Renungan Harian Virtue Notes, 4 Nopember 2011
Lebih Berminat Melindungi Karakter
Bacaan: Yakobus 5: 10-11
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Pada umumnya orang beragama berpikir bahwa Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan selalu melindungi orang-orang yang dikasihi-Nya, juga termasuk harta, kekayaan, kesehatan, dan keselamatan keluarga mereka. Tetapi kalau kita melihat kehidupan Ayub, konsep tersebut ternyata menjadi tidak tepat. Justru karena Ayub menjauhi kejahatan dan Tuhan memuji kesalehan Ayub, maka Ayub mendapat perlakuan yang sangat menyakitkan. Tuhan tidak memberikan perlindungan atas harta dan keluarganya.
Tentu Tuhan sangat mampu melindungi kekasih-kekasih-Nya supaya tidak mengalami penderitaan dan kehilangan orang-orang yang mereka kasihi. Tetapi Ia lebih berminat untuk melindungi karakter atau kehidupan rohani anak-anak-Nya daripada melindungi harta atau apa pun juga. Kadang-kadang Tuhan mengorbankan segala sesuatu dalam hidup kita guna pembentukan kedewasaan dan kesempurnaan kita. Jadi tidak selamanya Tuhan melindungi segala sesuatu yang ada pada kita demi kepentingan kita sendiri.
Kalau kita berpikir bahwa Tuhan ada untuk melindungi apa yang menurut kita harus dilindungi, berarti kita menganggap-Nya sekadar pengawal atau bodyguard. Sikap seperti ini tidak pantas, sebab kitalah yang seharusnya mengawal pekerjaan Tuhan, bukan Tuhan mengawal kepentingan kita. Benar kata Pemazmur, Tuhan adalah Gunung Batu dan Tempat Perlindungan kita. Tetapi perlindungan-Nya sesuai dengan kedaulatan, pertimbangan dan kebijaksanaan-Nya, untuk kebaikan kita menurut pandangan-Nya, bukan menurut pandangan kita.
Banyak orang tidak mengerti hal ini, sebab mereka menganggap Tuhan ingin melestarikan kejayaan mereka di bumi ini dan membantu mereka membangun Firdaus di bumi ini. Itulah sebabnya mereka selalu berusaha sebisa-bisanya untuk dapat menikmati kenyamanan dari segala fasilitas dunia ini, tidak mau mengerti bahwa damai sejahtera yang sesungguhnya adalah damai sejahtera yang mengalir dalam jiwa oleh kehadiran Tuhan dan kebenaranNya, bukan karena situasi duniawi.
Sejatinya dunia ini adalah persinggahan sementara untuk menjadi tempat latihan guna persiapan masuk Kerajaan-Nya. Selama kita di dunia ini, kita menjadi murid Tuhan, anak-anak yang dididik-Nya. Karena itu marilah kita bersabar dan bertekun dalam kehidupan di dunia yang penuh penderitaan ini. Seperti Ayub yang akhirnya berbahagia karena ketekunannya, kita pun akan memperoleh kebahagiaan dan kemuliaan pada waktunya.
Tuhan lebih berminat untuk melindungi karakter atau kehidupan rohani anak-anak-Nya daripada melindungi harta atau apa pun juga.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar