Renungan Harian Virtue Notes, 16 Maret 2011
Mengerjakan Keselamatan
Bacaan: Filipi 2: 12-13
2:12. Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Dengan mengakui bahwa respons manusia juga berperan dalam karya keselamatan dalam Kristus, berarti kita harus mengerti bahwa anugerah Tuhan harus disambut oleh manusia. Jadi sekalipun manusia rusak oleh karena dosa, tetapi dengan kehendak bebasnya masih bisa meresponi anugerah Tuhan.
Pemahaman seperti ini akan membuat beberapa orang Kristen akan terganggu, sebab menurut mereka manusia yang sudah rusak tidak sanggup sama sekali untuk memilih yang benar; perlu intervensi Tuhan secara mutlak untuk menggerakkan batinnya, menerima panggilan. Jadi manusia adalah robot yang dikendalikan sepenuhnya oleh Allah dengan remote control, tak ubahnya benda mati.
Mereka mendasarkan pandangan yang keliru ini pada Ef. 2:1, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Padahal ayat ini berbicara bahwa tanpa Kristus, roh manusia terpisah dari Allah, dan itu berarti sama dengan mati. Tetapi itu bukan berarti manusia tidak dapat memilih untuk kembali kepada Allah. Saat mendengar panggilan Allah, manusia bisa memilih untuk menerima anugerah-Nya, dan rohnya dihidupkan karena Kristus (Ef. 2:5)
Kalau kita ini hanya robot, maka tidak perlu Alkitab memberikan perintah, “Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (ay. 12). Ini bukan berarti manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Sampai kapan pun, dengan kemampuannya sendiri, manusia tidak akan dapat menyelamatkan dirinya. Anugerah Allah sudah cukup (sola gratia), tidak perlu ditambah dengan apa pun seperti perbuatan baik. Hanya oleh anugerah penebusan Tuhan Yesus di kayu saliblah kita dapat diselamatkan, tetapi kita harus meresponinya dengan benar. Tanpa mengerjakan bagian kita ini, berarti tidak ada keselamatan dalam diri kita.
Dalam ay. 13, dikatakan bahwa Allahlah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Kemampuan kita untuk berkeinginan dan berbuat juga diberikan oleh Allah, dan Ia konsisten dengan keputusanNya menjadikan kita makhluk berkehendak bebas. Roh Kudus-Nya akan bekerja di dalam kita untuk menunjukkan kehendak-Nya menurut apa yang dipandang-Nya baik, melalui Firman Tuhan dan suara-Nya di dalam hati kita. Sekali lagi kita perlu meresponinya: apakah kita mau taat kepada kehendak Allah ini, atau menentang-Nya. Memberikan diri kita dituntun oleh Roh Kudus dan menaati kehendak-Nya inilah yang memungkinkan kita mengerjakan keselamatan kita.
Anugerah Allah sudah cukup dan tidak perlu ditambah apa pun untuk menyelamatkan kita.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar