RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Kesucian Harus Diperjuangkan

Renungan Harian Virtue Notes, 7 Maret 2011

Kesucian Harus Diperjuangkan



Bacaan: Lukas 13: 23-27


13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"

13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.

13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.

13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!



Kesucian haruslah diperjuangkan, karena seseorang tidak akan dapat memiliki kesucian tanpa perjuangan. Kesucian hidup tidak dapat dimiliki orang percaya secara otomatis. Seberapa besar seseorang mencapai kesucian bukan hanya tergantung dari kasih karunia-Nya tetapi juga sangat tergantung dari perjuangannya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyatakan bahwa untuk masuk Kerajaan Surga harus berjuang (ay. 24). Di bagian lain Alkitab, Tuhan Yesus menyatakan bahwa banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih (Mat. 22:14). Tentu pilihan ini juga berdasarkan respons seseorang.


Sangat menyedihkan, sebab banyak orang Kristen yakin bahwa ia pasti selamat masuk surga hanya dengan sudah merasa percaya. Padahal Tuhan Yesus sendiri mengungkapkan, sekalipun seseorang sudah mengadakan banyak mukjizat, kalau ia tidak hidup dalam kesucian—artinya melakukan kehendak Bapa—ia bisa ditolak Allah (Mat. 7:21–23). Percaya bukan hanya di pikiran saja, tetapi harus ditunjukkan dalam tindakan konkret.


Kita harus memanfaatkan semua potensi yang diberikan Tuhan untuk meraih kesucian. Tuhan memang memberikan talenta yang berbeda kepada setiap orang menurut kesanggupannya (Mat. 25:14–30), tetapi seberapa yang Tuhan berikan harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Kalau kita menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan sediakan, maka kesempatan itu akan hilang dan tidak ditemukan lagi.


Untuk mengalami pertumbuhan kesucian yang baik, kita harus memiliki kerinduan yang kuat untuk memahami semua yang dikehendaki Bapa atas hidup kita, lalu berusaha memenuhi apa yang dikehendaki Bapa untuk dilakukan. Orang yang berkerinduan untuk mencapai kesucian yang menyukakan hati Bapa niscaya dapat meraihnya. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Mat. 5:6)


Ingat, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tuhan ingin mengubah kita, tapi kita harus mau diubah. Karena itu kita harus meresponinya dengan membiasakan hidup suci. Tidak ada yang sulit kalau sudah dilakukan dan dibiasakan. Ini akan menggerakkan kita memperhatikan langkah kita setiap detik, menit dan jam, apakah segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh sebab itu kalau kita berbuat salah, mari cepat bertobat dengan memperbaikinya. Jadikan melakukan kehendak Tuhan sebagai kebiasaan, sampai kita tidak perlu memaksa diri.



Kita harus memanfaatkan semua potensi yang diberikan Tuhan untuk meraih kesucian.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger