RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Tuhan Kesukaan Hidupku

Renungan Harian Virtue Notes, 25 Juni 2011

Tuhan Kesukaan Hidupku



Bacaan: Mazmur 73: 25-26


73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.



Ada satu alasan yang menyebabkan seseorang tidak rela kehilangan sesuatu atau seseorang, yaitu sebab ia merasa berhak atas sesuatu atau seseorang itu. Inilah yang menjadi kesukaan hidup kebanyakan orang, yaitu memiliki harta kekayaan dan segala sesuatu yang dianggap berharga olehnya.


Faktor lain yang lebih dominan yang menyebabkan orang tidak rela kehilangan sesuatu adalah, ia belum pernah mengalami bagaimana menikmati keindahan persekutuan dengan Tuhan secara pribadi. Orang-orang seperti ini disebut sebagai orang-orang yang tidak kaya di hadapan Allah (Luk. 12:21).


Seseorang mengungkapkan keheranannya mengenai seorang pengusaha berkebangsaan asing yang sangat kikir. Ia tidak menggaji pegawai-pegawainya sepantasnya, hampir selalu terlambat membayar gaji dan THR, dan memperlakukan mereka seenaknya sehingga tidak ada yang tahan lama bekerja dengannya. Kalau membeli sesuatu, saat ditagih ia tak mau membayar atau menundanya selama mungkin. Sebisa mungkin ia tidak mau membayar pajak dan kewajiban lain kepada Pemerintah. Namun anehnya saat berurusan dengan Tuhan, ia tampak bermurah hati; ia memberi persepuluhan, mendukung pekerjaan misi dan pembangunan gereja.


Orang-orang seperti si pengusaha asing ini sebetulnya berurusan dengan Tuhan dalam rangka menyelamatkan dan menambah apa yang dirasanya berhak dimilikinya. Ia mendukung pekerjaan gereja bukan karena mengasihi Tuhan, melainkan agar hartanya dilipatgandakan. Ia layaknya pedagang yang menganggap pemberian kepada Tuhan sebagai investasi. Pada dasarnya ia tidak mencintai Tuhan sama sekali, sebab baginya Tuhan seperti budak untuk memuaskan hasrat duniawinya.


Orang yang menjadikan Tuhan kesukaan hidupnya tidak demikian. Jika Tuhan adalah kesukaan hidup kita, maka kita berurusan dengan Tuhan untuk lebih mengenal Dia, memahami kebenaran serta melekat dengan-Nya. Kalau berkorban bagi-Nya dalam bentuk pelayanan atau persembahan uang, kita tidak pernah berpikir akan mendapat kembali apa yang kita persembahkan, apalagi menuntut pelipatgandaan, sebab kita mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan dan kita hidup hanya untuk-Nya. Jika Tuhan adalah kesukaan hidup kita, kita tidak pernah merasakan diri kita berjasa bagi Tuhan, seberapa banyak yang pernah kita lakukan bagi-Nya. Utang budi kita terhadap Tuhan terlampau besar dan sangat tidak sebanding dengan apa yang dapat kita lakukan. Bahkan kematian pun adalah keindahan, sebab kita akan bersama-sama dengan-Nya dalam kemuliaan.



Menjadikan Tuhan kesukaan hidup kita berarti segala sesuatu adalah untuk kemuliaan Tuhan semata-mata.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger