Renungan Harian Virtue Notes, 31 Mei 2010
Rancangan TUHAN Atau Usaha Manusia?
Bacaan : Ayub 42 : 1–6
42:1. Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
42:4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Sering dalam hidup ini kita mengalami hal-hal yang tidak enak atau tidak sesuai dengan keinginan kita, seperti sakit, kecelakaan, bangkrut, dikhianati pasangan kita, diberhentikan dari pekerjaan, dan sebagainya. Ini suatu kenyataan hidup yang tidak dapat dimungkiri.
Seorang teman di kantor penulis pernah bercerita bahwa ia pernah kehilangan seluruh isi rumahnya karena dijarah oleh gerombolan
Manusia dengan segala kemajuan ilmu dan teknologi, serta kemampuan antisipasinya selalu berusaha agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun kenyataannya, tidak semua aspek kehidupan bisa kita kuasai (Ams. 19:21).
Dalam hal ini kita perlu belajar pada Ayub, yang meskipun diizinkan untuk mengalami penderitaan yang dahsyat dalam hidupnya, tetapi justru karenanyalah Ayub menemukan TUHAN dengan mengalaminya sendiri, bukan lagi kata orang. Dengan demikian beban penderitaan mental akan terasa jauh lebih ringan. "Aku tahu, bahwa ENGKAU sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-MU yang gagal,” kata Ayub (Ayb. 42:1).
TUHAN lah yang merancang segala sesuatu yang baik di alam ini, sedangkan kita wajib meresponinya dengan bertanggung jawab untuk kemuliaan-NYA. Yang terpenting adalah tetap berusaha menjadi sempurna seperti yang diinginkan-NYA, dan percaya bahwa semua yang terjadi merupakan cara TUHAN mendewasakan kita.
0 komentar:
Posting Komentar