RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Bukan Egoisme

Renungan Harian Virtue Notes, 26 September 2011

Bukan Egoisme



Bacaan: Lukas 9:25


9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?



Pengertian yang berbeda dimiliki oleh orang dunia dan orang percaya. Bagi orang dunia, mengasihi diri sendiri berarti mengupayakan kesenangan atau kebahagiaannya sendiri; sering ini diburunya tanpa memedulikan kepentingan sesamanya manusia. Namun bagi orang percaya, mengasihi diri sendiri bukanlah suatu sikap egoisme.


Memang ini sulit dipahami oleh manusia pada umumnya, yang mempunyai konsep mengenai kesenangan dan kebahagiaan yang salah. Kebahagiaan yang dianggap oleh orang pada umumnya adalah suasana jiwa yang ditopang oleh fasilitas dunia ini—kekayaan, kehormatan, kesehatan dan lain sebagainya. Untuk hal ini orang berani mempertaruhkan apa yang ada padanya tanpa batas, dan yang paling mengerikan adalah tidak memedulikan Tuhan, dalam arti tidak menempatkan Tuhan di tempat yang terhormat dalam kehidupannya. Dunia mengondisikan manusia pada umumnya memiliki sikap mengasihi diri sendiri secara salah ini. Inilah cara pembantaian yang dilakukan kuasa kegelapan untuk membinasakan manusia.


Tuhan turun ke dunia menyelamatkan manusia karena berbelas kasih kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak berbelas kasih kepada dirinya sendiri. Tuhan bermaksud menyelamatkan manusia, tetapi manusia lebih suka membinasakan dirinya sendiri. Jadi, kalau Tuhan mengajarkan kebenaran dan menganjurkan agar manusia melakukan Firman Tuhan atau hidup dalam kebenaran-Nya, sebenarnya semua itu untuk kepentingan manusia sendiri, bukan untuk kepentingan Tuhan. Maka hendaknya kita tidak bersikap curiga terhadap Tuhan, seakan-akan Ia memiliki agenda sendiri untuk kepentingan-Nya dalam usaha-Nya menjangkau manusia berdosa.


Kalau selama ini kita masih egois, kita harus bertobat. Ciri-ciri egoisme adalah menjadikan semuanya untuk kepentingan diri sendiri. Berbuat kebajikan didorong untuk mencari kebanggaan dan kepuasan diri sendiri, supaya dilihat sebagai orang baik; memberi persembahan dan dukungan finansial lainnya kepada gereja supaya dilihat sebagai orang yang diberkati, dermawan, dan kemudian memperoleh berkat berlipat kali ganda; melayani di gereja supaya bisa mengenal orang-orang yang berpengaruh, berkedudukan, dan berkekuasaan dan memberikan bisnis dan keuntungan lain kepadanya. Semua aku, aku dan aku. Mengasihi diri sendiri yang benar adalah mengupayakan keselamatan jiwanya, sehingga dapat pula mengusahakan keselamatan jiwa orang lain.



Kalau kita masih egois, sesungguhnya kita tidak mengasihi diri kita sendiri.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger