Renungan Harian Virtue Notes, 20 Juni 2011
Awas Diperdaya!
Bacaan: Kejadian 3: 17-19
3:17. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Sejak dahulu kala, umumnya orang menganut agama untuk berurusan dengan Tuhan, didasari motif untuk memperoleh kemudahan-kemudahan dalam perjalanan mengarungi hidup di dunia ini. Tentu yang diharapkan adalah pertolongan Tuhan atas masalah-masalah kehidupan yang dihadapi manusia pada umumnya—masalah ekonomi, kesehatan, pekerjaan, keluarga, jodoh, karier dan lain sebagainya. Pertolongan Yang Mahakuasa dimaksudkan agar hidup tidak perlu diperjuangkan terlalu berat, berjalan mulus tanpa hambatan layaknya jalan tol, sehingga bisa dinikmati tanpa banyak masalah.
Di balik konsep berpikir ini, manusia dalam kelicikannya hendak memanfaatkan Tuhan untuk meringankan perjuangan yang dilakukan dalam kehidupan. Padahal Tuhan menyatakan bahwa bumi ini terkutuk dan manusia akan bersusah payah dalam mencari rezeki, semak dan duri akan dihasilkan serta harus berpeluh untuk mencari nafkah.
Di kalangan Kristen, konsep yang telah membudaya ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mempromosikan dirinya atau kelompoknya dengan mengatasnamakan nama Tuhan. Mari kita melihat ciri-ciri ajaran mereka yang memperdaya banyak orang percaya.
Pertama, Tuhan diajarkan sebagai Allah yang ingin menarik perhatian umat melalui kuasa dan kebaikan-Nya, seakan-akan Ia haus akan perhatian dan sanjungan umat dan gelisah bila tersaingi oleh kuasa kegelapan.
Kedua, Tuhan diajarkan sebagai Allah yang menuntut umat untuk percaya kepada kuasa dan kebaikan-Nya. Yang sering dikatakan adalah bila umat mau beriman dan percaya atas kuasa dan kebaikan-Nya, maka mukjizat pasti terjadi.
Ketiga, dikesankan bahwa untuk mencapai Allah yang baik dan berkuasa tersebut perlu perantara (broker/calo) yang dapat menghadirkan pertolongan Tuhan. Seolah-olah hanya doa-doa orang-orang tertentu yang dekat dengan Tuhan sajalah yang didengar-Nya dan berkuasa sebagai kunci sumber berkat, dan umat harus mencari Tuhan melalui mereka.
Kita tahu, Tuhan mengharuskan kita untuk berjuang di bumi yang terkutuk ini. Maka kita tidak boleh terperdaya oleh ajaran-ajaran palsu. Kita tidak perlu khawatir atas hidup kita di dunia ini dan tidak perlu melalui orang-orang tertentu untuk meraih berkat Tuhan. Yang perlu kita lakukan adalah hidup benar dan mendahulukan Kerajaan Surga dengan motivasi yang murni yaitu hanya karena mengasihi Tuhan, maka itu semua akan ditambahkan kepada kita (Mat. 6:33).
Kekristenan memang berbeda dengan konsep agama pada umumnya yang mencari kemudahan di bumi ini.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar