RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Tawaran Iblis

Renungan Harian Virtue Notes, 29 Maret 2011

Tawaran Iblis



Bacaan: Lukas 4: 1-13


4:1. Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.

4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti."

4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."

4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.

4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.

4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."

4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,

4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau,

4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.



Sebelum memulai pelayanan-Nya di muka umum, Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis. Tetapi ada yang menarik dari kisah ini, yaitu Yesus tidak menyangkal bahwa Iblis memiliki kekuasaan atas materi, yaitu dunia. “… semuanya itu telah diserahkan kepadaku…” kata Iblis (ay. 6). Dalam teks aslinya, “μο παραδέδοται” (emí paradédotai). Kata paradédotai berarti “sudah dilepaskan”, “sudah diizinkan”.


Berarti Bapa melepaskan atau mengizinkan Iblis untuk menguasai materi—sesuai dengan batas yang mungkin, sebab Iblis tidak mahakuasa. Dalam hal ini dapat dimengerti mengapa Iblis dapat memberikan kekayaan kepada siapa saja yang dikehendakinya. Cara ini dapat menjadi umpan yang jitu untuk menjerat manusia supaya binasa.


Iblis memberikan berbagai tawaran seperti ini dalam usahanya menjerat Yesus. Dalam ay. 7 Iblis berkata kepada Tuhan Yesus, “… sembah aku, seluruh harta dunia akan kuberikan kepada-Mu.” Tuhan Yesus tidak terkecoh oleh tawaran Iblis, tetapi banyak manusia bisa terbeli oleh Iblis melalui jerat harta dunia. Sekalipun harus menyembah Iblis, manusia bersedia asalkan mendapatkan harta dunia.


Memahami kebenaran ini bukan berarti mengatakan bahwa semua orang kaya pasti terjerat tipu daya Iblis. Tidak salah kalau kita menjadi kaya; yang salah adalah jikalau karena harta, kita melakukan kehendak sendiri dan tidak melakukan kehendak Bapa. Itulah yang dikategorikan sebagai menyembah Iblis.


Kita harus sadar bahwa tidak seperti bangsa Israel yang diberkati Tuhan secara jasmani, sebagai Israel Rohani—yaitu umat Perjanjian Baru—tujuan Tuhan memilih kita adalah agar kita mewarisi Kerajaan Allah yang akan datang, bukan kerajaan dunia ini. Karena itu berkat jasmani bukanlah prioritas.


Hal ini sering kurang dicamkan oleh banyak orang Kristen. Kita sering terlalu jauh bertoleransi terhadap praktik hidup yang sebenarnya sangat duniawi menurut ukuran Tuhan. Bahkan kegiatan-kegiatan rohani pun tidak sedikit yang digerakkan oleh semangat duniawi ini.


Kita harus sadar bahwa harta dunia telah turun dari takhtanya, dan sekarang yang boleh kita sebut harta satu-satunya adalah Tuhan Yesus sendiri. Dengan demikian kita tidak akan jatuh akibat tawaran Iblis, karena kita mempunyai harta yang tak ternilai. Kalau kita diberkati secara jasmani dan memperoleh segala keberhasilan di dunia pun semuanya harus kita jadikan alat bagi kemuliaan Tuhan, bukan sarana membangun keangkuhan hidup.



Dengan berprinsip bahwa harta kita satu-satunya adalah Tuhan Yesus sendiri, kita tidak akan jatuh akibat tawaran Iblis.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger