Renungan Harian Virtue Notes, 2 Maret 2011
Tidak Mustahil
Bacaan: Matius 19: 23-26
19:23. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Tidak mudah kita menjumpai orang yang berkerinduan kuat untuk memiliki kesucian hidup seperti yang dikehendaki Tuhan. Kesucian hidup dianggap sesuatu yang terlalu tinggi untuk diraih, mustahil dicapai oleh manusia. Bahkan beberapa orang menuduh Tuhan seolah-olah hendak menjebak manusia, bahwa kalau manusia gagal untuk hidup kudus, maka Tuhan memperoleh alasan untuk membuangnya ke dalam api kekal.
Kalau kesucian dianggap sebagai sesuatu yang mustahil untuk dialami, maka Bapa di surga tidak akan berkata: “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (1Ptr. 1:16, mengutip Im. 11:44–45; 19:2). Perintah Allah ini sejatinya suatu kabar baik, yaitu manusia dimungkinkan untuk bisa mencapai dan memiliki kesucian seperti kesucian Tuhan sendiri. Tuhan Yesus sendiri berjanji bahwa “Bagi Allah, segala sesuatu mungkin” (ay. 26). Sayang sekali ayat ini dan ayat-ayat lain yang senada selalu dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani. Inilah yang dinamai mendegradasi ayat Alkitab, mengambil ayat serampangan tanpa melihat konteksnya.
Mari kita perhatikan konteks ayat ini. Tuhan Yesus bertemu seorang muda yang kaya, yang akhirnya meninggalkan Yesus ketika Ia menyuruhnya untuk menjual segala miliknya agar dapat mengikut Yesus. Karena itu Yesus berkata, “Sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga” (ay. 23–24). Maksud Yesus, orang yang bergantung kepada kekayaan tidak dapat masuk Kerajaan Allah; hanya orang yang bergantung kepada Allah yang dapat masuk. Murid-murid-Nya mengatakan itu mustahil, sebab semua manusia ingin kaya. Tetapi Yesus berkata, Allah sanggup mengubahkan orang, dari bergantung kepada kekayaan menjadi bergantung kepada Allah; dari melakukan kehendaknya sendiri menjadi melakukan kehendak Allah.
Kalau Allah sanggup mengubahkan kita agar bisa hidup suci—hidup melakukan kehendak-Nya—jangan kita mengatakan itu tidak mungkin. Tetapi jangan pula kita menjadi fatalis, seakan-akan Tuhan serta-merta mengubah kita sekalipun kita diam saja. Kita harus meresponinya dengan iman yang benar, yaitu disertai perbuatan.
Maka jangan percaya dengan kesan yang dimunculkan baik secara terang-terangan maupun terselubung oleh beberapa rohaniwan, bahwa hanya merekalah yang bisa hidup dalam kesucian Tuhan. Semua orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus dan mau diubahkan pasti bisa diubahkan-Nya. Mari berkomitmen hari ini juga untuk hidup dalam kesucian-Nya. Itu tidak mustahil.
Semua orang percaya yang mau diubahkan-Nya tidak mustahil untuk hidup dalam kesucian.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar