Renungan Harian Virtue Notes, 27 Juni 2011
Rela Kehilangan
Bacaan: 1 Korintus 6: 19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Menjadikan Tuhan sebagai kesukaan hidup satu-satunya mengharuskan kita mengembangkan diri agar siap kehilangan apa pun dan siapa pun. Harus kita sadari bahwa suatu hari nanti, melalui kematian, Tuhan akan memaksa siapa pun dari kita untuk melepaskan segala sesuatu yang ada pada kita. Daripada dipaksa nanti, lebih baik dengan rela kita melepaskannya sekarang.
Untuk dapat melepaskan apa yang ada pada kita, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengerti benar milik siapakah hidup kita ini sesungguhnya. Tanpa pemahaman ini, kita tidak akan rela kehilangan apa yang kita anggap hak kita. Kebanyakan orang menganggap dirinya adalah orang yang tidak dimiliki oleh siapa pun, sehingga bebas mengumpulkan segala sesuatu untuk dirinya sendiri.
Kita harus menyadari bahwa setelah kita ditebus oleh darah Tuhan Yesus, maka segala sesuatu yang ada pada kita adalah milik-Nya. Ia telah membeli kita dengan harga lunas, sehingga kita benar-benar sudah bukan milik kita sendiri. Itulah sebabnya kita harus belajar dengan tekun, sampai seluruh isi pikiran yang bertentangan dengan kehendak Allah disingkirkan-Nya dan diganti dengan pikiran-Nya.
Belajar mengenai kebenaran hidup akan membawa kita kepada kesadaran bahwa hidup ini singkat, dan kita tercipta hanya untuk Tuhan; bahkan kekosongan jiwa kita hanya bisa diisi oleh Tuhan saja. Inilah yang membuat kita rela melepaskan genggaman kita atas segala sesuatu.
Dengan tidak mempertahankan siapa pun dan apa pun yang ada pada kita, kita dapat sampai pada tingkatan menjadikan Tuhan kesukaan hidup yang benar. Sebab sementara hati kita terlepas dari belenggu percintaan dunia atau keterikatan dengan apa pun dan siapa pun, maka kita akan bertumbuh dalam kedewasan rohani dan kesempurnaan iman yang lebih baik.
Menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya kesukaan hidup sesungguhnya akan menghindarkan kita dari dosa. Seperti yang dikatakan Pemazmur bahwa sekalipun daging dan hatinya lenyap tetapi gunung batu dan bagiannya adalah Tuhan (Mzm. 73:26). Irama hidup seperti ini bisa kita miliki kalau kita serius berurusan dengan Tuhan. Tuhan akan menolong kita agar kita mengerti bagaimana bisa mencintai-Nya dengan benar, sehingga kita menjadi kekasih abadi-Nya. Ini suatu prestasi yang tiada taranya.
Dengan menghayati keindahan hidup sebagai kekasih Tuhan, kita rela kehilangan segala sesuatu.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar