Renungan Harian Virtue Notes, 9 Juni 2010
Keselamatan Ditinjau Dari Masa Depan
Bacaan : Roma 8 : 24–25
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Keselamatan dari sudut pandang ketiga ialah yang ditinjau dari masa yang akan datang. Inilah pengharapan yang menjadi tujuan hidup orang percaya, yaitu realisasi kedatangan Kerajaan TUHAN secara fisik, atau penggenapan dari kepenuhan keselamatan yang diterima orang percaya. Kehidupan orang percaya harus diarahkan kepada rencana BAPA untuk menjadikan kita duduk bersama dengan TUHAN dalam memerintah di Kerajaan-NYA (Luk. 22:29–30). Inilah yang dimaksud dengan mengharapkan apa yang tidak kita lihat.
Ketika orang percaya memasuki negeri yang tak berzaman yaitu Kerajaan TUHAN Yesus Kristus, barulah genap seluruh proyek penyelamatan yang dikerjakan oleh TUHAN, baik oleh TUHAN Yesus maupun oleh Roh Kudus. Langit baru dan bumi baru adalah pelabuhan akhir yang menyudahi proyek penyelamatan. Jadi sebelum kita sampai di negeri tersebut, maka proyek penyelamatan belum lengkap.
Kerajaan Surga inilah yang merupakan fokus dan orientasi utama pelayanan pekerjaan TUHAN. Bukankah ketika TUHAN Yesus memulai pengajaran-NYA, IA sudah berkata, “Kumpulkanlah harta di Surga. Pindahkan hatimu ke sana. Ingat, di mana ada hartamu, di situ hatimu berada” (Mat. 6:20–21). Ia juga berkata, “Kamu bukan dari dunia ini” (Yoh. 15:19). Proyek besar TUHAN adalah mempersiapkan langit baru dan bumi baru di mana orang percaya akan mewarisinya. Tidak ada proyek yang lebih besar dari proyek TUHAN tersebut. Oleh sebab itu dalam seluruh kegiatan hidup kita jangan ada yang menganggu pekerjaan TUHAN tersebut.
Orang percaya yang bertumbuh dalam TUHAN tidak akan mengalami penghakiman, tetapi anugerah memerintah bersama Kristus di langit baru dan bumi yang baru. Jadi orang percaya yang mengikuti TUHAN -dalam keimanan penuh- hanya menanti penempatan kedudukan dalam Kerajaan BAPA, dipermuliakan bersama-sama dengan TUHAN Yesus. Maka orang yang benar-benar percaya tidak akan terpengaruhi oleh keindahan apa pun di bumi ini, sebab ia mengenal keindahan Kerajaan-NYA.
Dalam bacaan kita, Rasul Paulus menyatakan dengan tegas bahwa pengharapannya ialah yang tidak kelihatan (di surga), sebab mengharapkan yang kelihatan (di dunia ini) bukanlah pengharapan. Ia melakukan segala sesuatu agar ia dapat memperoleh kebangkitan dari antara orang mati dan menerima mahkota abadi dalam Kerajaan-NYA. Dengan demikian, mengenai keselamatan jangan hanya berbicara mengenai “diperkenankan masuk Surga”, tetapi juga menerima kemuliaan bersama dengan TUHAN Yesus, atau dipermuliakan bersama-sama dengan-NYA.
Keselamatan Ditinjau Dari Masa Depan
Bacaan : Roma 8 : 24–25
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Keselamatan dari sudut pandang ketiga ialah yang ditinjau dari masa yang akan datang. Inilah pengharapan yang menjadi tujuan hidup orang percaya, yaitu realisasi kedatangan Kerajaan TUHAN secara fisik, atau penggenapan dari kepenuhan keselamatan yang diterima orang percaya. Kehidupan orang percaya harus diarahkan kepada rencana BAPA untuk menjadikan kita duduk bersama dengan TUHAN dalam memerintah di Kerajaan-NYA (Luk. 22:29–30). Inilah yang dimaksud dengan mengharapkan apa yang tidak kita lihat.
Ketika orang percaya memasuki negeri yang tak berzaman yaitu Kerajaan TUHAN Yesus Kristus, barulah genap seluruh proyek penyelamatan yang dikerjakan oleh TUHAN, baik oleh TUHAN Yesus maupun oleh Roh Kudus. Langit baru dan bumi baru adalah pelabuhan akhir yang menyudahi proyek penyelamatan. Jadi sebelum kita sampai di negeri tersebut, maka proyek penyelamatan belum lengkap.
Kerajaan Surga inilah yang merupakan fokus dan orientasi utama pelayanan pekerjaan TUHAN. Bukankah ketika TUHAN Yesus memulai pengajaran-NYA, IA sudah berkata, “Kumpulkanlah harta di Surga. Pindahkan hatimu ke sana. Ingat, di mana ada hartamu, di situ hatimu berada” (Mat. 6:20–21). Ia juga berkata, “Kamu bukan dari dunia ini” (Yoh. 15:19). Proyek besar TUHAN adalah mempersiapkan langit baru dan bumi baru di mana orang percaya akan mewarisinya. Tidak ada proyek yang lebih besar dari proyek TUHAN tersebut. Oleh sebab itu dalam seluruh kegiatan hidup kita jangan ada yang menganggu pekerjaan TUHAN tersebut.
Orang percaya yang bertumbuh dalam TUHAN tidak akan mengalami penghakiman, tetapi anugerah memerintah bersama Kristus di langit baru dan bumi yang baru. Jadi orang percaya yang mengikuti TUHAN -dalam keimanan penuh- hanya menanti penempatan kedudukan dalam Kerajaan BAPA, dipermuliakan bersama-sama dengan TUHAN Yesus. Maka orang yang benar-benar percaya tidak akan terpengaruhi oleh keindahan apa pun di bumi ini, sebab ia mengenal keindahan Kerajaan-NYA.
Dalam bacaan kita, Rasul Paulus menyatakan dengan tegas bahwa pengharapannya ialah yang tidak kelihatan (di surga), sebab mengharapkan yang kelihatan (di dunia ini) bukanlah pengharapan. Ia melakukan segala sesuatu agar ia dapat memperoleh kebangkitan dari antara orang mati dan menerima mahkota abadi dalam Kerajaan-NYA. Dengan demikian, mengenai keselamatan jangan hanya berbicara mengenai “diperkenankan masuk Surga”, tetapi juga menerima kemuliaan bersama dengan TUHAN Yesus, atau dipermuliakan bersama-sama dengan-NYA.
0 komentar:
Posting Komentar