RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Perubahan Pengertian

Renungan Harian Virtue Notes, 6 Juni 2011

Perubahan Pengertian



Bacaan: Ibrani 5: 12-14


5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.



Dengan mengetahui bahwa murid-murid Tuhan Yesus pada mulanya mengira bahwa Tuhan Yesus akan menjadi raja dunia padahal Ia raja surga, kita dapat menarik pelajaran yang penting. Pelajaran itu adalah, Tuhan menerima dan mengajar mereka dengan penuh kesabaran, walaupun pikiran mereka belum sinkron dengan-Nya; walaupun pikiran mereka ternyata tidak berbeda dengan orang-orang Yahudi yang mengharapkan Mesias duniawi.


Tuhan Yesus tidak langsung memecat mereka sebagai murid-murid-Nya sekalipun pola pikir mereka salah. Ia tahu bahwa mereka adalah murid yang perlu belajar. Dan Ia juga tidak langsung terang-terangan menyalahkan mereka, sebab Ia memandang mereka masih belum dewasa. Saat mereka belajar Firman terus-menerus, barulah mereka benar-benar mengerti. Dengan pengertian yang berubah, mereka benar-benar merdeka dari kuasa kegelapan (Yoh. 8:31–32), dan pekerjaan Iblis dibinasakan.


Karena itu janganlah kita frustrasi apabila sampai hari ini kita masih memiliki pengertian yang salah mengenai Kekristenan. Sadar bahwa kita masih belum dewasa dan memiliki pengertian yang salah adalah permulaan yang baik untuk berbalik kepada kebenaran. Kita harus bersyukur bahwa Tuhan masih memiliki kesabaran bagi kita, dan Ia memberikan kesempatan bagi kita untuk mengenal kebenaran.


Tetapi kesadaran belaka tidak cukup; kita harus beranjak dewasa. Seperti teguran penulis surat Ibrani, “Sebab sekalipun kamu… sudah seharusnya menjadi pengajar… kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.” (ay. 12). Teguran ini hendaknya menampar kita apabila setelah bertahun-tahun menjadi Kristen, kita masih juga anak kecil yang belum memahami ajaran tentang kebenaran (ay. 13).


Untuk beranjak dewasa, kita harus mulai belajar makan makanan keras, jangan minum susu saja. Kita harus melatih indra kita agar dapat membedakan yang baik dari yang jahat (ay. 14). Karena itu mulai sekarang juga, berkomitmenlah untuk meninggalkan konsep lama warisan nenek moyang kita yang bermotivasi mengejar kejayaan duniawi. Berhati-hatilah dalam memilih siapa yang layak didengar dan buku apa yang layak dibaca. Pemenuhan kebutuhan jasmani adalah untuk anak-anak yang belum mengerti; pemenuhan rencana Allah sampai di langit dan bumi baru adalah bagi kita yang mau dewasa. Proses perubahan pengertian ini memang tidak sekejap, tetapi kalau mau dewasa, makanan keras harus mulai dimakan selagi ada kesempatan. Bila tidak, sampai mati nanti, rohani kita akan terus masih bayi.



Bertumbuhlah menjadi dewasa rohani selama Tuhan masih memiliki kesabaran terhadap kita.



Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger