Renungan Harian Virtue Notes, 22 Juni 2011
Kolusi Dan Nepotisme
Bacaan: Lukas 13: 23-24
13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Setiap anak Tuhan pasti harus melalui perjuangan. Ada dua jenis perjuangan hidup yang harus kita lalui. Pertama, perjuangan untuk bisa bertanggung jawab memenuhi kebutuhan jasmani kita. Kedua, perjuangan hidup untuk bisa mengalahkan keinginan dosa yang bertentangan dengan kehendak Allah dalam daging yang berdosa ini.
Kita tidak akan dapat menyelesaikan masalah dosa dalam diri kita, kalau tidak bisa menyelesaikan masalah kebutuhan jasmani secara benar. Untuk menyelesaikan masalah kebutuhan jasmani sebetulnya yang penting adalah mental yang baik. Banyak bangsa di dunia ini yang tidak ber-Tuhan seperti bangsa Indonesia, tetapi memiliki masyarakat yang baik dan makmur. Ini karena secara mental bangsa itu bertanggung jawab, sehingga bisa menyelesaikan kebutuhan jasmaninya dengan baik. Namun, tidak sedikit orang Kristen yang ber-Tuhan berharap mukjizat atau kemudahan hidup dari Tuhan agar tidak perlu berjuang. Ini menunjukkan betapa tidak dewasanya mental mereka.
Pola pikir yang salah ini mengakibatkan banyak orang Kristen tidak serius dan malas-malasan mengembangkan potensi dalam dirinya secara maksimal. Mereka mengharapkan selalu ada pertolongan dari Tuhan, sehingga tidak perlu susah-susah berusaha. Tuhan pasti menolong anak-anak-Nya, maka semua akan menjadi baik. Sampai-sampai mereka menyalahkan orang yang berusaha mengembangkan diri sedemikian rupa demi kehidupannya di bumi ini, sebab dianggap tidak mengandalkan Tuhan.
Mungkin juga pola pikir ini diperkuat oleh terpengaruhnya orang-orang Kristen dengan budaya kolusi dan nepotisme. Mereka berpikir bahwa Tuhan bisa diajak kolusi dan nepotisme oleh orang-orang yang mengaku sebagai anak-anak-Nya. Kolusi maksudnya Tuhan dianggap bisa diajak bersekongkol untuk bertindak membela orang Kristen; caranya dengan membuat-Nya senang: menyanjung-Nya dan memberikan persembahan kepada-Nya. Nepotisme maksudnya Tuhan dianggap akan menuruti keinginan orang Kristen, sebab mereka beranggapan sebagai anak-anak-Nya.
Tuhan kita adalah Allah yang berintegritas dan tidak bisa disuap. Tetap harus ada perjuangan yang membuat kita belajar bertanggung jawab, sebab tidak ada jalan yang mudah untuk menjadi dewasa dan sempurna. Tuhan Yesus sendiri berkata, “Berjuanglah!”
Tidak ada jalan yang mudah untuk menjadi dewasa selain berjuang dengan penuh tanggung jawab.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar