RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Penggerak Hidup

Renungan Harian Virtue Notes, 18 Maret 2011

Penggerak Hidup



Bacaan: Matius 6: 21; Amsal 4: 23


Matius 6: 21

6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.


Amsal 4: 23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.



Tidak bisa disangkal bahwa yang menggerakkan hidup kita adalah gairah yang dimotori oleh hasrat atau keinginan. Tuhan Yesus berkata, “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Dalam ayat ini, keinginan diwakili oleh kata “hati”. Ke mana arah langkah kekal seseorang ditentukan oleh hasrat atau keinginannya. Apabila yang kita anggap paling berharga ada di bumi, kita akan ingin di bumi terus, betah tinggal di bumi. Namun apabila yang kita anggap paling berharga ada di Surga, maka keinginan kita adalah menuju Surga, bertemu Tuhan Yesus dan bersama Dia selamanya.


Salahkah betah tinggal di bumi? Alkitab mengatakan, siapa saja yang hendak menjadi sahabat dunia ini, menjadikan dirinya musuh Allah (Yak. 4:4). Berarti apabila hati atau keinginan seseorang ada di bumi, maka ia akan menjauhkan dirinya dari Allah, dan akhirnya akan masuk ke kerajaan kegelapan.


Maka yang menggerakkan hidup seseorang untuk membawa dirinya ke Kerajaan Terang atau Kerajaan Kegelapan sangat tergantung dari apa yang memenuhi hatinya/yang menjadi keinginannya. Apa yang memenuhi hatinya tergantung dari apa yang memenuhi pikirannya. Selama ini orang menganggap bahwa pikiran ada di kepala dan hati ada di dada. Sesungguhnya itu hanya pandangan figuratif, karena perasaan dianggap ada di hati—atau lebih tepatnya, jantung. Namun secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa baik pikiran maupun hati (perasaan) adanya di kepala, di otak kita.


Hati mewakili bagian diri seseorang yang memuat perasaan dan juga keinginan atau tempat kehendak seseorang berasal. Oleh sebab itu hati harus dijaga (Ams. 4:23), sebab bisa menjadi gudang yang bisa menampung berbagai keinginan tanpa batas. Dari hatilah timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, kesaksian palsu dan hujat (Mat. 15:19).


Dengan demikian, menjaga hati maksudnya adalah menyeleksi setiap keinginan yang bisa muncul di dalam diri kita. Ini harus dilakukan dengan penuh kewaspadaan, lebih daripada hal-hal lain yang perlu kita jaga. Kita harus mewaspadai setiap keinginan: yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tidak boleh diizinkan muncul, sebab itu pasti berasal dari Iblis.


Bagaimana bisa mengerti bahwa suatu keinginan bukan berasal dari Tuhan? Karena keinginan dan perasaan juga ada di otak, sama dengan pikiran, maka caranya adalah memperbarui pikiran kita dengan Firman, sehingga bisa membedakan mana kehendak Allah: yang baik, dikenan-Nya dan sempurna (Rm. 12:2).



Yang menggerakkan hidup seseorang untuk menyelamatkan atau membinasakan dirinya sangat tergantung dari apa yang memenuhi hatinya.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger