RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Agar Dewasa Dan Sempurna

Renungan Harian Virtue Notes, 21 Mei 2010

Agar Dewasa Dan Sempurna


Bacaan : 2 Korintus 12 : 7-10

12:7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

12:8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.

12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.


Begitu banyak manusia yang tidak cerdas di hadapan TUHAN saat ini. Mereka tidak mengerti apa artinya hidup itu. Mereka hanya mau mengejar kebutuhan hidupnya sendiri menurut ukuran dunia, dan tidak mau belajar di hadapan TUHAN. Padahal yang perlu direnungkan bagi umat TUHAN adalah, "Sudahkah kita memberi diri dibentuk TUHAN untuk menjadi pribadi yang dilayakkan menjadi anggota Kerajaan ALLAH, hari ini dan masa depan?"

Teladan yang paling jelas bagi kita adalah ketika TUHAN membiarkan duri dalam daging melekat dalam diri Paulus. Ini di satu sisi menjadi penderitaan bagi Paulus, namun di sisi yang lain menjadi alat pengendali supaya Paulus tidak menjadi sombong. Sekalipun Paulus sudah memohon berulang kali kepada TUHAN agar "utusan iblis" -mungkin penyakit- itu mundur dari dirinya, tetapi TUHAN tidak mengabulkan doanya (ayat 8). TUHAN mengizinkan duri dalam daging itu tetap menetap menjadi sesuatu yang menyakitkan dan tidak menyenangkan bagi Paulus. Sebagai jawaban atas doa Paulus, TUHAN memberi anugerah, yaitu kesanggupan untuk memikulnya atau bertahan dalam kehidupan yang memuat duri dalam daging (ayat 9). Ini terjadi agar Paulus terhindar dari neraka kekal.

Dalam kehidupan tokoh-tokoh iman juga terdapat semacam duri dalam daging untuk membuat mereka dewasa dan sempurna. Abraham kehilangan kesenangannya tinggal di Ur-Kasdim, tetapi tidak pernah menemukan tempat tinggal yang tetap sebagai gantinya (Ibrani 11 : 13-16). Ia hanya merindukan Kerajaan-NYA. Yusuf kehilangan kesenangannya tinggal dengan ayah yang sangat mengasihinya, kehilangan harga diri, menjadi budak bahkan nama baik karena fitnah nyonya Potifar ( Kejadian 37 - 39). Akhirnya ia menjadi penguasa yang bijak dan menyelamatkan banyak orang. Musa harus meninggalkan kesenangannya sebagai pangeran Mesir dan menjadi gembala domba (Keluaran 2-3). Barulah ia dapat menjadi pemimpin besar. Ayub harus kehilangan seluruh harta dan anak-anaknya, bahkan dikhianati oleh istrinya sendiri (Ayub 1-2). Barulah ia menjadi seperti emas murni dan mengenal TUHAN dari pengalaman pribadinya sendiri.

Yang mau ditekankan di sini adalah kesulitan, kesukaran, pergumulan yang dihadapi seseorang selalu dipakai TUHAN untuk membentuk anak-anak kesayangan-NYA. Jadi adakah semacam duri dalam daging dalam diri kita? Jika ada dan TUHAN membiarkannya, berarti IA ingin menggunakannya agar kita dibentuk-NYA menjadi dewasa dan sempurna, layak menjadi anggota Kerajaan ALLAH. Seperti jawaban TUHAN kepada Paulus, IA tetap memberi kesanggupan bagi kita untuk menanggungnya, jadi terimalah pembentukan itu dengan kerelaan hati. Jika kita lemah, maka kita kuat, karena IA menguatkan kita.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger