Bacaan: 1 Korintus 10: 31
10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Dalam suatu acara pendalaman Alkitab, seorang pemuda mengemukakan suatu pertanyaan, “Bagaimana hidup untuk kemuliaan Tuhan, hidup bagi Tuhan?” Ia mengaku, barangkali dari banyak kegiatan hidupnya setiap hari, hanya satu atau dua kegiatan hidupnya saja yang dilakukannya dengan memikirkan Tuhan, atau menunjukkan kegiatan itu untuk-Nya. Biasanya kegiatan-kegiatan itu yang disebut “kegiatan rohani”, seperti berdoa, membaca Alkitab, membaca renungan harian atau pergi ke gereja. Pertanyaan jujur pemuda ini menunjukkan pergumulannya untuk mewujudkan hidup bagi Tuhan atau hidup untuk kemuliaan-Nya.
Kalau mau jujur, sebenarnya pertanyaan ini juga ada dalam benak banyak orang; bukan hanya orang muda, melainkan termasuk orang tua. Banyak orang belum mengerti, bagaimana merealisasikan kehidupan yang dipersembahkan kepada Tuhan dengan baik itu. Sayangnya banyak dari mereka tidak pernah mempersoalkannya dengan serius, karena menganggapnya abstrak. Lebih parah lagi kalau ada orang yang menganggapnya mustahil untuk dilakukan.
Barangkali kita pernah berpikir, “Enak saja hidup bagi orang lain; bagi diri sendiri saja masih kurang.” Kalau ini masih tebersit dalam pikiran kita, kita harus segera bertobat dan berubah. Jika tidak, kita tidak akan mengalami bagaimana memiliki hidup yang benar, hidup yang berkualitas tinggi, hidup yang akan berkelanjutan di langit dan bumi baru.
Hanya orang-orang yang hidup bagi Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya saja yang akan berlanjut di kekekalan. Orang yang hidup bagi dirinya sendiri, dengan rumus “Selalu untukku” tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya. Mereka selalu membuka mata, mengangakan mulut, ingin memuaskan hasratnya dan meraih sebanyak-banyaknya.
Kalau masih mengejar keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, mustahil seseorang dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budinya. Keinginan daging artinya mencari kepuasan diri dalam dagingnya, keinginan mata artinya hasrat memiliki pemenuhan kebutuhan jasmani, dan keangkuhan hidup adalah pengharapan untuk kehormatan dari orang lain.
Di manakah posisi kita hari ini? Jika belum pada posisi yang benar, segeralah berbalik dan bertobat. Besok kita akan mempelajari bagaimana ciri-ciri hidup yang hanya bagi Tuhan dan mempersembahkan segalanya bagi Tuhan, sehingga dalam kehidupan kita ada asas, “Selalu untuk-Mu”.
Hanya orang-orang yang hidup bagi Tuhan saja yang akan berlanjut di kekekalan.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar