RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Langit Baru Dan Bumi Baru

Renungan Harian Virtue Notes, 18 Juni 2010
Langit Baru Dan Bumi Baru

Bacaan : Yohanes 14 : 1–3; 2 Petrus 3 : 7–13


Yohanes 14 : 1–3
14:1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

2 Petrus 3 : 7–13
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
3:8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
3:11. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.


Maksud rencana agung TUHAN menciptakan dunia yang indah ialah menempatkan manusia sebagai pengelolanya. Inilah sebenarnya kehendak Sang Khalik langit dan bumi, TUHAN Semesta Alam. IA adalah seniman agung yang menikmati hasil karya-NYA. Maka IA dapat menilai ciptaan-NYA sungguh amat baik (Kej. 1:31). Tidak mungkin IA mengatakan “baik”, kalau IA tidak menikmatinya. Dalam hal ini ternyata TUHAN juga pribadi penikmat yang memiliki nilai-nilai estetika.

Kejatuhan manusia dalam dosa merusak rencana TUHAN dan keindahan ciptaan-NYA. Manusia terpisah dari TUHAN dan bumi terhukum (Rm. 3:23). Manusia binasa dan bumi mengalami penurunan grafik kemakmuran, kenyamanan dan keindahan yang akhirnya nanti akan hancur (2Ptr. 3:10–11). Bumi yang kita diami ini, atau mungkin tata surya Matahari, atau bahkan mungkin galaksi Bimasakti di mana planet Bumi berada, akan menjadi lautan api.

Dalam hal ini bukan berarti rencana ALLAH gagal. ALLAH tidak pernah gagal dengan apa yang direncanakan-NYA (Ayb. 42:2). Rencana ALLAH sebetulnya belum selesai. TUHAN tetap masih melaksanakan rencana dan kehendak-NYA ini. Ia bermaksud menciptakan dunia lain, yaitu langit baru dan bumi yang baru (Yoh. 14:1–3). Inilah proyek akbar dan kekal yang dimiliki oleh TUHAN Semesta Alam, yang harus dipahami setiap umat pilihan-NYA.

TUHAN memilih orang-orang yang menerima anugerah-NYA untuk menempati dunia baru itu dan memerintah masyarakatnya (Luk. 22:28–30). Jadi pada intinya, panggilan sebagai umat pilihan adalah panggilan untuk menempati langit baru dan bumi baru itu. Kekristenan adalah perjalanan untuk belajar menjadi umat TUHAN yang layak bagi DIA agar dapat menerima warisan langit baru dan bumi baru tersebut. Itulah sebabnya setiap orang percaya harus mengalami pemuridan. Pemuridan ini sama dengan pendewasaan rohani yang membuat umat hidup tidak bercacat dan tidak bercela.

Oleh sebab itu mari kita renungkan betapa berharganya panggilan yang TUHAN berikan. Panggilan ini tidak dimiliki oleh orang-orang sebelum jaman Yesus, padahal mereka merindukannya (Luk. 10:23–24). Panggilan ini pasti bukan sesuatu yang sederhana. Yang pasti, ini lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan jasmani, sebab kalau mengenai pemenuhan kebutuhan jasmani, umat Perjanjian Lama kenyataannya lebih makmur daripada umat Perjanjian Baru.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger