Renungan Harian Virtue Notes, 30 Nopember 2011
Proyek Percontohan
Bacaan: 1 Korintus 10:1-11
10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui
10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan
10:3 Mereka semua makan makanan
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang
10:5 Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh
10:7 dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala,
10:8 Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas
10:9 Dan janganlah kita mencobai Tuhan,
10:10 Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh
Bangsa Israel telah mengalami perlindungan Tuhan yang luar biasa. Mereka telah makan dari makanan rohani dan minuman rohani yang sama dari batu karang rohani yang sama yaitu Kristus, namun sebagian besar dari mereka tidak memperoleh perkenanan Allah.
Sebagai Pencipta manusia, Tuhan berurusan dengan semua manusia ciptaan-Nya secara serius. Ayub yang bukan orang Israel dipandangnya sebagai manusia yang cemerlang di mata-Nya. Ayub seorang yang saleh dan jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan, serta selalu mempersembahkan korban bakaran dan memohonkan ampun atas kesalahan anak-anaknya. Kita tidak tahu ritual apakah yang digunakan oleh Ayub, sebab pada waktu itu belum ada Taurat; namun satu hal yang kita tahu, bahwa Allah menulis Taurat-Nya di dalam hati nurani setiap insan (Rm. 2:13–15).
Tentu setiap bangsa memiliki cara sendiri-sendiri untuk mengekspresikan Taurat yang tertulis di dalam hati nurani mereka. Kita tidak boleh menyoroti ritual mereka dengan kacamata Taurat Yahudi, apalagi kacamata iman Kristen. Yang terpenting yang harus kita pahami adalah, mereka yang tidak memiliki Taurat yang tertulis di atas loh batu dan kitab adalah mereka yang mengekspresikan Taurat itu dalam berbagai perilaku dan upacara ibadah.
Jangan lagi kita memandang eksklusif bangsa Israel atau orang Yahudi sebagai individu. Eksklusivitas bangsa itu hanya terletak pada komunitas mereka, sebagai pewaris pengenalan akan Allah dan bangsa yang melahirkan Mesias. Lebih dari itu, tidak ada yang eksklusif. Buktinya, raja-raja Yehuda dan nenek moyang Mesias juga berasal dari keturunan bangsa non-Yahudi, yaitu Rut orang Moab (Mat. 1:5)
Saat memandang kehidupan bangsa Yahudi yang tertulis di dalam Alkitab, kita menemukan diri kita dan karakter manusia pada umumnya di seluruh dunia ini. Bangsa itu disebut umat pilihan, sebab telah menjadi proyek percontohan Allah bagi semua bangsa di dunia ini. Alkitab menulis bahwa Israel dijadikan contoh dan peringatan bagi kita (1Kor. 10:11).
Dengan melihat kehidupan bangsa Israel, kita belajar untuk memperlakukan Tuhan Semesta Alam secara benar. Ia tegas menghukum orang yang menyembah berhala, mencobai Tuhan, dan bersungut-sungut. Kita yang mengenal Allah yang benar harus hidup dengan cara yang dikenan-Nya.
Dengan melihat kehidupan bangsa Israel, kita belajar untuk memperlakukan Tuhan dengan benar.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.