Renungan Harian Virtue Notes, 11 Desember 2010
Fokus Hidup Yang Benar
Bacaan: Kolose 3: 1-4; Lukas 4: 1-12
Kolose 3: 1-4
3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Lukas 4: 1-12
4:1. Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.
4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti."
4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."
4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,
4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau,
4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Tidak memiliki fokus hidup yang benar merupakan kesalahan yang sangat membahayakan hidup orang Kristen. Nyaris semua orang Kristen pernah mengalami kesalahan ini, tetapi malangnya banyak yang tidak menyadari kesalahan yang bisa berakibat sangat fatal ini. Banyak yang telah mengalami disorientasi: kehilangan fokus hidup yang benar, kehilangan arah, kehilangan tujuan. Akibatnya mereka dapat benar-benar menjadi sesat.
Tuhan menginginkan kita mengingini-Nya lebih daripada segala sesuatu, dan segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah untuk Tuhan, Kerajaan-Nya, dan kebenaran-Nya. Maka seorang anak Tuhan tidak boleh hidup dalam dualisme kehidupan: hidup untuk dirinya sendiri, tetapi juga hidup untuk Tuhan. Dualisme berarti fokusnya menjadi dua, dirinya sendiri dan Tuhan, seolah-olah ada dua tuan dalam dirinya. Tuhan Yesus mengatakan tidak mungkin kita hidup untuk dua tuan (Mat. 6:24), karena sesungguhnya orang yang hidup dalam dualisme akan condong lebih hidup untuk dirinya sendiri dibandingkan hidup untuk Tuhan. Dengan kata lain, Mamonlah yang menjadi tuannya.
Setiap orang percaya harus berprinsip bahwa tidak ada fokus hidup yang benar selain Tuhan, Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya. Apabila kurang dari ini, lebih baik kita tidak pernah menjadi manusia, sebab inilah tujuan manusia diciptakan oleh Tuhan. “Pikirkanlah hal-hal yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kol. 3:2)
Kalau Tuhan menjadi fokus kita, tentu kita menjadikan Tuhan sebagai objek pujian, pemujaan, penyembahan dan ibadah kita (Luk. 4:8). Semuanya dalam hidup kita adalah untuk Tuhan. Dalam ayat ini kita dapat menemukan arti dan isi hidup yang benar, lengkap dan utuh. Menyembah atau προσκυνέω (proskynéō) berarti memberi nilai tinggi kepada Tuhan.
Kerajaan-Nya menunjuk kepada tujuan akhir perjalanan hidup kita ini yaitu kemuliaan bersama dengan Yesus di langit baru dan bumi yang baru. Tempatkan hati kita di surga, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Tidak perlu khawatir selama kita masih hidup di bumi, sebab Tuhan akan mencukupi kebutuhan kita (Mat. 6:33).
Kebenaran-Nya menunjuk kepada kebenaran Firman Tuhan yang kita pelajari untuk kita kenakan dalam hidup. Dengan mempelajari Firman-Nya, kita akan mengalami pembaruan terus-menerus di dalam hidup ini (Rm. 12:2). Firman Tuhan harus kita tempatkan jauh lebih berarti dibandingkan majalah, koran, televisi, segala hobi dan hiburan lainnya.
Tidak ada fokus hidup yang benar selain Tuhan, Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar