Renungan Harian Virtue Notes, 21 Nopember 2011
Mengasihi Tuhan Dengan Benar
Bacaan: 1 Korintus 16: 22
16:22 Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
Paulus mengatakan orang yang tidak mengasihi Tuhan sebagai orang terkutuk. Karena itu kita harus memahami benar, apa yang dimaksud dengan mengasihi Tuhan itu. Pertanyaan ini penting sekali, sebab kalau kita bisa mengasihi Tuhan seperti yang diingini Tuhan, berarti kita memiliki segalanya dalam hidup ini.
Tuhan menginginkan kita mengasihi-Nya dengan benar, dan kasih itu bergelora dalam jiwa kita. Itu benar-benar dapat memuaskan hati-Nya. Bila sampai taraf ini, berarti kita menemukan Kekasih Abadi, satu-satunya Pribadi yang dapat diandalkan menemani di kekekalan. Tanpa Kekasih Abadi ini, di kekekalan kita akan berada dalam kehinaan dan kebinasaan.
Namun mengasihi Tuhan tidak mudah dijelaskan dan diuraikan, sebab sifatnya sangat batiniah. Selama ini dengan mudahnya orang berkata, “Aku mengasihi Engkau Tuhan”. Mari kita pikirkan apa ukuran seseorang mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan tidak cukup dengan datang ke gereja, menjadi aktivis bahkan menjadi pendeta, tetapi gelora hati mengingini Tuhan lebih dari apa pun. Mengasihi Tuhan menghasilkan kerinduan bertemu dengan Tuhan. Kita merasa tidak lengkap atau tidak utuh bila tidak bersama dengan Tuhan. Ada jeritan dalam diri kita yang bunyinya, “Jangan tinggalkan aku Tuhan, sebab Engkau satu-satunya milikku, yang lain kuanggap bukan sesuatu yang pantas kumiliki.” Dalam hal ini kita bisa mengerti mengapa pemazmur bisa menyatakan bahwa Tuhan seperti sungai yang berair dan dirinya seperti rusa (Mzm. 42:2), atau sekalipun dagingnya dan hatinya habis lenyap, gunung batu dan bagiannya adalah Allah selamanya (Mzm. 73:25–26). Itulah sebabnya tidak ada yang diingini di bumi selain Dia. Kekaguman kepada Tuhan ini adalah kekaguman yang pantas; bukan hanya karena kuasa-Nya yang dahsyat, tetapi memahami keberadaan-Nya yang dahsyat tiada tara.
Apakah kita sudah memiliki perasaan seperti ini? Bila belum, sejatinya kita belum jatuh cinta dan mencintai Tuhan secara benar. Jika kita mengatakan mengasihi Tuhan padahal yang kita inginkan hanyalah berkat dan kuasa-Nya, itu merupakan pelecehan. Kalau kita memuji-muji dan menyembah-Nya padahal kita hanya ingin kalau Dia senang lalu memberikan apa yang kita minta, itu merupakan hal yang menyakitkan hati-Nya. Sesungguhnya meski tanpa pujian dan penyembahan secara lahiriah di mulut, jika kita memiliki hati yang mencintai Dia dengan benar, maka kita ada dalam penyembahan dan pemujaan tiada henti kepada-Nya.
Mengasihi Tuhan adalah gelora hati mengingini Tuhan lebih dari apa pun.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar