tuhan Yesus sudah menggariskan hal ini, maka mau tidak mau kita harus mematuhi-Nya. Kita tidak boleh bergantung pada kekuatan di luar Tuhan, tidak boleh memercayakan diri kepada harta kekayaan. Ini adalah perzinaan rohani yang mendatangkan dan membangkitkan murka Tuhan.


Jadi janganlah kita tertipu seolah-olah kita tidak dapat hidup tanpa kekayaan. Ajaran “Uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya butuh uang” terdengar sepertinya benar, tetapi prinsip itu membangun keinginan untuk mengejar uang. Inilah yang disebut percintaan dunia (Luk. 21:34), dan membutakan mata rohani manusia sehingga tidak peduli mengenai keselamatan.



Berjaga-jagalah, sebab ketamakan dunia membutakan mata rohani manusia.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger