RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Pelabuhan Hidup

Renungan Harian Virtue Notes, 14 Nopember 2011

Pelabuhan Hidup



Bacaan: Matius 11: 28-30


11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."



Mengapa banyak orang tidak bisa menikmati keindahan hidup ini? Mereka mengalami stres dalam beban kesulitan hidup setiap hari; wajahnya tidak memancarkan keceriaan. Mereka merasa selalu ada dalam penjara persoalan yang tidak pernah berhenti.


Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena mereka tidak memiliki pelabuhan hidup. Pelabuhan hidup, atau tempat perhentian, adalah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus sebagai “kelegaan” (ay. 28), atau dalam bahasa asli, anapĆ”fso. Pelabuhan hidup itu tidak lain adalah Siapa yang berkata, “Marilah kepada-Ku,” yaitu Tuhan Yesus sendiri.


Ciri-ciri dari orang yang menjadikan Tuhan sebagai pelabuhan hidupnya adalah berusaha untuk selalu menemukan Tuhan dalam pengalaman hidupnya setiap hari. Mungkin hal ini sulit untuk dibayangkan, tetapi cobalah untuk melakukannya. Melalui pengalaman konkret, kita akan memahami hal ini; membaca atau mendengar teori saja tidak cukup.


Bagi orang yang menjadikan Tuhan pelabuhan hidupnya, keindahan kehidupan bukan terletak pada kenikmatan semua fasilitas dunia ini, bukan pula pada kenikmatan daging ini. Keindahan hidup yang salah tersebut akan menjadi candu yang mengikat seseorang sehingga seseorang tidak pernah bisa terlepas dari padanya, sebab ia sudah jatuh cinta dengan dunia.


Maka orang yang berusaha bertemu Tuhan dan mengalami-Nya akan membangun percintaan dengan Tuhan, tetapi bila tidak, berarti ia membangun percintaan dengan dunia. Percintaan dunia itulah yang membuat seseorang merasa letih lesu dan berbeban berat. Sama dengan panggilan Yesus kepada orang Israel yang letih lesu dan berbeban berat sebab mengingini kemerdekaan jasmani dari Roma; Ia menyatakan kepada mereka bahwa kelegaan yang sesungguhnya adalah jika mereka memperoleh kemerdekaan atas dosa, bukan atas Roma.


Orang Kristen yang mencintai Tuhan dan dewasa tidak menganggap masalah-masalah jasmani sebagai sesuatu yang membuat hidup ini tidak indah. Justru sebaliknya, mereka menganggap masalah-masalah jasmani itu sebagai alat Tuhan untuk mendewasakan mereka. Inilah kunci untuk bisa menikmati kehidupan yang indah. Perjuangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani harus menjadi sarana bagi kita untuk menjalani sekolah kehidupan guna menemukan dan mengenakan kebenaran Tuhan.



Keindahan kehidupan adalah jika kita bertemu dengan Tuhan melalui pengalaman hidup setiap hari.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger