Renungan Harian Virtue Notes, 29 Desember 2010
Bangun Dan Melayani Yesus
Bacaan: Lukas 4: 38-39
4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
4:39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
Ibu mertua Petrus sakit demam, yang zaman itu disebut demam api. Biasanya untuk menyembuhkan penyakit ini, orang Yahudi di zaman itu berkebiasaan mengikat pisau pada pohon duri, lalu mengucapkan beberapa nas dalam kitab Ulangan. Tetapi Tuhan Yesus berbeda. Dengan kuasa-Nya, Ia menghardik penyakit itu dan mertua Petrus pun sembuh.
Ternyata Petrus mempunyai istri, dan mungkin juga anak-anak. Tetapi ini tidak menjadi penghalang baginya untuk melayani Tuhan. Petrus tentu memiliki kesibukan dan segudang tanggung jawab yang harus dipenuhi, tetapi ia bisa melayani Tuhan Yesus.
Banyak orang yang enggan melayani Tuhan dengan alasan “sibuk”. Mereka lupa, bahwa panggilan kita adalah melayani Tuhan. Kesibukan hidup tidak akan menjauh dari manusia selama manusia hidup di muka bumi ini. Kesibukan akan selalu ada. Kalau kesibukan menjadi alasan sehingga seseorang tidak melayani Tuhan, maka ia tidak akan pernah melayani Tuhan selamanya. Ia akan sibuk dengan dirinya sendiri sampai maut menyeretnya ke dalam api kekal. Seorang yang sibuk dengan dunia tidak akan sibuk dengan Tuhan, tetapi orang yang sibuk dengan Tuhan tidak akan sibuk dengan dunia ini. Apabila kita menganggap melayani Tuhan itu penting, maka kita pasti mengadakan waktu untuknya, sebab sesibuk apa pun, kita selalu punya waktu untuk sesuatu yang kita anggap penting.
Pelayanan Petrus juga tidak mengurangi tanggung jawabnya sebagai suami. Ia bersungguh-sungguh dalam pelayanan dan meninggalkan segala sesuatu (Mat. 19:27) tetapi masih peduli terhadap keluarganya, bahkan mertuanya. Kesembuhan mertua Petrus tak dapat dilepaskan dari pengiringan Petrus kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga pelayanannya menjadi berkat bagi keluarganya. Ini menunjukkan bahwa kalau seseorang mengistimewakan Tuhan, maka Ia juga akan mengistimewakan orang tersebut dan orang-orang yang dikasihinya. Mertua Petrus diistimewakan, sebab Petrus mengistimewakan Tuhan.
Ini menunjukkan bahwa kalau kita sungguh-sungguh melayani Tuhan, maka orang-orang di sekitar kitapun turut menikmati berkat Tuhan. Meski seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa berkat Tuhan ini bukanlah tujuan kita melayani-Nya.Dalam hal ini kita dipanggil bukan saja untuk diberkati, tetapi juga menjadi saluran berkat-Nya. Dengan hidup dalam kebenaran Tuhan, maka bukan hanya kita yang diberkati Tuhan, tetapi juga orang di sekeliling kita.
Kalau kita mengistimewakan Tuhan, Ia juga akan mengistimewakan kita dan orang-orang yang kita kasihi.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar