RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Taman Harapan

Renungan Harian Virtue Notes, 1 Nopember 2011

Taman Harapan



Bacaan: 1 Korintus 15: 45-47


15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.

15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.



Apa yang kita pikirkan jika mendengar Taman Eden? Apakah kita membayangkannya sebagai tempat yang nyaman dan damai, sebuah kesempurnaan keindahan dan kebahagiaan manusia? Tetapi di sisi lain, ternyata Taman Eden juga merupakan medan pergumulan terbesar dalam kehidupan manusia. Di sinilah terjadi pergumulan panjang untuk menentukan nasib manusia dan keturunannya.


Eden adalah medan peperangan terbesar yang pernah ada dalam sejarah kehidupan dan akan terukir di kitab kekekalan. Eden adalah taman harapan dan taman impian, bukan saja untuk manusia yang diberi kepercayaan untuk mengelolanya sebagai manajer, tetapi juga Tuhan sebagai pemilik, yang menghendaki manusia dengan ketaatannya dapat meringkus malaikat yang jatuh yaitu Lucifer. Dengan demikian manusia dan keturunannya tidak perlu jatuh dalam dosa, bumi tidak terkutuk, dan paling utama, Bapa tak perlu mengutus Anak-Nya untuk turun ke dunia.


Tetapi manusia kalah dalam peperangan itu. Manusia memilih dan memutuskan untuk memberontak kepada pemilik Taman Eden. Maka Allah Anak harus menjadi Adam kedua, turun untuk menyelamatkan manusia. Dalam misi penyelamatan-Nya Ia memenangkan pergumulan dengan ketaatan-Nya, hingga mengalahkan Lucifer.


Tuhan Yesus tidak sekadar lahir lalu disalib. Ya, penyaliban-Nya memang perlu untuk memenuhi keadilan Allah, tetapi Ia juga harus disamakan dengan manusia dalam segala hal (Ibr. 2:17), sehingga harus bergumul untuk menang. Kemenangan-Nya memberi kesempatan bagi keturunan Adam untuk memulai kembali pergumulan yang sama yang pernah dialami oleh leluhurnya. Kemenangan Tuhan Yesus adalah pembelaan-Nya terhadap rencana Bapa untuk menciptakan makhluk yang segambar dan serupa dengan diri-Nya. Inilah yang disebut menggenapi rencana Bapa. “Sudah selesai,” (Yoh. 19:30) kata Tuhan Yesus; tugasnya telah sempurna.


Sekalipun tugas Yesus sudah selesai, itu baru permulaan panjang bagi manusia, untuk kembali bertarung melawan kuasa kegelapan. Kemenangan-Nya tidak secara otomatis membuat manusia menjadi seperti yang diinginkan Bapa. Dunia ini bukanlah Eden untuk menetap aman sejahtera. Dunia adalah medan pertempuran yang tidak pernah berhenti sampai sejarah dunia diakhiri oleh Bapa pada waktunya. Panggilan sebagai orang Kristen adalah panggilan untuk mengulangi perjuangan Adam pertama yang gagal, dan meneruskan perjuangan Adam kedua yang berhasil. Kalau kita dipanggil menjadi umat pilihan, perjuangan ini tidak boleh dihindari. Orang yang menghindarinya berarti menolak menjadi umat pilihan.



Perjuangan melawan kuasa kegelapan seperti di Taman Eden harus kita teruskan, jika kita dipanggil menjadi umat pilihan.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger