RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Suara TUHAN Secara Khusus

Renungan Harian Virtue Notes, 21 Juni 2010
Suara TUHAN Secara Khusus

Bacaan : 1 Samuel 3 : 2–14

3:2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.
3:4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa."
3:5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur.
3:6 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."
3:7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
3:8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu.
3:9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya.
3:10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."
3:11. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya.
3:12 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
3:14 Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya."


Samuel, semasa masih bocah dan menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli, dipakai TUHAN untuk berbicara kepada Imam Eli, karena Eli sudah terlalu lama hidup tanpa persekutuan yang benar dengan TUHAN. TUHAN lebih memercayai Samuel yang dengan setia melayani TUHAN di Silo.

Suara TUHAN yang didengar oleh Samuel secara audible (terdengar di telinga) ini adalah suara TUHAN secara khusus. Untuk rencana-rencana khusus-NYA yang harus kita lakukan, IA secara ajaib dapat menggunakan sarana spektakuler seperti mimpi, penglihatan, nubuatan dan lain sebagainya. Kadang-kadang suara ini berisi pesan-pesan khusus baik bagi kita maupun orang lain.

Biasanya yang menerima suara khusus TUHAN adalah orang-orang yang dipilih TUHAN karena dapat dipercayai-NYA—seperti Samuel—atau yang sudah dewasa rohani, seperti Barnabas dan Saulus yang diutus TUHAN dari Antiokhia untuk menjadi rasul bagi orang-orang bukan Yahudi (Kis.13:2). Maka berhati-hatilah terhadap orang-orang yang mengatakan dirinya menyampaikan pesan TUHAN. Bila tidak sangat mendesak, TUHAN tidak akan memakai orang lain untuk berbicara kepada kita.

Samuel dipercaya TUHAN karena dari kecil ia belajar melayani TUHAN dan mempelajari Firman-NYA. Jadi patut kita perhatikan bahwa seseorang tidak akan dipercayai mendengar suara TUHAN secara khusus ini kalau ia tidak memiliki landasan Firman-NYA. Kalau ada seseorang yang mengaku sebagai hamba TUHAN dan menyampaikan suara TUHAN secara khusus, padahal ia tidak mengerti Firman TUHAN dengan benar, maka dia pasti nabi palsu.

Kalau kita mendengar suara yang spektakuler itu, bagaimana kita memastikan bahwa itu suara TUHAN? Ada beberapa kriteria yang dapat kita gunakan. Pertama, hal yang paling prinsip ialah, suara TUHAN tidak mungkin bertentangan dengan Firman-NYA. Kedua, suara TUHAN pasti mendatangkan damai sejahtera bagi suasana jiwa kita. Kalau suara yang kita dengar membuat kita tidak damai, haruslah kita mengujinya lebih teliti. Ketiga, suara TUHAN menjadi berkat bagi orang yang menerimanya. Pasti mendatangkan keuntungan bagi pertumbuhan iman dan harmonisasi hubungan kita dengan TUHAN. Keempat, suara TUHAN mendorong hati kita memuliakan TUHAN. Hati kita akan bergemar, memuji dan menyembah-NYA.

Iman kita akan bersaksi apabila suara yang kita dengar sungguh-sungguh adalah suara TUHAN. Tetapi apabila ada keragu-raguan, jangan takut menyelidiki Alkitab dengan teliti untuk memastikannya.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger